Pilwali Surabaya 2024
Eri Cahyadi-Armuji Gelar Nobar Hasil Quick Count Pilwali Kota Surabaya 2024 di Posko Pemenangan
pasangan calon tunggal, yaitu, Eri Cahyadi – Armuji (ErJi) juga menggelar nobar hasil quick count Pilwali Surabaya
SURYA.co.id, Surabaya – Hasil Pemilihan Wali Kota Surabaya 2024 sudah mulai diketahui sore ini, Rabu 27 November 2024.
Menyambut hal ini, pasangan calon tunggal, yaitu, Eri Cahyadi – Armuji (ErJi) juga menggelar nobar quick count di basecamp pemenangan, Jl. Kartini No. 120.
Juru bicara ErJi, Mirza Akmal menyampaikan bahwa agenda nobar ini diadakan terbuka untuk masyarakat.
"Agenda nobar ini diadakan terbuka dan masyarakat sangat boleh hadir."
"Mari bersama kita menjemput kemenangan Mas Eri dan Cak Ji," ucap Mirza
Baca juga: Hasil Quick Count Pilgub Jatim 2024 Menurut Litbang Kompas, Khofifah-Emil Unggul 58.24 Persen
Baca juga: Hasil Pilgub Jatim 2024, Risma Unggul Telak di TPS 16 Wiyung Surabaya
Perihal prosentase suara ErJi, ia merasa yakin paslon yang didukung akan menang tebal.
"Tentu perihal prosentase kami yakin menang tebal. Persentasenya bisa diatas 80 persen," pungkasnya.
Sementara dari hasil Quick Count yang digelar Charta Politika, Pasangan Eri Cahyadi dan Armuji sudah mencapai 85 % suara sementara suara yang masuk sudah 55 % sampai dengan jam 16.00.

Untuk diketahui, kader PDIP yang juga petahana Eri Cahyadi-Armuji resmi mendaftar sebagai pasangan calon peserta Pilkada Surabaya 2024 ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya, Jawa Timur, Rabu (28/8/2024).
Eri Armuji diusung 18 partai politik, termasuk para parpol yang identik dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) pada Pilpres 2024 lalu.
18 partai yang resmi mengusung Eri-Armuji. Koalisi besar pendukung Eri-Armuji itu adalah PDIP, PKB, Demokrat, PKS, PAN, PPP, Gerindra, Golkar, NasDem, dan PSI.
Kemudian partai nonparlemen juga sudah menentukan sikap dukung pasangan tersebut yakni Perindo, Garuda, Ummat, PBB, Gelora, Partai Buruh, Hanura, dan PKN.
Visi Eri Cahyadi dan Armuji dalam Pilwali Surabaya 2024 adalah “Surabaya sebagai kota dunia yang maju, humanis, dan berkelanjutan"
Dalam program ada lima hal yang akan disentuh, yakni penguatan ekonomi rakyat, penguatan sumber daya manusia, infrastruktur dan konektivitas, reformasi birokrasi dan pelayanan publik, serta kehidupan sosial dan budaya
Biodata Eri Cahyadi
Eri Cahyadi merupakan putra kedua dari pasangan Urip Suwondo dan Mas Ayu Esa Aisjah, yang lahir pada 27 Mei 1977.
Di masa kecil, Eri pernah tinggal di Kedung Tarukan, Surabaya.
Tak lama kemudian, kedua orang tua Eri pindah dari Kedung Tarukan ke Ketintang, Surabaya.
Baca juga: Sindiran Menohok Terpidana Kasus Vina Cirebon Jelang Putusan PK: Jangan orang Berduit yang Dibela
Baca juga: Imbas Viral Karyawan Dipotong Gaji Rp 500 Ribu Gegara Slow Respon saat Cuti, Ini Reaksi Kemenaker
Eri Cahyadi ini pernah meniti karier dari bawah, yakni sebagai pedagang, pengusaha, hingga konsultan.
Karier itu sudah ditapaki Eri Cahyadi sejak menempuh pendidikan menengah atas di SMAN 21 Surabaya karena ia tidak ingin membebani biaya pendidikan kepada orangtuanya.
Saat itu, Eri Cahyadi pernah bekerja dengan cara berjualan sembako hingga menjual kambing.
Penghasilan yang didapat dari menjual kambing dan kebutuhan pokok itu ia gunakan untuk biaya pendidikan.
Pada tahun 1995, Eri Cahyadi melanjutkan jenjang pendidikan ke perguruan tinggi.
Ia mengambil D-III Teknik Sipil di ITS dan memperoleh beasiswa supersemar hingga berhasil menyelesaikan studi pada 1999.
Di tahun 1997, sang Ayah dilarikan ke Rumah Sakit Islam (RSI) A Yani, Surabaya, karena menderita penyakit jantung.
Usia Eri saat itu masih 20 tahun. Anak kedua dari tiga bersaudara ini akhirnya berpikir keras untuk bisa membantu orangtuanya dalam kesulitan.
Kakak Eri Cahyadi, saat itu sudah bekerja di salah satu BUMN yang menjual obat dan alat-alat kesehatan.
Eri Cahyadi akhirnya menyampaikan unek-uneknya bahwa dia ingin bekerja dan membantu orangtua.
Akhirnya Eri pun memutuskan menjadi retailer yang memasok dan menjual alat-alat kesehatan dan menawarkannya ke berbagai rumah sakit di sejumlah kota/kabupaten di Jawa Timur.
Pada perjalanannya itu, Eri banyak mendapat kenangan pahit manis saat menjajakan alat-alat kesehatan ke sejumlah pusat pelayanan kesehatan.
Eri menjual alat-alat kesehatan ke seluruh kota di Jawa Timur menggunakan sepeda motor.
Ia tahu betul betapa susahnya mencari uang saat itu.
Baca juga: Sosok Pensiunan Jenderal Bintang 3 yang Dukung Penuh Rencana Guru Supriyani Lapor Balik Aipda WH
Baca juga: Kisah Haru Bocah Azan di Telinga Bayi Baru Lahir Karena Ayah di Luar Kota, Suaranya Jadi Sorotan
Namun, dari sana pula karier Eri semakin moncer hingga mampu mendirikan sebuah perusahaan dan mensuplai alat-alat keshatan di rumah sakit hingga menjadi konsultan.
Meski merasa sudah sukses saat itu, Eri diminta oleh orangtua untuk mendaftar sebagai pegawai negeri di Pemerintah Kota Surabaya.
Kala itu, ayahnya, Urip Suwondo, memang seorang birokrat yang bekerja di Pemkot Surabaya dan pensiun pada 2002.
Eri sendiri menjadi birokrat di Pemkot Surabaya pada 2001 saat berusia 24 tahun.
Sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), Eri juga memulai karir dari bawah, yakni sebagai staf di Dinas Bangunan selama kurang lebih enam bulan dengan golongan II C.
Kemudian Eri dipindah ke Bagian Bina Program yang di mana Kabag Bina Program saat itu dipimpin oleh Tri Rismaharini, mantan Wali Kota Surabaya yang menjabat sebagai Menteri Sosial (tahun 2000).
Saat menjadi anak buah Risma, Eri mulai dikenal luas di lingkungan Pemkot Surabaya, karena menjadi inisiator dengan membuat pelayanan elektronik di bidang pengadaan barang dan jasa (e-Procurement).
Eri bahkan pernah menjadi tenaga ahli Bappenas dan menjadi narasumber di sejumlah pemda di Indonesia.
Sebab, e-Procurement saat itu termasuk yang pertama di Indonesia untuk mewujudkan pemerintahan bersih dan anti korupsi.
Hak atas kekayaan intelektual aplikasi e-procurement itu adalah atas nama Eri Cahyadi.
Sehingga, pada 2006, Eri dipercaya menjabat Direktur Sekretariat Layanan e-Procurement untuk memastikan APBD bersih dari praktik koruptif demi kesejahteraan masyarakat.
Empat tahun berselang, pada 2010, Eri mendapatkan jabatan struktural sebagai Kepala Sub Bagian Pembinaan dan Pengendalian Bagian Bina Program.
Setahun kemudian, Eri dipercaya sebagai Sekretarais selaku Koordinator Utama LPSE Surabaya untuk mengelola dan mengawal pengadaan barang dan jasa secara terbuka melalui sistem elektronik yang bebas dari potensi kecurangan.
Pada tahun 2012, Eri diangkat sebagai Plt Kepala Bagian Bina Program dan diberi tanggung jawab untuk mengawal program dan rencana strategis Pemkot Surabaya agar seluruh kegiatan yang dijalankan mampu memberi dampak optimal bagi masyarakat.
Baca juga: Tak Cuma Beri Hadiah Rp 50 Juta ke Guru Supriyani, Dedi Mulyadi Juga Beri Pesan untuk Mendikdasmen
Baca juga: 4 Kejanggalan Kasus Polisi Tembak Mati Pelajar di Semarang, Mengapa Orangtua Korban Menutup Diri?
Kemudian, pada 2013, Eri juga dipercaya sebagai Kepala Bidang Tata Bangunan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang untuk menjalankan kewenangan bidang tata bangunan serta mendukung pemenuhan kebutuhan sarana prasarana infrastruktur Surabaya.
Pada 2015, Eri Cahyadi diangkat sebagai Sekretaris Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang dan bertugas untuk mengoordinasikan penyelenggaraan urusan umum, perlengkapan, kepegawaian, program, perencanaan dan keuangan agar operasional dinas berjalan optimal.
Kemudian, pada 2017, Eri diberi amanah untuk menjabat sebagai Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP-CKTR) dan bertanggung jawab menjalankan penataan perumahan dan kawasan permukiman.
Pembangunan infrastruktur juga dipacu untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan memastikan tata kota yang baik dan tidak menyingkirkan rakyat dari laju pembangunan.
Setahun berselang, pada 2018 Eri dipindah sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya.
Di tahun yang sama, Eri juga merangkap sebagai Plt Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) hingga tahun 2020 sebelum akhirnya maju sebagai calon Wali Kota Surabaya pada Pilkada 2020 lalu.
Eri yang berpasangan dengan Armuji, dilantik Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, pada Jumat 26 Februari 2021.
===
Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur. Klik di sini untuk untuk bergabung
Link dan Hasil Quick Count Pilkada Surabaya 2024, Eri Cahyadi-Armuji Unggul 85 Persen Sementara |
![]() |
---|
Ditanya Soal Surat Ijo Saat Debat Pilwali Surabaya 2024, Ini Jawaban Cak Eri Cahyadi |
![]() |
---|
Pilkada Gembira, Ribuan Masyarakat Tumpah Ruah di Konser Surabaya Satu Suara Resik Resik Jatim |
![]() |
---|
Soal Beasiswa Pelajar SMA dan SMK, Penjelasan Jubir Eri Armuji Mirza Akmal: Ini Adalah Wujud Konkrit |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.