Banjir Jombang

Cerita Warga Jombang Korban Banjir, Ada yang Ngungsi ke Warkop Hingga Bertahan Demi Ternak

Hujan deras selama hampir satu minggu lebih yang turun di Kabupaten Jombang dan menyebabkan sejumlah wilayah tergenang banjir

surya.co.id/anggit pujie widodo
Banjir yang Menggenangi Beberapa Kecamatan di Jombang di Desa Jombok, Kecamatan Kesamben. 

"Hujan deras terus-menerus membuat sungai di sebelah timur desa tidak mampu menampung debit air sehingga meluap dan menggenangi rumah-rumah warga," bebernya. 

Banjir yang menggenangi pemukiman warga mencapai ketinggian sekitar 1 meter.

Selain merendam rumah-rumah warga, banjir juga merendam lahan pertanian, dan kebun warga.

Akibatnya, banyak warga yang terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman, juga di rumah saudaranya.

"Banjir ini sangat tiba-tiba dan datangnya sangat cepat," ungkap Dedi yang tengah membantu saudara mengungsi itu.

Hal serupa juga dialami oleh warga Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Jombang
Suwoto (61).

Ia mengatakan jika banjir disebabkan luapan air sungai dan hujan deras selama berhari-hari di wilayah tersebut.

Pria yang kesehariannya merupakan pedagang ini akhirnya harus menghentikan sementara aktivitasnya.

Sekadar untuk belanja bahan dagangnya pun tak bisa. Akhirnya terpaksa ia harus tetap tinggal di rumah.

"Hujan paling deras itu kemarin. Sungainya tidak bisa menampung air hujan jadinya meluap ke rumah-rumah warga. Termasuk rumah saya. Jadi tidak bisa membuka toko karena banjir ini," ucapnya. 

Aktivitas warga terpaksa mandek karnaa jalan utama akses warga terputus karena luapan air yang tinggi.

Sehingga, jika ingin tetap beraktivitas ia harus mencari jalan memutar dan membutuhkan waktu yang sangat lama.

"Yah begini, makan jadi seadanya saja. Karena semua serba susah apalagi saat banjir begini. Makan, tidur, kerja jadi sulit. Tapi kadang terbantu sama warga lain yang sering keliling membagikan makanan ke tetangga-tetangga kalau mereka punya jatah makanan lebih," katanya.

Ia mengaku, selama banjir menggenangi wilayah tempat tinggalnya, memang belum ada uluran tangan dari pemerintah.

"Selama ini belum ada. Tapi tidak tahu lagi ke depan ada atau tidak," ungkapnya. 

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved