Pilgub Jatim 2024

Saat Bahas Banjir Rob Madura, Terungkap Cagub Risma Masih Keturunan Raja Majapahit dan Sunan Cendana

Pulau Madura sejatinya kaya keragaman jenis kuliner yang khas termasuk ikon batik berkualitas produksi masyarakat

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Deddy Humana
surya/ahmad faisol (edo)
Ketua Tim Pemenangan Risma-Gus Hans, KH Imam Buchori Cholil mendampingi Cagub Tri Rismaharini berziarah di kompleks Makam Sunan Cendana di Desa Ketetang, Kecamatan Kwanyar, Kabupaten Bangkalan, Selasa (19/11/2024), 

SURYA.CO.ID, BANGKALAN – Banjir langganan di pesisir Selatan Madura menjadi pembahasan serius Tri Rismaharani ketika berkunjung ke Bangkalan, Selasa (19/11/2024).

Risma juga melemparkan solusi memecahkan banjir rob dan macet di sana dengan pembangunan tanggul jalan.

Cagub Jatim nomor urut 3 ini menilai, kebutuhan tanggul sepanjang pesisir Selatan Pulau Madura bisa menjadi penangkis terjangan banjir rob. 

Selain itu tanggul di atas pesisir pantai bisa difungsikan sebagai jalur alternatif penghubung empat kabupaten di Madura; Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep.

Hal itu disampaikan Risma ketika berziarah ke Makam Sunan Cendana di Desa Ketetang, Kecamatan Kwanyar, Kabupaten Bangkalan, Selasa (19/11/2024). 

Risma didampingi Ketua Tim Pemenangan pasangan Risma-KH Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans), KH Imam Buchori bersama isteri, Nyai Zuhairiyah serta Ketua DPC PDI Perjuangan Bangkalan sekaligus Wakil Ketua DPRD Bangkalan, H Fatkhurrahman.  

“Dari pesisir Suramadu sampai Sumenep, dibuat tanggul. Tetapi di atasnya bisa dibuat jalan, karena seperti (banjir) di Sampang itu sebetulnya bukan hanya air hujan saja tetapi juga meluapnya air laut. Maka perlu tanggul dulu, tetapi atasnya untuk jalan,” ungkap Risma di hadapan masyarakat.  

Untuk diketahui, hingga saat ini jalur poros nasional masih menjadi pilihan utama masyarakat pengendara maupun moda transportasi logistik. 

Jalur tersebut terkoneks langsung dengan akses Suramadu di Kecamatan Burneh, berlanjut menyusuri sepanjang Kecamatan Tanah Merah, Kecamatan Galis, hingga Kecamatan Blega yang berbatasan dengan Kabupaten Sampang.

Seiring meningkatnya volume kendaraan di jalur poros tersebut, menjadikan waktu tempuh kendaraan semakin lambat. 

Sementara jalur pesisir Selatan Bangkalan yang meliputi Kecamatan Labang, Kecamatan Kwanyar, dan Kecamatan Modung kondisinya belum layak. Baik dari segi lebar jalan maupun tingkat kerusakan jalan.

“Nah tanggul itu bisa difungsikan sebagai jalan raya itu, bisa memecah jalur tengah (poros) Madura yang nantinya bisa dimaksimalkan untuk arus transportasi barang seperti kendaraan truk. Sementara di sepanjang jalur baru baru, bisa digunakan sebagai kawasan wisata seperti batik maupun kuliner,” papar mantan Walikota Surabaya dan mantan Menteri Sosial RI itu. 

Ia menambahkan, Pulau Madura sejatinya kaya keragaman jenis kuliner yang khas termasuk ikon batik berkualitas produksi masyarakat Kabupaten Pamekasan dan Kabupaten Bangkalan.

“Kalau kabupaten lain hanya punya satu hingga dua masakan khas, Madura ini banyak sekali makanan khasnya, ini kan luar biasa. Termasuk juga anak-anak muda akan saya ajarkan agar bisa masuk dunia fashion, bisa kan batik itu didesain busana Muslim. Seperti kerudung batik, mukena batik sehingga mempunyai nilai lebih secara ekonomi,” tegas Risma.

Di tengah perbincangan bersama beberapa tokoh masyarakat setempat, terkuak bahwa Risma mempunyai garis keturunan Kiai Ageng Muhammad Besari Ponorogo. 

Halaman
12
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved