Pilkada Jombang 2024

Debat Terakhir Pilkada Jombang, 2 Paslon Saling Serang Soal Penanganan Stunting dan Contekan

Usai Warsubi menjawab, moderator memberikan kesempatan kepala paslon nomor urut 1 untuk merespons.

Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Deddy Humana
surya/Anggit Puji Widodo (anggitkecap)
Debat terakhir Pilkada Jombang 2024 diigelar di Ballroom Hotel Yusro Jombang. 

SURYA.CO.ID, JOMBANG - Bertemu secara langsung dalam debat publik penutup, Sabtu (16/11/2024), dimanfaatkan betul para pasangan calon (paslon) Bupati-Wakil Bupati Jombang yang berkontestasi untuk 'saling serang'.

Paslon nomor urut 1 Mundjidah Wahab-Sumrambah dengan paslon nomor urut 2, Warsubi dan KH Salmanudin Yazid (Warsubi-Gus Salam), tidak sungkan melontarkan sindiran saat pertemuan di Hotel Yusro Jombang itu. 

Misalnya pembahasan oal stunting, hingga catatan alias contekan yang dibawa ke panggung debat. Ini membuktikan bahwa kontestasi mendapatkan kursi Jombang 1 bakal sengit.

Tanya jawab soal kasus stunting menjadi riuh. Semua berawal saat Mundjidah bertanya kepada paslon nomor urut 2. 

Mundjidah bertanya kepada Warsubi-Gus Salman tentang berapa target Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) yang bisa dicapai Jombang dan strategi yang akan dilakukan. Karena saat ini IPKM nasional adalah 0,7. 

Yang membuat riuh, putri pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Abdul Wahab Hasbullah ini juga menyinggung Desa Mojokrapak yang pernah dipimpin Warsubi sebagai lokus stunting di Jombang

"Bagaimana cara Anda mengatasi stunting? Mengingat desa yang pernah Anda pimpin yakni Desa Mojokrapak, menjadi daerah lokus stunting," tanya Mundjidah. 

Sontak pertanyaan tersebut membuat pendukung paslon Mundjidah-Sumrambah bersorak. Warsubi pun sudah tegas merespons pertanyaan menjebak itu.

"Stunting bukan hanya menjadi tanggung jawab kepala desa saja, namun juga menjadi tanggung jawab bupati selaku pemegang anggaran," tangkis Warsubi. 

Pengusaha ini juga menjawab soal Desa Mojokrapak yang menjadi lokus Stunting. Di mana, ia menyebut penanganan stunting di Desa Mojokrapak masih lebih baik jika dibandingkan rata-rata kabupaten. 

Ia memaparkan, dari tahun 2021 ada 30 kasus, 2022 ada 22 kasus, 2023 ada 15 kasus di desanya. Dari sebanyak 376 balita, lanjutnya, berarti ada 3,9 persen dari kasus yang ada di Desa Mojokrapak. 

"Kalau dilihat dari Kabupaten Jombang ada 73.000 kelahiran dan dari 37.000 balita itu balita yang mengalami stunting ada 3.633 anak, berarti ada 4,9 persen di Jombang," jelasnya. 

"Hal itu menunjukkan, penanganan stunting di Desa Mojokrapak masih lebih  baik dibandingkan dengan rata-rata stunting kabupaten," tegas Warsubi.

Bagi Warsubi, penanganan stunting begitu penting. Menurutnya, pertumbuhan anak-anak harus diperhatikan. Karena itu, ia menilai pertumbuhan tulang pada anak harus diperbaiki, perlu diberikan makan tambahan bergizi. 

Usai Warsubi menjawab, moderator memberikan kesempatan kepala paslon nomor urut 1 untuk merespons.

Halaman
12
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved