Insiden Pembacokan di Sampang Madura
Kronologi Pembacokan Saksi Paslon Pilkada Sampang 2024, Polisi: Berawal Salah Paham & Hasutan Hoaks
Sebanyak tiga pelaku pembacokan pendukung sekaligus saksi dari Paslon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 2 Slamet-Mahfudz di Sampang ditangkap
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: irwan sy
Karena hal tersebut, kubu massa Kiai Hamduddin melakukan blokade akses jalan yang akan dilewati rombongan kendaraan Kubu Figur Paslon Cabup Slamet Junaidi, menggunakan mobil Kijang LGX dan beberapa potongan kayu.
Tak pelak, upaya tersebut malah memicu percekcokan antara kubu massa Kiai Mualif yang terdiri dari Jimmy Sugito, Muadi, Mat Yasid, dan Abdussalam, melawan Kubu massa Kiai Hamduddin.
Bahkan sempat terlontar perkataan dari Saksi Muadi dengan kalimat berbahasa Madura; Mon Acarok Gih degik yeh. Artinya, kalau mau carok nanti saja.
Kendati begitu, pihak kubu figur Paslon Cabup Slamet Junaidi memilih mencari akses jalan lain, meskipun memutar.
Siasat tersebut, dilakukan oleh kubu Paslon Cabup Slamet Junaidi karena melihat adanya massa mulai bergerak dari arah kediaman Kiai Hamduddin menuju ke arah kendaraan rombongannya yang sedang berhenti.
Sesaat rombongan Kubu Figur Paslon Cabup Slamet Junaidi meninggalkan lokasi tersebut melalui jalur jalan lain.
Ternyata terjadi percekcokan lanjutan antara Saksi Asrofi dari kubu Kiai Mualif dengan Kiai Hamduddin.
Kubu Kiai Hamduddin merasa tersinggung atas perbuatan Saksi Asrofi yang tetap mengumpulkan para santri untuk melaksanakan zikir bersama, tanpa izin figur kiai yang lebih sepuh, Kiai Hamdudin.
Sempat terlontar percakapan diantara keduanya yang menandai adanya perseteruan.
Kiai Hamduddin berkata, 'kurang ajar, di sini kamu cuma pendatang kok mendatangkan orang. Kurang ajar'.
Lalu dijawab saksi Asrofi, 'Kurang ajarnya seperti apa? Wong di sini cuma mampir. Salahnya di mana? Masak mau ditolak kan tidak enak'.
Ternyata, jawaban dari Saksi Asrofi itu jalan dibantah lagi oleh Kiai Hamduddin, 'Diam kamu! Nanti tak tempeleng kamu'.
Lalu, lanjut Farman, Saksi Asrofi kembali membantah perkataan Kiai Hamduddin itu, 'coba kalau berani nempeleng'.
"Dari keterangannya kami dapat karena kan di awal itu sudah ada bahasa yang tadi saya sampaikan itu bahwa; kalau mau carok nanti saja dulu. Dan itu dianggap sebagai tantangan. Nah itu yang dianggap sebagai pemicu juga," terang Farman.
Nah, percekcokan dan adul mulut antara Saksi Asrofi dengan Kiai Hamduddin, akhirnya dilerai oleh salah satu pengasuh padepokan yang lain, yakni Kiai Muhtar.
Aktivis Pemuda dan Mahasiswa Tuntut Otak Pelaku Pembacokan Berujung Pembunuhan di Sampang Ditangkap |
![]() |
---|
BREAKING NEWS - Pembacok Saksi Paslon Cabup di Sampang Terancam Penjara 10 Tahun, Motifnya Terungkap |
![]() |
---|
Polisi Sudah Tangkap 3 Pelaku Pembacokan yang Berujung Pembunuhan Saksi Paslon Pilkada di Sampang |
![]() |
---|
Insiden Pembacokan di Sampang, Cabup Sampang Slamet Junaidi Siap Tanggung Pendidikan Anak Korban |
![]() |
---|
Insiden Pembacokan di Sampang Madura, KPU Jatim Minta Pelaksanaan Pilkada Sampang 2024 yang Kondusif |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.