Grebeg Gunungan Meriahkan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Talangsari Jember

Memeriahkan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, grebeg gunungan digelar warga Lingkungan Talangsari, Kabupaten Jember, Jatim, Jumat (5/9/2025).

Penulis: Imam Nahwawi | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Imam Nahwawi
GREBEG GUNUNGAN - Kegiatan grebeg gunungan yang digelar warga Lingkungan Talangsari di Kelurahan Jember Kidul, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Jumat (5/9/2025). Kegiatan tersebut, dalam rangka memeriahkan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriyah. 

SURYA.CO.ID, JEMBER - Kegiatan grebeg gunungan digelar warga Lingkungan Talangsari di Kelurahan Jember Kidul, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember, Jawa Timur (Jatim), Jumat (5/9/2025).

Gelaran tersebut, dalam rangka memeriahkan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriyah.

Warga Kawasan Jember Kota tersebut, membuat gunungan cukup bervariasi. Ada yang berisi hasil bumi, mi instan, aneka makanan ringan, bahkan sebagian juga diisi lembaran uang.

Selama kegiatan itu, peserta berkumpul dan membawa gunungan di Wisma Khusus Sholawat Al-Ghofilin Talangsari, sambil membacakan selawat yang diiringi musik hadrah.

Setelah itu, mereka berjalan kaki sambil memikul gunungan dari Wisma Khusus Sholawat Al-Ghofilin menunju gang Pondok Panili Lingkungan Talangsari, Kecamatan Kaliwates, Jember.

Sebagian peserta juga menampilkan tarian jabrik saat berjalan melintasi pemukiman penduduk, hal ini membuat kegiatan makin meriah.

Pantauan di lapangan, peserta yang berjalan kaki paling depan lebih dominan mengunakan pakaian serba hitam. Sementara barisan tengah hingga belakang, berbusana serba putih.

Setiba di Pondok Panili, peserta kembali berkumpul dan duduk bersama sambil melantunkan selawat.

Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Talangsari, Baiquni Purnomo, mengungkapkan bahwa kegiatan ini dalam rangka rasa syukur atas kelahiran nabi panutan umat Muslim.

"Ada hadis yang mengatakan, Abu Lahab yang kafir saja, karena bersyukur atas kelahiran Nabi Muhammad, setiap hari Senin dapat keringanan hukum di neraka," ujarnya.

Menurut pria yang akrab disapa Gus Baiqun itu, berdasarkan hadis tersebut warga di Jember Kota ini menggelar syukuran atas kelahiran Nabi Muhammad, supaya bisa mendapatkan syafaatnya di hari kiamat nanti.

"Sehingga warga membuat tasyakuran dengan membuat gunungan. Berisi hasil bumi masyarakat, dan hasil jualan mereka di pasar," ungkapnya.

Gus Baiqun mengatakan, terdapat 20 gunungan yang disajikan oleh warga di 10 gang kawasan Lingkungan Talangsari

"Masing-masing gang membuat dua gunungan. Baik berisi hasil bumi ataupun hasil jualan di pasar," paparnya.

Gus Baiqun sengaja menata peserta paling depan mengunakan pakaian serba hitam, Kata dia, hal itu menandai keluarnya kegelapan.

"Sementara barisan tengah dan belakang berbusana serba putih. Hal ini menandai hilangnya kegelapan dan kebodohan, sebab habis gelap terbitlah terang," tuturnya.

Sebatas informasi, setelah berdoa bersama mereka gelar di Pondok Panili, para peserta pun berebut gunungan.

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved