Berita Gresik
Serius Cegah Banjir, Pemkab Gresik Sudah Lakukan Normalisasi Sungai Kali Lamong Sepanjang 40 Km
Pemkab Gresik melakukan normalisasi Sungai Kali Lamong sepanjang 40 km sebagai upaya penanganan banjir.
Penulis: Willy Abraham | Editor: irwan sy
SURYA.co.id | GRESIK - Pemkab Gresik melakukan normalisasi Sungai Kali Lamong sepanjang 40 km sebagai upaya penanganan banjir tahunan akibat luapan Kali Lamong.
Sungai sepanjang 58 kilometer yang membentang di Gresik ini sering meluap hingga menyebabkan banjir di sejumlah wilayah Kota Pudak.
Sungai Kali Lamong ini bisa meluap akibat derasnya air kiriman dari Kabupaten tetangga seperti Mojokerto.
Wilayah selatan Gresik menjadi langganan banjir luapan Kali Lamong, mulai dari Balongpanggang, kemudian air bergeser ke wilayah Kecamatan Benjeng, dan terakhir ke wilayah Kecamatan Cerme.
Pemkab Gresik melakukan strategi jemput bola dengan berkoordinasi bersama Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo selaku pihak terkait untuk penanganan Kali Lamong.
Pihak BBWS melakukan tanggul parapet, Pemkab Gresik melakukan normalisasi dengan cara dikeruk agar Kali Lamong yang sejak dulu dangkal mampu menampung debit air lebih banyak dan tidak mudah meluap.
Normalisasi Kali Lamong ini dilakukan rutin setiap tahun, sejak tiga tahun lalu.
Pada tahun 2024 ini, Pemkab Gresik juga mensiagakan alat berat di titik-titik tanggul anak Kali Lamong, mengantisipasi jebol.
Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Gresik, Ubaidilah, mengatakan tidak hanya normalisasi yang dilakukan untuk penanganan banjir Kali Lamong.
"Yang dilakukan oleh Dinas PUTR, penanganan banjir Kali Lamong, diantaranya normalisasi Kali Lamong dan anak Kali Lamong mulai hulu sampai hilir (Balongpanggang sampai Kebomas), pembangunan kolam retensi di Tambak Beras Cerme, pembangunan tanggul parapet oleh BBWS," ujarnya.
Panjang normalisasi yang sudah dikerjakan kurang lebih 40 kilometer di sebagian wilayah Kecamatan Balongpanggang, Benjeng, Kedamean, Menganti, Cerme dan Kebomas.
"Kami juga mensiagakan alat-alat berat di lokasi rawan banjir, mobile pompa banjir, dan bahan-bahan kedaruratan sepertin gedeg, karung zak, bongkotan dan beronjong," tambahnya.
Langkah strategis lainnya adalah berkoordinasi dan berkolaborasi terus dengan masyarakat desa, kecamatan, BPBD, BBWS dan lainnya.
Sehari Ditangkap Langsung Disidang, 2 Penjaga Warkop di Gresik Didenda Rp 300 Ribu Akibat Jual Miras |
![]() |
---|
Jurus Lempar Batu Melukai Mata 2 Orang, 2 Oknum Pesilat di Gresik Dikirim ke Penjara |
![]() |
---|
Gelar Gebyar Disabilitas di Gresik, Gus Yani Apresiasi Bantuan Mobil Antar-Jemput dari Bank Jatim |
![]() |
---|
Penggerebekan Rumah di Menganti Gresik, Polisi Amankan Ratusan Botol Miras |
![]() |
---|
Razia Kafe di Utara Gresik, Puluhan Botol Miras Berhasil Disita |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.