DBD Melanda Mojokerto

Pasien DBD Dirawat di RSUD Prof dr Soekandar Mojokerto, Seperti Ini Kondisinya

Sejumlah pasien DBD kini masih dirawat intensif di RSUD Prof dr Soekandar, Mojosari, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Mohammad Romadoni
Fogging di Kecamatan Sooko, Mojokerto, Jawa Timur. 

SURYA.CO.ID, MOJOKERTO - Sejumlah pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) kini masih dirawat intensif di RSUD Prof dr Soekandar, Mojosari, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur (Jatim).

Mayoritas penderita DBD yang mendapat perawatan di rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto tersebut, adalah mayoritas orang dewasa dan satu anak-anak.

Kepala Bidang Pelayanan Medis RSUD Prof dr Soekandar drg Erni Indrawati mengatakan, pihaknya saat ini menangani empat pasien DBD yang kini dalam perawatan.

"Pasien yang dirawat di RSUD Prof dr Soekandar, karena DBD yaitu satu di ruangan anak dan
3 di ruangan dewasa," ujar drg Erni Indrawati, Sabtu (21/12/20234).

Menurutnya, kondisi pasien DBD semakin membaik, bahkan ada sebagian dari mereka sudah diperbolehkan pulang.

"Kondisi terakhir dua pasien sudah pulang, tinggal 2 pasien masih dalam perawatan," jelas drg Erni.

Ia mengungkapkan, pasien DBD tiba RSUD Prof dr Soekandar Kabupaten Mojokerto pada Senin (16/12/2024)-Selasa (17/12/2024). Dua pasien dalam perawatan medis yang kondisinya berangsur membaik.

"Dua pasien DBD dalam perawatan hari ke-3 dan hari ke-4, kondisinya berangsur pulih," ujar drg Erni.

Kenali Gejala & Fase Kritis DBD

Warga Mojokerto diminta lebih waspada terkait merebaknya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di daerah terdampak banjir.

Edukasi terhadap masyarakat, penting untuk mengenali gejala awal dan fase kritis penderita DBD, untuk mencegah timbulnya korban jiwa akibat penyakit tersebut.

"Gejala DBD dapat dikenali jika penderita demam tinggi selama 2x24 jam belum kunjung sembuh, peradangan hingga muntah-muntah dan nafsu makan menurun. Dalam kondisi ini, segera dilakukan pertolongan, pengecekan darah untuk memastikan gejala itu karena virus dengue," ucap Plt Wakil Direktur Pelayanan RSUD Prof dr Soekandar Kabupaten Mojokerto, dr Anggono Ratma Arfianto Supriyo, Sp.A.

Dikatakannya, gejala DBD semakin parah ditandai dengan kondisi penderita yang mengalami syok, berupa penurunan kesadaran bahkan pingsan.

"Virus dengue yang mempengaruhi otak sehingga membuat penderita DBD akan mengalami syok, kondisi tubuh tiba-tiba lemas dan bisa berujung pingsan," ungkap, dr Anggono.

DBD merupakan penyakit yang disebabkan virus dengue, dan ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti.

Perlu diwaspadai nyamuk aedes aegypti yang aktif di pagi hari dan sore.

"Masyarakat perlu edukasi agar mengetahui gejala awal penderita DBD, sehingga dapat segera mendapat pertolongan medis," ujar Anggono.

Baca juga: Tim Gabungan Krisis Bencana Bidang Kesehatan Diterjunkan ke Mojokerto, Cegah DBD Merebak

Baca juga: Kasus DBD Merebak Pasca Banjir Mojokerto, Fogging Serentak Antisipasi Penyebaran

➢ IKUTI UPDATE BERITA MENARIK LAINNYA di GOOGLE NEWS SURYA.CO.ID

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur. Klik di sini untuk untuk bergabung

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved