KKB Papua

Kekuatan Tempur KKB Papua Terkuak, Punya 1438 Anggota dan 361 Senjata, Ini Wilayah Operasi Mereka

Kekuatan tempur Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua akhirnya terungkap ke publik. Punya 1438 Anggota dan 361 Senjata.

|
facebook
Egianus Kogoya, Bos KKB Papua yang Diklaim Tembak Mati 4 Prajurit TNI di Nduga. 

SURYA.co.id - Kekuatan tempur Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua akhirnya terungkap ke publik.

Informasi ini dibeberkan langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Menurut data yang dipaparkan, KKB Papua ternyata punya ribuan anggota dan ratusan senjata api.

Kapolri menyebut, ada 24 jaringan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di wilayah Papua.

Total anggota KKB diperkirakan mencapai 1.438 orang.

Baca juga: Nasib Komandan KKB Papua Malah Terancam Dicopot Usai Bebaskan Pilot Susi Air, Jubir OPM: Terima Suap

Mereka juga dilengkapi senjata api (senpi).

"Kami laporkan bahwa sampai saat ini terdapat 24 jaringan KKB dengan total jumlah kekuatan 1.438 angggota dan mereka memiliki 361 senpi yang tersebar di 14 kabupaten, khususnya di wilayah pegunungan," kata Sigit dalam rapat Komisi III DPR RI, Jakarta, Senin (11/11/2024), melansir dari Kompas.com.

Dari data yang dipaparkan Sigit, daerah rawan KKB di Papua berada di Intan Jaya, Yahukimo, Pegubin, Nduga, Puncak, Puncak Jaya, Lanny Jaya, Paniai, Maybrat, dan Mimika.

Sigit menilai, hal ini mengakibatkan Papua menjadi daerah dengan kerawanan tinggi jelang pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada).

"Dan ini tentunya memiliki kerawanan yang tinggi khususya pada saat pilkada nanti sehingga kami memang mmberikan perhatian khusus," ujarnya.

Selain itu, ia memaparkan data gangguan KKB sejak awal 2024 hingga saat ini.

Tercatat, ada 217 aksi dengan jumlah 104 korban dengan rincian 56 meninggal dunia dan 48 luka-luka.

"Data gangguan KKB selama 2024 ada 217 aksi dan 104 korban," ungkapnya.

Selanjutnya, Sigit mengungkap, ada kelompok KKB yang bergerak secara politik. Hingga saat ini, mereka sudah melakukan setidaknya 205 aksi.

"Mereka melakukan 205 aksi ada 4 kelompok dari mulai KNPB, ULMWP, GRPWP, dan seterusnya," kata Sigit.

ilustrasi para anggota KKB. Kelakuan Anggota KKB Mirip Preman, Nekat Rampas Barang Jemaat yang Sedang Ibadah di Gereja.
ilustrasi para anggota KKB. Kelakuan Anggota KKB Mirip Preman, Nekat Rampas Barang Jemaat yang Sedang Ibadah di Gereja. (youtube Tribun Timur)

Jenderal bintang empat ini menambahkan, kelompok KKB yang bergerak secara politis itu kerap mengangkat aksi isu marginalisasi dan diskriminasi, sejarah intergrasi dan status politik, pelanggaran HAM, hingga kegagalan pembangunan di Papua.

"Ini sebagai upaya mereka untuk terus menyuarakan kemerdekaan di wilayah Papua.

Ini tentunya menjadi tantangan bagi kita terkait program-program untuk menyejahterakan masyarakat Papua," ujar Sigit.

Sebelumnya, Kaops Satgas Damai Cartenz Brigjen Pol. Faizal Rahmadani membenarkan bahwa tim Satgas Damai Cartenz masih terus mendalami asal senjata api dan amunisi yang dijual pemasok ke kelompok kriminal bersenjata (KKB).

"Memang benar saat ini ini penyelidikan masih terus berjalan agar mengungkap lebih dalam asal senpi dan amunisi yang mereka pasok ke KKB," kata Brigjen Pol. Faizal Rahmadani ketika dikonfirmasi ANTARA di Jayapura, Rabu.

Diungkapkan bahwa saat ini ada tiga orang pemasok senjata api dan amunisi yang ditangkap di Nabire, Papua Tengah.

Dikatakan pula oleh Kaops Satgas Damai Cartenz bahwa mereka ditangkap dalam waktu yang berbeda. Tiga pemasok itu saat ini masih diperiksa penyidik.

Awalnya, kata Brigjen Pol. Faizal yang juga menjabat Waka Polda Papua, penangkapan terhadap Maais Herlik Imburi (44) pada tanggal 19 Oktober lalu.

Pemasok amunisi ke KKB kelompok Jemmy Magai Yogi ini ditangkap saat menuju Paniai dengan barang bukti 104 butir amunisi.

Selang beberapa hari, pada tanggal 23 Oktober 2024, Otto Burdam ditangkap.

Selang 2 hari, tepatnya pada tanggal 25 Oktober lalu, tim Satgas Damai Cartenz menangkap Mozes Rumbrapuk (34).

"Tim terus berupaya mengungkap jaringan pemasok senpi dan amunisi ke KKB," kata Kaops Satgas Damai Cartenz Brigjen Pol. Faizal Rahmadani.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved