Pelajar Di Semarang Tewas Ditembak

Kekayaan Kombes Aris Supriyono yang Ungkap Polisi Tembak Mati Pelajar Semarang Tak Tekait Tawuran

Segini harta kekayaan Kombes Aris Supriyono, Kabid Propam Polda Jateng yang ungkap kasus polisi tembak mati pelajar di Semarang tak terkait tawuran.

kolase dok Tribun
Kombes Aris Supriyono (kanan) yang Ungkap Polisi Tembak Mati Pelajar Semarang Tak Tekait Tawuran. Segini harta kekayaannya. 

Pada 2018, Aris tercatat masih aktif menduduki posisi tersebut.

Setelah itu, Aris diangkat menjadi Kapolres Brebes pada Oktober 2018.

Semenjak itu, karier calon polisi jenderal bintang 1 di masa mendatang ini makin melenting.

Pada 2020, ia kemudian dimutasi menjadi Kapolres Jember.

Tak berselang lama, ia lalu dipercaya untuk mengemban amanah menjabat sebagai Wadirresnarkoba Polda Jatim pada 2020.

Pada 2021, Aris Supriyono berhasil naik pangkat dari AKBP menjadi Kombes.

Saat itu, Aris ditugaskan untuk menduduki posisi jabatan sebagai Dirresnarkoba Polda Lampung.

Kombes Aris pun terus melanglang buana di tanah air menapaki jejak kariernya sebagai anggota polisi.

Pada Desember 2022, ia kemudian diutus untuk mengisi kursi jabatan posisi sebagai Kapolresta Sleman.

Barulah di tahun 2023, Kombes Aris Supriyono diangkat menjadi Kabid Propam Polda Jateng.

Sebagai Pamen Polri, Kombes Aris Supriyono memiliki rekam jejak karier yang cemerlang.

Pada Desember 2024, ia menjabarkan kronologi asli terkait kasus penembakan siswa SMKN 4 Semarang bernama Gamma yang tewas ditembak Aipda Robig, anggota Polrestabes Semarang.

Hal itu diungkapkan Aris dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi II DPR RI di Komplkes Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 3 Desember 2024.

Kasus polisi tembak siswa hingga meninggal ini menyorot perhatian publik karena kejanggalannya.

Aris mengungkapkan Aipda Robig menembak Gamma karena salah satu dari tiga sepeda motor tersebut memakan jalannya.

Lalu, Aipda Robig mendahului rombongan dan menunggu para korban melewatinya.

Ketika berpapasan, Aipda Robig kemudian melepaskan tembakan.

"Terduga pelanggar jadi kena pepet, akhirnya terduga pelanggar menunggu tiga orang ini putar balik, kurang lebih seperti itu dan terjadilah penembakkan," kata Aris.

Keterangan Aris tersebut berbeda dengan apa yang disampaikan Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol. Irwan Anwar, yang dicurigai publik.

Kombes Irwan sempat mengatakan Aipda Robig menembak korban karena untuk membubarkan tawuran.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved