Pilgub Jatim 2024
Pantau Langsung Pendangkalan Sungai di Kota Madiun, Cagub Risma Punya Solusi Ini
Pendangkalan sungai di Jalan Pilang Werda, Pilangbango, Kecamatan Kartoharjo, gegara penurunan kualitas lingkungan menjadi perhatian Tri Rismaharini
Penulis: Adrianus Adhi | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, MADIUN – Pendangkalan sungai di Jalan Pilang Werda, Pilangbango, Kecamatan Kartoharjo, gegara penurunan kualitas lingkungan menjadi perhatian Cagub Tri Rismaharini saat mengunjungi Kota Madiun, Kamis (21/11/2024).
Kondisi pendangkalan ini jadi perhatian Risma, khususnya dalam menghadapi dampak perubahan iklim. Seperti kenaikan permukaan air laut.
Cagub nomor urut 3 di Pilkada Jatim ini turun langsung melihat kondisi sungai yang kerap menimbulkan banjir tersebut didampingi calon wali kota Madiun yang diusung PDI Perjuangan, Inda Raya.
Menurutnya, untuk mengatasi masalah meluapnya air sungai gara-gara pendangkalan itu, perlu ada upaya pemanfaatan ruang-ruang tampungan air yang ada. Seperti embung, untuk digunakan sebagai sumber cadangan air atau pembasahan pada musim kemarau.
Menurutnya, jika kapasitas embung cukup besar, dapat dimanfaatkan sebagai tempat penampungan sementara yang juga membantu mengatasi kekeringan.
"Sebetulnya kita juga manfaatkan embung-embung itu, kalau kapasitas embung itu agak besar maka dia akan jadi tampungan, dan itu bisa dimanfaatkan untuk pembasahan saat musim kemarau, atau bahkan sumber air," ujar Risma saat di lokasi sungai.
Namun, satu masalah besar yang muncul adalah kenaikan permukaan air laut yang semakin mengancam wilayah pesisir. Hal ini menyebabkan air laut tidak dapat mengalir keluar, terutama pada saat pasang.
“Dulu Madiun berada di kawasan yang aman dari dampak pasang air laut, namun kini hal tersebut tidak lagi berlaku. Saat ini, wilayah seperti Stasiun Kereta Madiun, yang sebelumnya berada di atas permukaan air laut, kini terancam,” sebut mantan Wali Kota Surabaya dua periode itu.
Menurut Risma, untuk menanggulangi masalah ini, solusi yang diusulkan adalah dengan membangun pintu-pintu air di sepanjang sungai. Dengan adanya pintu air ini, air laut dapat masuk ke daratan secara terkontrol, dibantu dengan sistem pompa untuk mengalirkan air.
"Jadi untuk menanggulangi hal itu, kita harus buat pintu-pintu air sehingga air laut bisa masuk ke daratan, dan dibantu oleh pompa," paparnya.
Di sisi lain, wilayah pesisir yang langsung berhadapan dengan laut memerlukan penanganan lebih intensif. Seperti pembangunan tanggul laut guna mencegah masuknya air laut ke daratan ketika terjadi pasang.
Selain infrastruktur, Risma menilai edukasi kepada masyarakat juga menjadi kunci penting. Masyarakat perlu memahami cara-cara antisipasi bencana, terutama saat hujan deras atau banjir, agar bisa meminimalisir kerugian.
“Di beberapa daerah juga perlu dipersiapkan lumbung-lumbung cadangan untuk menghadapi bencana, agar bantuan dapat segera disalurkan saat keadaan darurat,” tambah mantan Mensos RI tersebut. (*)
BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS
BREAKING NEWS Khofifah-Emil Resmi Ditetapkan Sebagai Paslon Terpilih Pilgub Jatim 2024 |
![]() |
---|
Usai Sidang Kedua Sengketa Pilgub Jatim 2024, Kubu Risma-Gus Hans Tetap Yakin MK Kabulkan Gugatan |
![]() |
---|
Gugatan Pilgub Jatim 2024, Bawaslu Siapkan Keterangan di MK Pekan Depan |
![]() |
---|
Hadapi Gugatan MK, Tim Hukum Khofifah-Emil Siap Kawal Suara Warga Jatim |
![]() |
---|
Kubu Risma-Gus Hans Optimistis MK Kabulkan Gugatan Pilgub Jatim 2024 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.