Pelajar Di Semarang Tewas Ditembak

Rekam Jejak Kombes Aris Supriyono yang Ungkap Polisi Tembak Mati Pelajar Semarang Tak Tekait Tawuran

Sosok hingga rekam jejak Kombes Aris Supriyono jadi sorotan usai mengungkap kasus polisi tembak mati pelajar di Semarang tak terkait tawuran.

|
kolase youtube dan Dok Polri
Kolase Kombes Aris Supriyono yang Ungkap Polisi Tembak Mati Pelajar Semarang Tak Tekait Tawuran. 

SURYA.co.id - Sosok hingga rekam jejak Kombes Aris Supriyono jadi sorotan usai mengungkap kasus polisi tembak mati pelajar di Semarang tak terkait tawuran.

Hal ini diungkapkan Kombes Aris Supriyono saat hadir dalam RDP Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Selasa (3/12/2024).

Ia dengan tegas menyebut penembakan itu tak ada kaitannya dengan tawuran

Menurut Kombes Aris, motif Aipda Robig menembak mati siswa kelas 11 Teknik Mesin SMKN 4 Semarang itu karena kesal.

Hal itu berdasarkan pemeriksaan dari pelaku.

Menurut Aris motif penembakan Aipda RZ karena kesal kena pepet saat pelaku akan pulang dari kantor ke rumahnya.

Saat itu korban dianggap telah mengganggu jalannya.

"Motif yang dilakukan oleh terduga pelanggar dikarenakan pada saat perjalanan pulang mendapat satu kendaraan yang memakan jalannya terduga pelanggar jadi kena pepet," kata Aris.

Baca juga: Dedi Mulyadi Miris Lihat Sudirman, Terpidana Kasus Vina Dikawal Petugas Bersenjata di Pemakaman Ibu

Baca juga: Pengakuan Kompak Aipda WH dan Eks Kapolsek Baito Soal Uang Damai Rp 50 Juta Kasus Guru Supriyani

Saat itu, Aris menyatakan bahwa pelaku sempat mengejar korban yang kabur ke dalam gang.

Namun saat itu pelaku menunggu sampai korban balik kembali ke titik semula.

Tak lama kemudian korban kembali ke titik semula yang menjadi tempat terjadinya saling pepet.

Di saat itu pelaku melakukan penembakan kepada korban.

"Akhirnya terduga pelanggar menunggu tiga orang ini putar balik, kurang lebih seperti itu dan terjadilah penembakan," jelasnya.

Dalam kasus ini, terduga Aipda RZ melanggar Perkap nomor 1 tahun 2009 tentang penggunaan senjata api.

Selain itu, pasal 13 ayat 1 PPRI nomor 1 tahun 2003 dan perpol nomor 7 tahun 2022 tentang kode etik kepolisian.

"Pelanggar tinggal menunggu sidang kode etik, yang seyogyanya kami lakukan hari ini, kami laksanakan hari berikutnya," pungkasnya.

Lantas, seperti apa rekam jejak Kombes Aris?

Di Polda Jateng, Aris dipercaya untuk menduduki posisi jabatan sebagai Kepala Bidang Profesi dan Pengamanan atau Kabid Propam Polda Jateng.

Kombes Aris Supriyono sudah mengisi kursi jabatan sebagai Kabid Propam Polda Jateng sejak Maret 2023.

Sebelum itu, polisi dengan baret biru muda ini sempat terlebih dahulu menjabat sebagai Kepala Kepolisian Resor Kota atau Kapolresta Sleman.

Nama Kombes Aris Supriyono makin dikenal publik setelah ia berhasil mengusut kasus anggota Satresnarkoba Polrestabes Semarang, Aipda Robig Zaenudin, menembak mati siswa anggota paskibra SMK 4 Semarang, pada November 2024.

Aris mengungkapkan penyebab Aipda Robig, polisi menembak pelajar hingga tewas di Semarang, bukanlah karena tawuran, melainkan karena jengkel sepeda motornya hampir bersenggolan dengan kendaraan korban.

Kombes Aris Supriyono lahir di Jepara, Jawa Tengah, pada 23 Juni 1977.

Baca juga: Cerita Pilu Anak Bungsu yang Selamat dari Pembunuhan Satu Keluarga Guru di Kediri, Dapat 2 Keajaiban

Baca juga: UMK Surabaya 2025 Naik Jadi Rp 5 Juta, Berikut Profil Kota yang Jadi Pusat Ekonomi Jawa Timur

Ia memiliki istri yang bernama Ny. Siska Aris Supriyono dan menganut agama Islam.

Aris Supriyono adalah lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 2000.

Di Akpol, Aris satu letting dengan peraih Adhi Makayasa Kombes Pol. Dr. Yimmy Kurniawan, S.I.K., M.H., M.I.K.

Karier Kombes Aris Supriyono telah malang melintang di dalam Korps Bhayangkara.

Berbagai jabatan strategis di Polri pun juga sudah pernah diembannya.

Saat masih berpangkat Ajun Komisaris Besar Polisi atau AKBP, Aris tercatat pernah bertugas di Polda Metro Jaya.

Aipda Robig, polisi penembak mati pelajar SMK di Semarang masih belum ditetapkan tersangka, meskipun terbukti tak beri tembakan peringatan.
Aipda Robig, polisi penembak mati pelajar SMK di Semarang masih belum ditetapkan tersangka, meskipun terbukti tak beri tembakan peringatan. (kolase tribun jateng)

Di sana, ia sempat mengemban jabatan sebagai Kasubdit Resmob Ditreskimum Polda Metro Jaya.

Pada 2018, Aris tercatat masih aktif menduduki posisi tersebut.

Setelah itu, Aris diangkat menjadi Kapolres Brebes pada Oktober 2018.

Semenjak itu, karier calon polisi jenderal bintang 1 di masa mendatang ini makin melenting.

Pada 2020, ia kemudian dimutasi menjadi Kapolres Jember.

Tak berselang lama, ia lalu dipercaya untuk mengemban amanah menjabat sebagai Wadirresnarkoba Polda Jatim pada 2020.

Pada 2021, Aris Supriyono berhasil naik pangkat dari AKBP menjadi Kombes.

Saat itu, Aris ditugaskan untuk menduduki posisi jabatan sebagai Dirresnarkoba Polda Lampung.

Baca juga: Profil Kristina, Korban Pembunuhan Satu Keluarga di Kediri Dikenal Guru SD Berdedikasi

Baca juga: Tabiat Satu Keluarga Guru yang Tewas Dibunuh di Kediri, Kapolres Menangis Tengok Anak yang Selamat

Kombes Aris pun terus melanglang buana di tanah air menapaki jejak kariernya sebagai anggota polisi.

Pada Desember 2022, ia kemudian diutus untuk mengisi kursi jabatan posisi sebagai Kapolresta Sleman.

Barulah di tahun 2023, Kombes Aris Supriyono diangkat menjadi Kabid Propam Polda Jateng.

Sebagai Pamen Polri, Kombes Aris Supriyono memiliki rekam jejak karier yang cemerlang.

Pada Desember 2024, ia menjabarkan kronologi asli terkait kasus penembakan siswa SMKN 4 Semarang bernama Gamma yang tewas ditembak Aipda Robig, anggota Polrestabes Semarang.

Hal itu diungkapkan Aris dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi II DPR RI di Komplkes Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 3 Desember 2024.

Kasus polisi tembak siswa hingga meninggal ini menyorot perhatian publik karena kejanggalannya.

Aris mengungkapkan Aipda Robig menembak Gamma karena salah satu dari tiga sepeda motor tersebut memakan jalannya.

Lalu, Aipda Robig mendahului rombongan dan menunggu para korban melewatinya.

Ketika berpapasan, Aipda Robig kemudian melepaskan tembakan.

"Terduga pelanggar jadi kena pepet, akhirnya terduga pelanggar menunggu tiga orang ini putar balik, kurang lebih seperti itu dan terjadilah penembakkan," kata Aris.

Keterangan Aris tersebut berbeda dengan apa yang disampaikan Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol. Irwan Anwar, yang dicurigai publik.

Kombes Irwan sempat mengatakan Aipda Robig menembak korban karena untuk membubarkan tawuran.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Baca juga: Sosok Pemicu Yusa Sakit Hati hingga Nekat Bunuh Satu Keluarga Guru di Kediri, Mau Nikah Lagi Ditolak

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved