Pelajar Di Semarang Tewas Ditembak

Sosok Anggota DPR yang Geram pada Kapolrestabes Semarang Soal Kasus Polisi Tembak Mati Pelajar

Inilah sosok anggota DPR RI yang terang-terangan geram kepada Kapolrestabes Semarang terkait kasus polisi tembak mati pelajar.

kolase Tribunnews
Habiburokhman dan Kombes Irwan Anwar. Habiburokhman merupakan Anggota DPR yang Geram pada Kapolrestabes Semarang Soal Kasus Polisi Tembak Mati Pelajar. 

Saat ini Habib sedang menyusun disertasi S3 di Program Doktoral Ilmu Hukum (PDIH) Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.

Pengalaman Organisasi:

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) (1993)
Senat Mahasiswa FH Unila (1993)
Keluarga Mahasiswa Pemuda Pelajar Lampung (KMPPRL) (1998)
Serikat Pengacara Rakyat (SPR) (2005)
Ketua Bidang Advokasi dan anggota Dewan Pembina DPP Partai Gerindra (2010)
Direktur Advokasi Tim Kampanye Nasional Prabowo–Hatta (2014)
Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) (2016)
Wakil Ketua Bidang Advokasi & Hukum DPP Partai Gerindra (2021).

Keluarga Korban Minta Kapolrestabes Semarang Dipindahtugas

Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar (kiri) dan Bude pelajar yang ditembak mati polisi (kanan).
Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar (kiri) dan Bude pelajar yang ditembak mati polisi (kanan). (kolase Tribunnews)

Diketahui, Kasus siswa SMK berinisial GRO tewas ditembak oknum polisi dari Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Semarang, Aipda Robig Zaenudin (Aipda RZ) di Jalan Candi Penataran Raya, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang pada Minggu (24/11/2024) masih berproses di Polda Jateng. 

Saat ini Aipda RZ terjerat etik dan pidana dalam kasus penembakan yang menewaskan GRO namun statusnya belum tersangka.

Proses ekshumasi untuk mengungkap kasus kematian GRO, siswa SMK di Semarang rampung dilakukan pada Jumat (29/11/2024) sore selama dua jam.

Bude GRO, Diah Pitasari berharap agar penyebab kematian GRO dapat terkuak.

Diah juga menyampaikan agar polisi tetap transaparan dalam mengusut kasus kematian GRO.

"Saya sudah sampaikan, jangan ada yang ditutupi, harus transparan, besok harapannya bisa dapat hasil autopsinya," ujarnya, Jumat (29/11/2024), melansir dari Tribunnews.

Ia pun berharap polisi yang menembak GRO untuk dihukum seberat-beratnya.

Selain itu, Diah juga berharap polisi penembak GRO dipecat.

"Pembunuhnya segera mendapat keadilan, kita targetnya dipecat, Kapolrestabes semoga dipindahtugaskan, dia hanya melindungi anggotanya," harapnya.

"Belum ada pembuktin, sudah mendzalimi yang lain, harusnya pembuktian dulu, kalau terbukti kan baru, ini sudah seakan-akan anak buahnya benar, di lapangan belum ada olah perkara, visum, kok sudah berani membuktikan dengan pernyataan itu," tambahnya.

Ia pun meminta agar siapapun pelaku yang membuat nyawa GRO melayang agar dihukum seberat-beratnya.

"Mudah-mudahan amanah, seperti kata Pak Dwi, yang berbuat harus bertanggung jawab," pungkasnya.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved