Bantu Petani Jual Hasil Panen, Kecamatan Kare Madiun Jadi Sentra Bawang Merah Dan Pasar Agribisnis

Politisi PKB tersebut menjelaskan, pasar agribisnis tidak hanya berfokus pada bawang merah, tetapi juga berbagai hasil pertanian lain

Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Deddy Humana
surya/Febrianto Ramadani (Febrianto)
KOMODITAS BARU - Petani bawang merah di Kecamatan Kare Kabupaten Madiun menunjukkan kualitas tanaman yang baru dipanen, Senin (25/8/2025). Tingginya antusiasme petani disikapi Dinas Pertanian dan Perikanan untuk mendirikan sentra bawang merah. 

SURYA.CO.ID, MADIUN - Dinas Pertanian dan Perikanan (DPP) Kabupaten Madiun berencana mendirikan sentra khusus tanaman bawang merah, setelah mengamati tingginya minat petani menanam komoditas dapur pedas itu.

Kepala DPP  Madiun Sumanto mengatakan, tingginya minat petani menanam bawang merah memang menjadi alasan untuk menyusun rencana pembangunan sentra hortikultura tersebut.

Terlebih data DPP menunjukkan, pada tahun 2024 tercatat luasan tanam bawang merah mencapai 189 hektare serta hampir merata di setiap kecamatan. Karena itu pihaknya menargetkan, luasan tanam mencapai 200 hektare pada tahun 2025. 

“Kemarin sudah diskusi dengan pimpinan, Pak Bupati, Pak Wabup, juga dengan Komisi B di DPRD. Nanti akan kami rencanakan ada pasar agribisnis,” ungkap Sumanto, Senin (25/8/2025).

Menurutnya, dengan adanya Pasar Agribisnis maka semangat dari petani hortikultura khususnya bawang merah bisa semakin meningkat. “Harapannya bisa menjadi potensi dan pusat bawang merah di Kabupaten Madiun,’ tuturnya.

Rencananya, lanjut Sumanto, pasar tersebut akan dibangun di wilayah Kecamatan Kare, yang notabene merupakan lereng Gunung Wilis. “Keberadaannya untuk menangkap potensi pembangunan Selingkar Wilis,” pungkasnya. 

Sementara Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Madiun, Wahyu Widayat mendukung rencana besar itu karena diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan petani khususnya komoditas hortikultura.

Politisi PKB tersebut menjelaskan, pasar agribisnis tidak hanya berfokus pada bawang merah, tetapi juga berbagai hasil pertanian lain.

“Komisi B sejak awal telah membahas persoalan hilirisasi hasil pertanian dalam rapat dengar pendapat, bersama pihak terkait,” jelas Wahyu.

Pihaknya mengapresiasi rencana pembangunan pasar agribisnis. Menurutnya, kehadiran pasar itu tentu berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan petani. “Harus kami dorong karena selama ini produksi mereka seringkali belum bisa dijual secara maksimal,” tuturnya 

Wahyu menilai, pemilihan Kecamatan Kare sebagai lokasi pasar cukup tepat karena berada di jalur pengembangan kawasan Selingkar Wilis.  Selain itu, mayoritas petani hortikultura di wilayah tersebut masih menghadapi kendala pemasaran.

“Informasi dari teman-teman di lapangan, banyak petani di daerah sana dan sekitarnya kesulitan menjual hasil panen secara optimal. Karena itu, kalau pilot project agribisnis dimulai dari Kare, saya rasa sangat strategis,” sambung Wahyu.

Pihaknya berharap, sentra hasil pertanian bisa berkembang lebih luas erta mampu menyerap semua komoditas panen."Keberadaan pasar agribisnis berdampak positif sehingga pendapatan petani semakin meningkat,” pungkas Wahyu. *****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved