Berita Jombang

Ketua Yayasan Sok Jagoan dan Kasek Diduga Lecehkan Siswi, Siswa dan Wali Murid di Jombang Demo

Muridnya dicolek-colek, ditepuk pundaknya kan tidak pantas, ada yang dilecehkan dan ada tindakan cabul seperti kata anak-anak.

Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Deddy Humana
surya/Anggit Puji Widodo (anggitkecap)
Para siswa Madrasah Aliyah (MA) Darul Faizin Catakgayam Jombang berunjuk rasa menuntut ketua yayasan dan kepala sekolah mundur, Rabu (13/11/2024). 


SURYA.CO.ID, JOMBANG - Pendidik di lembaga sekolah didemo para anak didik, mungkin baru kali ini terjadi di Kota Santri Jombang

Rabu (13/11/2024), ratusan siswa Madrasah Aliyah (MA) Darul Faizin di Desa Catakgayam, Kecamatan Mojowarno, berunjuk rasa menuntut ketua yayasan dan kepala sekolah (kasek) mundur dari jabatannya.

Penyebab aksi para siswa itu, yaitu tidak terima dengan sikap arogan ketua yayasan dan perilaku kasek yang meresahkan karena diduga pernah melecehkan para siswi di sekolah itu.

Bahkan demi meluapkan kekesalannya, ratusan peserta didik itu meninggalkan kegiatan belajarnya. Aksi itu juga didukung para orangtua atau wali murid serta disertai poster-poster bernada protes di depan sekolah.

Sebelum unjuk rasa, ratusan anak didik dan wali murid terlebih dahulu berkumpul di salah satu rumah wali murid. Mereka kemudian bersama melakukan long march menuju sekolah. 

Ratusan peserta didik ini menggelar aksi unjuk rasa bukan tanpa alasan. Ini diduga dipicu arogansi ketua yayasan dan diduga sikap tidak senonoh kasek.

Seperti diketahui, Madrasah Aliyah (MA) Darul Faizin berdiri di bawah naungan YPPP (Yayasan Pondok Pesantren dan Pendidikan) Darul Faizin As-Syalafiyah. 

Menurut salah satu siswa yang berunjuk rasa dari kelas 12 IPS, satu aksi ini adalah menurunkan ketua yayasan dan kasek.

"Tuntutan siswa, kami ingin menurunkan ketua yayasan dan kasek. Ketua yayasan arogan sedangkan kasek sering membuat hal tidak senonoh kepada siswi," ucapnya saat diwawancarai awak media.

"Seperti contoh memeluk, mencolek pinggang siswi atau bahkan hal-hal lain. Untuk ketua yayasan itu arogan. Pernah memukul siswa dengan tongkat hanya karena menurutnya membuang sampah sembarangan," tuturnya. 

Menurutnya, hal itu sudah berulang kali terjadi. Namun para peserta didik hingga guru tidak ada yang berani  mengungkapkan. Dan sebagai aksi protes, para siswa juga sempat mogok masuk sekolah selama satu hari. 

"Kami dulu sempat mogok sekolah satu hari. Sebenarnya target kami sepekan tetapi ketahuan, jadi kami masuk lagi. Dan malah para guru yang disalahkan, kasihan," ujarnya. 

Aksi ini menjadi bentuk kemarahan para siswa yang sudah memuncak. Para siswa juga berencana tidak masuk sekolah sampai ketua yayasan dan kasek diganti. 

"Kami tidak akan masuk sekolah dulu sebelum ketua yayasan dan kasek diganti. Sampai kapan, sampai keduanya diturunkan dari jabatannya," tegasnya. 

Sementara itu menurut salah satu wali murid yang ikut berunjuk rasa, mereka kecewa dengan pihak sekolah dan yayasan yang tidak memberikan contoh kepada peserta didik. Terlebih, adanya dugaan pelecehan yang terjadi. 

"Muridnya dicolek-colek, ditepuk pundaknya kan tidak pantas, ada yang dilecehkan dan ada tindakan cabul seperti kata anak-anak tadi. Ketua yayasan tidak pernah menunjukkan sikap akhlakul karimah. Kami sebagai wali murid juga merasa seperti itu karena untuk anak-anak tidak baik ujungnya," ungkapnya. 

Contoh perilaku ketua yayasan yang disebutnya tidak menunjukkan sikap akhlakul karimah, yaitu sok jagoan dengan  menantang siswa berkelahi dan memukul. 

Disebutknya, ketua yayasan menantang dan tidak menerima masukan dari wali murid, juga menyandera guru. Para para wali murid dan murid sempat berkonsultasi ke penasihat sekolah. 

"Namun ketua yayasan tahu informasi kalau kami wali murid bertemu pihak penasihat. Setelah itu ada guru yang disandera dan tidak boleh pulang dari sekolah," bebernya. 

Menurutnya tindakan seperti itu tidak pantas dilakukan ketua yayasan. Kalau nanti tidak ada solusi, wali murid mengancam mengadukan hal ini ke dinas terkait. 

"Saya hanya menyampaikan keluhan dari wali murid, semua ibu-ibu. Karena anak-anak tidak berani menyampaikan ke kasek dan ketua yayasan. Tetapi semua yang disampaikan tidak ada yang diterima. Sampai  demo hari ini itu karena usaha yang kami lakukan sudah mentok," pungkasnya. ****

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved