Persebaya Surabaya

Ratusan CCTV Awasi Suporter Penyala Flare Di GBT, Panpel Persebaya Siapkan Sanksi Berat 

Mereka tidak mau denda 50 juta yang diterima akibat ada oknum suporter menyalakan flare saat menjamu Persija (22/11/2024) kembali terulang.

Penulis: Khairul Amin | Editor: Wiwit Purwanto
surya.co.id/bib
Suasana tribun di Stadion GBT dalam sebuah pertandingan. 

SURYA.CO.ID SURABAYA - Panpel Persebaya akan melakukan pengawasan ketat terhadap penyalaan flare saat menjamu Arema FC di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Sabtu (7/12/2024) besok sore.

Mereka tidak mau denda 50 juta yang diterima akibat ada oknum suporter menyalakan flare saat menjamu Persija (22/11/2024) kembali terulang.

Belajar dari pengalaman tersebut, laga pekan ke-13 Liga 1 2024/2025 ini akan diberlakukan pengawasan ketat memanfaatkan ratusan CCTV yang ada di Stadion GBT.

"Itu memungkinkan teknologinya, karena nanti akan ada CCTV yang muter, dan itu bisa (mendeteksi)," kata Ketua Panpel Persebaya, Ram Surahman, Jumat (6/12/2024).

"Nanti kalau ada yang bawa flare langsung kami amankan dan akan kami tracking untuk diberikan sanksi," tambahya.

Baca juga: Prediksi Skor Persebaya Surabaya vs Arema FC, Ancaman Singo Edan Putus Rekor Bajul Ijo di GBT

Tidak hanya sanksi berupa uang, Ram menyebut pihaknya mempertimbangkan sanksi tegas lain.

"Salah satu opsi sanksinya tidak bisa menonton pertandingan persebaya dalam jangka waktu tertentu," tegas pria asal Gresik tersebut.

Ram menyebut sudah melakukan uji coba terkait memanfaatkan teknologi CCTV untuk melakukan pengawasan di Stadion GBT.

"CCTV sudah kami uji coba, bahkan saat lawan Dewa United, ada pelemparan itu juga sudah tertangkap orangnya, dari CCTV itu," jelasnya.

"Semua sudut kan ada CCTV, ada beberapa ratus CCTV, jadi pergerakan apapun di tribun bisa tertangkap CCTV. Teknologinya masih memungkinkan," tambah Ram.

Baca juga: KABAR BURUK Bagi Persebaya Surabaya Jelang Lawan Arema FC di Derbi Jatim Liga 1

Pengawasan disebutnya tidak hanya dilakukan pihak panpel, tapi berkolaborasi oleh semua pihak, termasuk kepolisian.

"Kemarin dengan Polrestabes juga kami sudah capai kesepahaman terkait flare ini, jadi tidak ada toleransi lagi untuk flare, kalo sampai ada flare lagi, maka kami dan Polrestabes akan melakukan tindakan tegas," pungkas Ram Surahman.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved