Barang Elektronik Rp 300 Juta Dicuri Dari Perpus SMPN 1 Bangkalan, Polisi Belum Curigai Orang Dalam

Di antaranya tidak ada kerusakan pada pintu dan jendela perpustakaan yang menjadi penyimpanan barang itu

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Deddy Humana
surya/ahmad faisol (edo)
Kepala SMPN 1 Bangkalan, Hermanto menunjukkan ruang perpustakaan sekolah tempat penyimpanan barang-barang elektronik yang raib dan dilaporkan ke Polres Bangkalan, Jumat (3/1/2025) lalu. 

SURYA.CO.ID, BANGKALAN – Kejanggalan dalam dugaan pencurian barang-barang elektronik di SMPN 1 Bangkalan pada 20 Desember 2024 lalu, sudah ditemukan penyidik Polres Bangkalan.

Di antaranya tidak ada kerusakan pada pintu dan jendela perpustakaan yang menjadi penyimpanan barang itu.

Barang-barang elektronik yang hilang dari ruang perpustakan sekolah itu berupa 9 unit LCD, 7 buah AC ukuran 1,5 PK, hingga 10 set komputer. Laporan yang diterima Satreskrim Polres Bangkalan, pihak sekolah menderita kerugian antara Rp 200 juta sampai Rp300 juta.

Personel Satreskrim Polres Bangkalan telah melakukan olah TKP hingga memanggil sejumlah orang untuk dimintai keterangan. 

Dugaan pencurian aset sekolah yang berlokasi di Jalan Trunojoyo, Kelurahan Kraton itu dilaporkan Kepala SMPN 1 Bangkalan, Hermanto, Jumat (3/1/2025) lalu.

“Kami menerima laporan terkait dugaan pencurian di SMPN 1 Bangkalan berupa barang elektronik. Kami juga telah melakukan pemeriksaan sembilan saksi, sampai saat ini masih proses penyelidikan untuk mengungkap pelakunya,” ungkap Kasat Reskrim Polres Bangkalan, AKP Hafid Dian Maulidi, Selasa (7/1/2025).

Hasil dari olah TKP di SMPN 1 Bangkalan, pihak kepolisian tidak menemukan kerusakan pada pintu maupun jendela perpustakaan.

Meski demikian, polisi tidak gegabah atau terlalu dini menyimpulkan dugaan keterlibatan orang dalam, sebagaimana yang santer berkembang di masyarakat.   

“Kami masih lakukan penyelidikan dan pendalaman, tidak ada rekaman CCTV dan juga tidak ada kerusakan jendela. Namun tetap akan kami selidiki dan mencari petunjuk melalui CCTV dari tempat lain. Kerugian sekolah kurang lebih Rp 200-300 juta,” pungkas Hafid.

Kepala SMPN 1 Bangkalan, Hermanto mengungkapkan, pihaknya mengetahui barang-barang elektronik itu raib dari gedung perpustakaan pada 20 Desember 2024 lalu. 

Itu setelah keberadaan sembilan LCD itu dibutuhkan untuk kegiatan refleksi berkaitan perkembangan sekolah selama tahun 2024.

“Kami ingin menggunakan sebagian unit LCD, ternyata jumlahnya berkurang lalu kami kroscek kembali keberadaan barang tersebut. Ternyata ada beberapa item dari jumlah unit yang kami terima jumlahnya berkurang,” ungkap Hermanto. 

Barang-barang yang hilang itu, lanjutnya, merupakan bantuan dari pemerintah untuk SMPN 1 Bangkalan pada 2023 silam dan belum sempat dimanfaatkan. 

Atas kejadian itu, Hermanto mengumpulkan rekan-rekannya termasuk pemegang kunci sekaligus penanggung jawab perpustakaan.   

Ia memaparkan, pertemuan internal itu kemudian ditindaklanjuti pihak sekolah dengan melaporkan dugaan pencurian tersebut ke Dinas Pendidikan Kabupaten Bangkalan. Karena barang yang menjadi aset sekolah itu diperoleh melalui bantuan secara prosedural.

“Setelah itu kami bersama teman-teman menindaklanjuti ke Pak PJ Bupati Bangkalan, beliau mengarahkan agar kami membuat laporan ke Polres Bangkalan. Sejumlah teman mulai dari pemegang kunci, penanggung jawab atau yang lain sudah dimintai keterangan oleh polisi,” pungkasnya. ****

 

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved