Pelajar Di Semarang Tewas Ditembak

Gelagat Kapolrestabes Semarang Buat Kesal Keluarga Pelajar yang Tewas Ditembak Polisi, Intervensi?

Gelagat Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar membuat kesal keluarga GRO (17), pelajar yang ditembak mati oknum polisi.

Editor: Musahadah
kolase youtube TV Parlemen/tribun jareng
Gelagat Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar membuat keluarga pelajar yang tewas ditembak polisi, kesal. 

SURYA.CO.ID - Tingkah laku atau gelagat Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar membuat kesal keluarga GRO (17), pelajar yang ditembak mati oknum polisi.

Dalam keterangan sebelumnya, Kombes Irwan Anwar menyebut anggotanya Aipda Robig Zaenudin diserang oleh GRO (Gamma) dan teman-temannya sebelum ditembak.

Belakangan, dalam rekaman video CCTV penembakan ternyata tidak ada penyerangan tersebut.

Menurut Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Artanto, meralat keterangan sah-sah saja selama dalam proses penyelidikan sebuah kasus.

"Kalau informasi awal ternyata pada penyelidikan ada temuan tertentu yang sifatnya meralat kan boleh-boleh saja," katanya di Mapolda Jateng, Rabu (4/12/2024). 

Baca juga: Beda Keterangan 2 Pejabat Polri Soal Polisi Tembak Mati Pelajar Semarang, Keluarga Korban Bereaksi

Artanto memastikan, keterangan dari Kapolrestabes tersebut bukan merupakan kekeliruan. Dia berdalih bahwa itu perkembangan hasil penyelidikan yang ada temuan baru sehingga harus diperbaharui.

"Tidak (mengelabui kasus) semua itu berdasarkan fakta data di lapangan," ungkapnya.

Berkaitan potensi sanksi yang diberikan kepada Kapolrestabes Semarang  karena menyampaikan fakta yang bertolak belakang, Artanto enggan menanggapi.

"Kapolrestabes dalam rapat dengar pendapat mengaku siap untuk dievaluasi, kemudian beliau juga memohon maaf atas meninggalnya  Gamma," katanya. 

Dia pun membantah sikap Kapolrestabes Semarang tersebut bagian dari melindungi anggotanya.

"Saya kira tidak untuk melindungi. Kita semua terbuka terhadap anggota yang bermasalah akan diproses dan terhadap laporan masyarakat terkait laporan pidana juga kita proses semua," bebernya.

Meski pihak Polda Jateng mentolelir tindakan Kapolrestabes Semarang, hal berbeda diungkapkan keluarga GRO. 

Berikut gelagat Kapolrestabes Semarang yang membuat kesal pihak keluarga korban: 

  1. Intervensi mengajak wartawan

Keluarga GRO mengaku mengalami intervensi dari pihak kepolisian. 

Agung, keluarga GRO mengungkapkan, pihaknya didatangi Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar bersama seorang wartawan untuk membuat surat pernyataan serta rekaman video pada Senin (25/11/2024) malam. 

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved