Pelajar Di Semarang Tewas Ditembak

Nasib Aipda Robig Sebagai Polisi Terancam, Pengakuannya Tembak Mati Pelajar di Semarang Memberatkan

Nasib Aipda Robig Zaenudin (38) polisi yang tembak mati pelajar di Semarang, Jawa Tengah terancam.

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah
kolase Bangkapos
Aipda RZ (kanan), Polisi Tembak Mati Pelajar di Semarang (kiri). Nasib Aipda Robig Sebagai Polisi Terancam. 

SURYA.CO.ID - Nasib Aipda Robig Zaenudin (38) polisi yang tembak mati pelajar di Semarang, Jawa Tengah terancam. 

Pasalnya, Aipda Robig membuat  pengakuan mengejutkan soal penembakan pelajar SMKN 4 Semarang tersebut. 

Pengakuan Aipda Robig tersebut pun membuat kasus ini semakin terang. 

Peristiwa penembakan pelajar di Semarang terjadi di depan Alfamart Jalan Candi Penataran Raya, Ngaliyan, Kota Semarang, Minggu (24/11/2024). 

Polisi menyebut Aipda Robig Zaenudin menembak korban tewas GRO karena diduga hendak melakukan penyerangan saat tawuran. Sedangkan warga membantah ada tawuran di lokasi kejadian. 

Berikut pengakuan Aipda Robig Zaenudin yang membuatnya posisinya semakin terancam. 

1. Tidak ada tembakan peringatan 

Aipda Robig Zaenudin tidak memberikan tembakan peringatan ketika menembak GRO (17) pelajar SMKN 4 Semarang

Fakta ini disampaikan langsung oleh Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jawa Tengah Kombes Pol Artanto. 

"Tidak ada (tembakan peringatan)," katanya, Kamis (28/11/2024) petang. 

2. Tembak dua kali 

Aipda Robig mengaku meletuskan dua tembakan ke arah GRO sebanyak satu kali di bagian pinggul.  

Satu tembakan lainnya menyasar dua teman GRO yakni AD  (17) dan SA (16) yang alami luka tembak di tangan dan dada (korban selamat dengan luka-luka).

3. Lakukan tidakan berlebihan 

Polda Jateng juga mengakui Aipda Robig melakukan eksesif action atau tindakan berlebihan ketika kejadian.  

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved