PPDB Surabaya 2025

Kuota Zonasi dan Prestasi saat PPDB 2025, Ini Usulan Anggota DPRD Kota Surabaya

Sistem PPDB di setiap sekolah dalam evaluasi Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.

|
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/aflahul abidin
Foto Ilustrasi, siswa Sekolah Dasar (SD). Aturan tentang penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2025 mulai dibahas anggota dewan Kota Surabaya. 

Siswa orang tua tidak akan terdorong untuk berprestasi karena saat melanjutkan ke jenjang lebih tinggi, sekolah dekat dengan rumah.

Ini yang menjadi catatan serius Ajeng. Politisi Perempuan Gerindra ini sebenarnya sudah bagus membagi PPDB menjadi empat jalur. Jalur Zonasi kuota 50 persen, Jalur Prestasi 30 persen, Jalur Afirmasi (siswa Gakin dan Inklusi) 15 persen dan Jalur Perpindahan Tugas Orang Tua 5 persen.

Saat mendampingi Komisi X DPR RI, Ajeng juga menyampaikan kondisi yang riil di Surabaya terkait sistem Zonasi dalam PPDB.

Dia mengusulkan agar kuota Jalur Zonasi melebur menjadi satu dengan Jalur Prestasi. Kuotanya utuh 80 persen dengan memprioritaskan prestasi.

"Saya usul kuota 80 persen adalah Jalur Prestasi Zonasi. Dibagi kelurahan, kecamatan dan tingkat kota dengan masing-masing dilihat dari prestasi. Baru diadu di jarak rumah. Saya berharap PPDB jangan kaku. Harus fleksibel," urai Ajeng.

Dengan menempatkan prestasi calon siswa dalam PPDB harapannya pendidikan tetap lebih mengedepankan kualitas dan prestasi. Lebih kompetitif daripada jarak.

DPR RI Turun Langsung

Akhir pekan kemarin, Komisi X DPRD RI turun langsung ke daerah di Surabaya untuk melihat dan mengecek langsung kondisi dan seperti apa sistem pendidikan selama ini.

Mereka ingin mendengar langung para pelaku pendidikan akan rencana penerapan kurikulum baru setelah pergantian menteri.

Hingga saat ini, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti belum memutuskan kurikulum baru.

Apakah tetap kurikulum Merdeka atau berubah. Begitu juga terkait ujian nasional (UN) hingga sistem PPDB juga belum diputuskan.

"Masih belum ada keputusan. Semua masih menunggu masukan dan melihat lebih komprehensif. Termasuk kami turun ke daerah juga dalam rangka ini," kata anggota Komisi X DPRD RI Lita Mahfud Arifin.

Lita bersama anggota Komisi X yang lain mengunjungi Surabaya. Kunjungan kerja spesifik ini dalam rangka menggodok kurikulum baru.

Tidak hanya mengetahui langsung implementasi kurikulum Merdeka tapi juga penerapan PPDB Zonasi dan UN.

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved