Berita Jember
Anggaran Ibu Hamil 112 Kali di Atas Ibu Melahirkan, Pjs Bupati Jember : Untuk Cegah Stunting
Sebagai leading sector yang menangani stunting, seharusnya lebih sensitif, bukan untuk menggemukkan petugas saja
Penulis: Imam Nahwawi | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, JEMBER - DPRD Jember telah menyepakati Rancangan APBD (R-APBD) 2025 dalam rapat paripurna, Kamis (21/11/2024), meski sebelumnya sempat ada sorotan mengenai alokasi untuk pos kesehtaan.
Yang dicermati dewan adalah kesenjangan dalam alokasi anggarann untuk ibu hamil dan ibu melahirkan. Di mana dalam APBD 2025 ada alokasi Rp 8 miliar untuk ibu hamil, sedangkan untuk penanganan ibu melahirkan hanya Rp 71 juta di tahun 2025.
Kesenjangan itu cukup jauh, atau kalau dihitung anggaran ibu hamil 112 kali lebih besar dari pada anggaran untuk ibu hamil. Dewan menyampaikan gap yang besar itu dalam pandangan akhir fraksi-fraksi terhadap R-APBD.
Juru Bicara Fraksi Partai NasDem, Fatmawati mengatakan, beberapa garis besar penggunaan APBD 2024 ada kesenjangan anggaran untuk pelayanan ibu hamil dan melahirkan.
"Kesenjangan alokasi biaya, untuk ibu hamil Rp 8 miliar. Sedangkan untuk pelayanan ibu bersalin hanya Rp 71 juta," kata Fatmawati.
Selain itu, kata Fatmawati, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jember sebagai leading sector penurunan stunting, justru anggaranya habis untuk kegiatan kedinasan yang sifatnya normatif.
"Kegiatan yang direncanakan hanya untuk makan dan minum rapat, perjalanan dan honor. Sebagai leading sector yang menangani stunting, seharusnya lebih sensitif, bukan untuk menggemukkan petugas saja," kritik Fatmawati.
Karena itu, Fatmawati mengingatkan Pemkab Jember agar berpihak kepada kepentingan rakyat dalam pengunaan APBD 2025 ini.
"Pelayanan kepada masyarakat betul-betul menjadi tujuan utama dalam melaksanakan jalannya pemerintahan. Sering gagalnya rencana kegiatan di Pemkab Jember kepada masyarakat telah menjadi catatan tersendiri yang harus diperbaiki," ulasnya
Pjs Bupati Jember, Imam Hidayat mengaku memliki alasan sehingga anggaran layanan kesehatan untuk ibu hamil lebih tinggi ketimbang ibu melahirkan. "Karena penanganan stunting dimulai dari kesehatan ibu dan bayi, ketika masih mengandung," kata Imam.
Artinya, kata Imam, penurunan angka kematian ibu dan bayi tidak bisa hanya dijaga saat proses persalinannya. Tetapi harus dikawal sejak sang ibu masih hamil.
"Tetapi yang lebih penting adalah pra kehamilan. Bahkan kalau stunting harus dikawal ketika ibu umur 15 tahun, mulai pemenuhan gizi yang cukup sampai menjadi sorang ibu," ucap Imam. *****
RAPBD Jember 2025 disahkan Rp 4.6 triliun
ibu hamil
ibu hamil Jember didanai Rp 8 miliar
kesenjangan anggaran ibu hamil dan melahirkan
DPRD Jember
Pjs Bupati Jember Imam Hidayat
stunting di Jember
stunting
Jember
Gagalkan Bentrokan di Jember, Polisi Amankan 3 Anggota Persilatan Membawa Senjata Tajam |
![]() |
---|
Penyakit Mulut dan Kuku Kembali Serang Sapi di Jember, Pemkab Alokasikan Anggaran Vaksinasi |
![]() |
---|
Baru Bebas Dari Penjara, Warga Surabaya Tepergok Bertransaksi 25 Gram Sabu di Jalanan Jember |
![]() |
---|
Dalami Dugaan Korupsi DD di Desa Pedomasan, Satreskrim Polres Jember Masih Pelit Komentar |
![]() |
---|
Gelapkan Dana Nasabah Rp 250 Juta, Oknum Pegawai Bank Negara di Jember Akhirnya Dipecat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.