Berita Viral
Bujuk Rayu Andi Ibrahim Gaet Pengedar Uang Palsu UIN Makassar, Sebut Layak Edar dan Beri Keuntungan
Beginilah bujuk rayu Andi Ibrahim dalam merekrut pengedar uang palsu di kampus Alauddin Makassar. Sebut layak edar dan beri keuntungan menarik.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
SURYA.co.id - Beginilah bujuk rayu Andi Ibrahim dalam merekrut pengedar uang palsu di kampus Alauddin Makassar.
Andi menyebut bahwa uang palsu tersebut layak edar.
Ia bahkan menawarkan keuntungan yang sangat menggiurkan.
Hal tersebut diungkap tersangka Mubin Nasir bin Muh Nasir (40), karyawan honorer di UIN Alauddin yang diajak Andi Ibrahim ikut edarkan uang palsu.
"Kalau beliau (Andi Ibrahim) nda pernah uang palsu, cuma bilang layak edar," kata Mubin Nasir, dikutip dari kanal YouTube tvOneNews.
Baca juga: Kekayaan AKBP Reonald Simanjuntak yang Selamatkan Sulsel dari Uang Palsu dan Ancam Andi Ibrahim Cs
Sebelumnya, Mubin Nasir blak-blakan ungkap cara Andi Ibrahim membujuk dirinya hingga akhirnya ikut mengedarkan uang palsu produksi UIN Alauddin.
Warga Bukit Tamarunang, Gowa, Sulsel itu menceritakan bagaimana pada akhirnya dirinya bergabung jadi pengedar uang palsu.
Mubin mengatakan pada November 2024, dia dipanggil Andi Ibrahim ke ruangan sang Kepala Perpustakaan UIN Alauddin.
Mubin Nasir dan Andi Ibrahim beda ruangan.
"Saya dipanggil untuk datang ke ruangan beliau (Andi Ibrahim) untuk melihat. Awalnya saya tidak tahu melihat apa ini, cuma dipanggil ke belakang, ke ruangannya (Andi Ibrahim), ke kantornya," kata Mubin.
Setelah mengobrol sebentar, Andi Ibrahim memperlihatkan uang palsu produksi kepada Mubin.
Mubin mengaku tidak tahu itu uang apa.
"Saya dikasi pegang, wah bagus ini," kata Mubin menirukan ucapannya kala itu.
"Jadi beliau (Andi Ibrahim) katakan, ya, kalau bagus gimana? Saya ditawarin begitu," lanjut Mubin.
Lanjut Mubin, Andi Ibrahim menawarkan keuntungan jika Mubin berhasil mengedarkan uang palsu itu.
"Beliau (Andi Ibrahim) sampaikan, saya kasi Kamu satu tiga, Kamu lepas sama orang satu dua," kata Mubin.
Baca juga: Beda Nasib Andi Ibrahim dan Annar Salahuddin Pentolan Sindikat Uang Palsu UIN Makassar, Masih di RS
"Misalnya satu juta (uang palsu), saya dapatnya satu setengah," lanjutnya.
Mubin mengaku mulanya khawatir karena tidakan tersebut ilegal.
"Cuma karena faktor kebutuhan, terpaksa saya ambil," kata Mubin.
Mulanya, lanjut Mubin, Andi Ibrahim memberikan Rp1 juta uang palsu kepadanya.
Uang palsu pecahan Rp100 ribu itu digunakan Mubin belanja kebutuhan sehari-hari.
Mubin mengatakan total keutungan yang didapatkannya sampai akhirnya ditangkap polisi yakni sekitar Rp3 juta-Rp4 juta.
"Kan Pak Doktor Andi Ibrahim itu tidak langsung ngasi (keuntungan ketika memberikan uang palsu untuk diedarkan)," ujar Mubin.
"Biasa beliau (Andi Ibrahim) katakan nanti aja bagian Kamu, setelah ada lagi barang yang selanjutnya," jelas Mubin.
Mudah Beredar dan Sulit Dideteksi
Uang palsu yang dicetak di kampus UIN Alauddin Makassar disebut nyaris sempurna.
Hal inilah yang membuat uang palsu ini mudah beredar dalam dua tahun belakangan, dan sulit dideteksi.
Agar bisa nyaris sempurnya, uang tersebut ternyata harus melalui 19 tahap saat proses cetak.
Kapolda Sulawesi Selatan (Sulsel), Irjen Pol Yudhiawan Wibisono menyatakan, uang palsu produksi Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, nyaris sempurna.
Bahkan, saat dilakukan pengecekan menggunakan sinar ultraviolet ada tanda air.
Baca juga: Pantesan Uang Palsu di UIN Makassar Mudah Beredar dan Sulit Dideteksi, Lalui 19 Tahap saat Cetak
Sehingga, masyarakat mungkin menganggap itu uang asli.
"Memang hampir sempurna, kemarin di sinar ultraviolet itu ada tanda air."
"Bagi masyarakat, mungkin menganggap uang asli, padahal itu uang palsu," katanya di Mapolda Sulsel, Senin (30/12/2024), dilansir dari Kompas.com.
Yudhiawan mengungkapkan, uang palsu hasil cetakan sindikat ini sudah sulit untuk dideteksi peredarannya.
"Ini kita sampaikan ke masyarakat karena uang ini dicetak dari tahun 2022 sampai sekarang, uang yang beredar kita tidak bisa geledah (deteksi) lagi," jelasnya.
Sementara itu, Syahruna, seorang tersangka kasus uang palsu UIN Alauddin mengatakan, ada 19 tahapan yang harus dilewati sebelum uang palsu diedarkan.
Jika ada satu tahan saja yang tak lolos, maka uang palsu akan cacat dan terpaksa dibuang.
"Dari 19 tahapan itu harus lulus semua," katanya, dikutip dari kanal YouTube tvOneNews, Selasa (1/1/2025).
Tahapan produksi uang palsu dimulai dari mencetak benang pengaman dan tanda air.
Kedua item itu dibuat menggunakan mesin sablon.
"Setelah itu cetak UV-nya dan magnetik agar lolos dari mesin (cek uang palsu)" tandasnya.
Baca juga: Pantesan Andi Ibrahim Mau Jadi Bos Sindikat Uang Palsu UIN Makassar, Begini Rayuan Annar Salahuddin
Penyebab Baru Dibongkar Setelah 2 Tahun

Terungkap penyebab sindikat uang palsu di UIN Alauddin Makassar baru dibongkar setelah dua tahun beroperasi.
Hal ini beralasan karena uang palsu yang dibuat sindikat pimpinan Annar Sampetodin dan Andi Ibrahim itu sangat mirip dengan uang asli produksi Bank Indonesia.
Menurut Kapolda Sulsel Irjen Yudhiawan Wibisono, masyarakat awam mudah terkecoh dengan uang palsu buatan Annar Sampetodin dan Andi Ibrahim.
"Memang hampir sempurna kemarin waktu press rilis pakai sinar ultraviolet itu ada tanda air, kalau masyarakat awam mungkin mengira wah ini uang beneran, padahal itu uang palsu," ujar Irjen Yudhiawan Wibisono.
Irjen Yudhiawan Wibisono mengungkapkan, selama dua tahun, mulai 2022 hingga 2024, sindikat ini telah mengedarkan uang palsu buatannya ke sejumlah wilayah di Makassar.
"Kita sampaikan kepada seluruh masyarakat, uang itu sudah dicetak sejak 2022 sekarang sudah mau 2025," kata Irjen Yudhiawan Wibisono.
Uang palsu itu diproduksi di perpustakaan UIN Alauddin Makassar dengan mesin yang dibeli Annar Sampetoding seharga Rp 600 juta dari Tiongkok.
Tak hanya sebagai donator atau pemberi modal, Annar Sampetoding alias ASS juga memberi ide atau inisiator dan memberi perintah kepada Andi Ibrahim Cs.
Hal tersebut diungkap Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Sulsel Kombes Pol Dedi Supriyadi didampingi Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan Wibisono, Irwasda dan Kabidhumas, saat Rilis Akhir Tahun di Mapolda Sulsel, Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar, Senin (30/12/2024).
"Saya akan menanggapi peran ASS dalam kasus uang palsu," kata Kombes Pol Dedi Supriyadi.
"Di mana perannya yang bersangkutan adalah yang pertama pemberi ide, kemudian ikut memodali, pembeli mesin, kemudian memberi perintah. Dan itu aja intinya," jelasnya.
Kombes Dedi Supriyadi tidak menjelaskan lebih jauh terkait peran Annar Sampetoding tersebut.
"Karena itu nanti kalau saya jelaskan lebih lanjut, masuk dalam materi penyidikan," jelasnya.
Diketahui ASS kini berada di RS Bhayangkara Makassar pasca ditetapkan tersangka oleh penyidik Polres Gowa.
Ia mengeluh sakit, jelang penyidik akan melakukan penahanan.
Annar Sampetoding sakit setelah ditetapkan tersangka kasus produksi uang palsu di Kampus UIN Alauddin Makassar.
Annar dilarikan ke rumah sakit oleh penyidik Polres Gowa, setelah mengeluh sakit.
Kapolres Gowa AKBP Reonald Simanjuntak yang dikonfirmasi membenarkan kondisi Annar.
"Iya dibawa ke rumah sakit," kata AKBP Reonald Simanjuntak kepada tribun, Sabtu (28/12/2024) malam.
Menurut Reonald, mendapatkan perawatan di rumah sakit sudah menjadi hak bagi seseorang meski telah ditetapkan tersangka.
"Jadi haknya memang tersangka apabila sakit, kita bantarkan," jelas mentan Kasat Reskrim Polrestabes Makassar ini.
Meski demikian, Reonald mengaku belum tahu pasti sakit yang diderita Annar.
"Ini sementara diperiksa (di RS Bhayangkara), saya sementara di rumah sakit juga ini," jelasnya.
Diketahui, Annar ditetapkan tersangka oleh penyidik Reskrim Polres Gowa, setelah diperiksa 1x24 jam.
berita viral
uang palsu
Makassar
UIN Alauddin Makassar
Pabrik Uang Palsu
Andi Ibrahim
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Tabiat Pratu Aprianto Atlet Tinju yang Jadi Tersangka Tewasnya Prada Lucky di NTT, Tetangga Syok |
![]() |
---|
Nasib 20 Tersangka Tewasnya Prada Lucky Namo di NTT, Sudah Ditahan, Terancam 5 Pasal Ini |
![]() |
---|
Profil Bupati Pati Sudewo: Dikenal Tegas, Berani, Tak Gentar Hadapi Demo, Juga Kontroversial |
![]() |
---|
Nusron Wahid Minta Maaf Dua Kali Gara-gara Pernyataan “Tanah Milik Negara” Viral |
![]() |
---|
Siapa Perwira TNI, Tersangka Kasus Kematian Prada Lucky? Ternyata Komandan Pleton, Ini Perannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.