Seperti Apa Pasar Finansial 2025 Berikut Prediksi dan Strategi Octa
Menurut broker Octa, prospek ekonomi global tidak merata dan beragam, penuh dengan ketidakpastian dan sarat akan tantangan
Penulis: Wiwit Purwanto | Editor: Wiwit Purwanto
SURYA.CO.ID - Mengawali Tahun 2025 saatnya untuk fokus pada masa depan dan mengidentifikasi peluang trading baru.
Menurut broker Octa, prospek ekonomi global tidak merata dan beragam, penuh dengan ketidakpastian dan sarat akan tantangan, sehingga para trader disarankan untuk mengambil sikap hati-hati.
“Jika Anda bertanya kepada saya apa yang akan menjadi tema penggerak utama pada tahun 2025, saya akan mengatakan temanya adalah efek dari pemilu AS,” ucap Kar Yong Ang, analis pasar finansial di broker Octa.
Menurutnya kebijakan yang diusulkan oleh Donald Trump lebih banyak memberikan ketidakpastian dibandingkan dengan peluang..
Sebelum mulai menganalisis skenario yang mungkin terjadi pada tahun 2025, lihat dulu kondisi perekonomian saat ini.
Baca juga: Tangani Kasus Scam Finansial, OJK Gandeng Satgas PASTI Luncurkan IASC
Menurutnya, tingkat suku bunga di sebagian besar negara industri saat ini berada pada 75-100 basis poin (bps) di bawah puncaknya baru-baru ini.
Namun, tingkat suku bunga real (disesuaikan dengan inflasi) masih positif.
“Jika sejarah bisa menjadi panduan, tingkat suku bunga masih relatif tinggi. Bahkan, menurut saya, tingkat suku bunga ini lebih bersifat restriktif daripada stimulatif dan kemungkinan besar akan terus turun pada tahun 2025.” jelas Kar Yong Ang dalam keterangan tertulis.
Akibatnya, divergensi kebijakan moneter antara Fed dan seluruh dunia telah menarik Indeks Dolar AS (DXY) ke level tertinggi multibulan.
Baca juga: Bappebti Siap Kerja Ekstra untuk Jaga Keamanan Data Konsumen Kripto
Pasar Saham, Emas dan Kripto
Saham AS telah berkinerja sangat baik selama dua tahun terakhir. Namun, trend bullish pada S&P 500 dan NASDAQ mulai menunjukkan tanda-tanda kelelahan, terutama setelah Fed mengindikasikan niatnya untuk memperlambat laju penurunan tingkat suku bunga di masa depan.
Emas (XAU) bergerak dalam trend bullish yang sangat jelas di sebagian besar tahun 2024 dan mencetak level tertinggi baru sepanjang masa pada akhir bulan Oktober.
Namun, volatilitas emas mulai meningkat setelah pemilihan presiden AS menimbulkan ketidakpastian kebijakan.
Baca juga: CFD Kripto Panduan Broker Global Octa Untuk Trading Kripto di Asia
Saat ini, XAUUSD berada di pasar sideways, trading dalam kisaran antara 2.550 dan 2.720, mengindikasikan tidak adanya tren yang jelas.
Bitcoin (BTC) menjadi berita utama pada tahun 2024 ketika harganya melonjak di atas $100.000 per koin.
Dorongan besar datang pada bulan November setelah kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden AS memicu harapan deregulasi industri kripto.
Prospek tahun 2025
Penurunan tingkat suku bunga berarti imbal hasil uang tunai (deposito bank) di sebagian besar negara industri akan terus menurun, sehingga mendorong para investor dan trader untuk menempatkan uang mereka pada aset-aset yang lebih berisiko seperti ekuitas dan mata uang kripto.
“Fitur penting lainnya dari prospek kebijakan moneter saat ini adalah siklus pelonggaran Fed akan melambat dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia. Fitur ini berarti bahwa Indeks Dolar AS [DXY] kemungkinan akan tetap didukung dengan baik pada tahun 2025,” kata Kar Yong Ang.
Dalam skenario ini, para investor akan memburu aset-aset safe haven seperti dolar AS, yen Jepang, dan emas, serta menjual saham dan aset-aset kripto.
Baca juga: IHSG Menguat di Pekan Pertama 2025, IPOT Rekomendasikan Saham Ini di Momen January Effect
Ekuitas
Bertaruh pada pertumbuhan secara umum dalam ekuitas AS cukup berbahaya. Sebaliknya, para trader harus fokus pada industri dan sektor tertentu.
Tema utama di sini adalah adopsi dan komersialisasi Artificial Intelligence (AI). Perusahaan yang mengintegrasikan AI ke dalam operasi inti mereka dan berinvestasi dalam infrastruktur AI akan mendapatkan keunggulan kompetitif.
Karena itu, perusahaan teknologi kemungkinan besar akan berkinerja baik pada tahun 2025.
Di sisi lain, peningkatan penggunaan AI dan pusat data meningkatkan permintaan energi, sehingga perusahaan energi dan utilitas juga kemungkinan besar akan bersinar di tahun 2025.
Emas
“Saya memperkirakan emas akan mencapai titik tertinggi sepanjang masa pada tahun 2025. $3.000 per ons bukanlah hal yang mustahil. Ada terlalu banyak risiko yang menghadang di tahun 2025, jadi akan ada banyak permintaan untuk aset-aset safe haven,” kata Kar Yong Ang,
Kripto
Reli terbaru dalam kripto terlihat berlebihan. Reli ini didorong oleh sentimen dan melekat pada harapan ke depan.
“Ada terlalu banyak optimisme dalam Bitcoin saat ini. Saya pikir ada risiko kemunduran yang signifikan pada tahun 2025. Tetapi daripada bertaruh pada koreksi bearish, saya akan menyarankan untuk menggunakannya sebagai peluang pembelian,” kata Kar Yong Ang.
Secara keseluruhan, tahun 2025 akan menjadi tahun yang penuh perhitungan karena dampak dari pemilihan presiden AS terungkap, yang menentukan arah kebijakan di masa depan.
Live Streaming Demonstrasi di Surabaya Makin Memanas, Massa Padati Gedung Grahadi untuk Tuntut Ini |
![]() |
---|
Daftar Kekayaan Ahmad Sahroni yang Rumahnya Ludes Dijarah Massa hingga Mobil Rp 1,87 Miliar Hancur |
![]() |
---|
Ketua DPR RI Puan Maharani Minta Maaf Insiden Tewasnya Affan Kurniawan, Janji Usut Tuntas |
![]() |
---|
Dimana Ahmad Sahroni saat Rumahnya Ludes Dijarah? Terdeteksi di Negara Ini Usai Tolak Ladeni Debat |
![]() |
---|
Massa Ngamuk Obrak Abrik dan Rusak Rumah Ahmad Sahroni, Sebuah Mobil Listrik Hancur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.