DBD Melanda Mojokerto

Tim Gabungan Krisis Bencana Bidang Kesehatan Diterjunkan ke Mojokerto, Cegah DBD Merebak

Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto masih melakukan evaluasi terkait penyebaran kasus DBD yang sudah terdeteksi, salah satunya di Desa Jampirogo

|
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Mohammad Romadoni
Tim Krisis Bencana Bidang Kesehatan UPTD Puskesmas Sooko, melakukan fogging serentak antisipasi merebaknya DBD di lokasi terdampak banjir, di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. 

"Akan ditingkatkan responsnya jika kondisi tertentu, misalnya saat ini menghadapi kondisi Nataru potensi menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Salah satunya kedaruratan akibat KLL, perubahan cuaca sebabkan munculnya berbagai penyakit, atau yang sedang dihadapi yaitu bencana hidrometeorologi," bebernya.

Dirinya juga berkomitmen, Dinkes Kabupaten Mojokerto, siap berkontribusi dalam menghadapi bencana.

"Kami jajaran bidang kesehatan membagi tiga tahapan yaitu Siaga Bencana, semua bersiap jika memang ada kemungkinan potensi bencana. Tanggap bencana, hal-hal yang langsung direspons untuk penanganan kedaruratan masalah kesehatan dan pasca bencana, hal-hal yang akan dilakukan adanya kemungkinan potensi masalah kesehatan pasca bencana," kata dr Ulum.

Menurut dr Ulum, pihaknya juga melakukan evaluasi berdasarkan berbagai informasi, untuk bersiap menghadapi dengan berbagai tahapan kemungkinan yang terjadi baik melalui SPGDT PSC 119.

Untuk kedaruratan medis perorangan dan kedaruratan kesehatan masyarakat dengan ambulans, tenaga dan sarana, maupun SKDR sebagai deteksi dini dan penanganan dini potensi masalah kesehatan melalui mobilisasi tenaga surveilance guna kesiapan 3T (Tracing, Testing dan Treatment).

"Kemampuan di atas juga dipahami sampai tingkat puskesmas, sehingga Alhamdulillah jika diperlukan, maka puskesmas berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait di wilayah untuk melaksanakan hal-hal yang diperlukan dengan tetap berkoordinasi dan Monev bersama Dinas Kesehatan," paparnya.

Ditambahkan dr Ulum, pelayanan kesehatan masyarakat dalam bencana juga terus ditingkatkan, seperti dalam penanganan banjir di wilayah Kecamatan Sooko.

"Jika kesulitan, tentunya akan digerakkan ditahap selanjutnya. Misalnya kemarin banjir Sooko berkepanjangan, maka kami tugaskan juga dari Dinkes, puskesmas dan RS untuk bantuan ambulans pelayanan kesehatan di wilayah terdampak bencana.  Pasca bencana juga akan tetap kami nonitor evaluasi melalui SPGDT PSC 119 maupun SKDR sesuai kapasitas masing-masing," pungkasnya.

Fogging serentak

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto dr Ulum Rohmat menegaskan, untuk melakukan fogging serentak di sejumlah wilayah rawan dilanda kasus DBD.

"Alat gogging dan SDM terlatih sudah ada di puskesmas dan relawan kesehatan yang kami latih, untuk saat ini masih bisa dari PKM wilayah," terangnya.

Menurut dr Ulum, Dinkes Kabupaten Mojokerto tetap mengawal secara masif melakukan fogging sesuai tahapan dan penggunaannya.

"Kami tetap kontrol cara penggunaan pestisidanya supaya sesuai ketentuan yang berlaku, juga mekanisme lainnya tetap dijalankan, di antaranya Abatisasi dan PSN. Semua PKM, klinik dan RS kemarin juga instruksi untuk peningkatan kewaspadaan pancacoba, Nataru dan bencana hidrometeorologi," tutupnya.

Baca juga: Pasien DBD Dirawat di RSUD Prof dr Soekandar Mojokerto, Seperti Ini Kondisinya

Baca juga: Kasus DBD Merebak Pasca Banjir Mojokerto, Fogging Serentak Antisipasi Penyebaran

➢ IKUTI UPDATE BERITA MENARIK LAINNYA di GOOGLE NEWS SURYA.CO.ID

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur. Klik di sini untuk untuk bergabung

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved