Survei Octa Ungkap Keterlibatan Kepedulian Trader Pada Proyek Amal, Ini Hasilnya

Penelitian Octa mencakup ratusan trader di beberapa negara, termasuk Indonesia, Malaysia, Nigeria, dan Afrika Selatan.

Penulis: Wiwit Purwanto | Editor: Wiwit Purwanto
istimewa
Survei Octa ungkap tingkat tanggung jawab sosial yang tinggi di antara para trader serta semangat kebersamaan dan peningkatan diri yang tertanam dalam industri trading 

SURYA.CO.ID - Survei trader Octa menunjukkan bahwa bagi sebagian besar trader, inisiatif amal sangat penting dalam membangun peran sosial mereka yang aktif. 

Penelitian Octa mencakup ratusan trader di beberapa negara, termasuk Indonesia, Malaysia, Nigeria, dan Afrika Selatan.

Rata-rata, di semua negara pada survei, 59 persen trader terlibat dalam kegiatan amal, dengan Nigeria memimpin dengan 74 % responden secara aktif dan teratur ambil bagian dalam berbagai proyek yang bermanfaat secara sosial.

Perbedaan mencolok pertama antara negara-negara tersebut ditetapkan dalam sikap berbagai kelompok usia terhadap amal. 

Sementara di sebagian besar negara, generasi muda berusia 26–35 lebih terlibat dalam amal, Malaysia memiliki sikap sosial yang lebih aktif di antara mereka yang berusia antara 46 dan 65 tahun. 

Hasil ini cukup menarik dan menunjukkan keterlibatan yang lebih tinggi dari masyarakat paruh baya Malaysia dalam masalah sosial dibandingkan dengan negara-negara lain yang disurvei.

Banyak yang bergabung dalam usaha amal sendiri, memilih untuk memberikan sumbangan dan kerja sukarela. 

“Tingkat tanggung jawab sosial yang tinggi di antara para trader dan dorongan kuat mereka terhadap pendidikan menekankan semangat kebersamaan dan peningkatan diri yang tertanam dalam industri trading,” ujar Kar Yong Ang, Financial Market At Octa Broker dalam keterangan tertulis, Selasa (12/11/2024).

Terkait dengan bagaimana responden terlibat dalam kegiatan amal, sebanyak 53 % responden hanya menyumbangkan uang untuk kegiatan amal, dengan kegiatan sukarela menjadi pilihan terpopuler kedua. 

Donasi sangat populer di Malaysia, di mana 63 % peserta membantu masyarakat dengan cara ini. 

Terdapat kesamaan yang kuat di antara semua negara mengenai kegiatan amal mana yang paling membutuhkan perhatian dan investasi publik. 

Ketika menjawab pertanyaan pilihan ganda, sekitar 68 % responden memilih perawatan kesehatan dan pendidikan sebagai penyebab paling penting. 

Inisiatif bantuan darurat adalah pilihan terpopuler ketiga, khususnya bagi para trader Malaysia dan Indonesia. 

Fakta ini dapat dijelaskan oleh banyaknya peristiwa alam yang terjadi di kedua negara dalam beberapa tahun terakhir. 

Di Nigeria dan Afrika Selatan, pemberdayaan perempuan, bantuan darurat, dan masalah lingkungan mendapat jawaban yang kurang lebih sama, dengan pendidikan masih menjadi masalah nomor satu.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved