Pilgub Jatim 2024

Warga Kota Pasuruan Mengadu ke Risma, Soal Tarikan Rp 2,5 Juta di SMAN hingga Uang Infak di Aliyah

Calon Gubernur Jawa Timur Tri Rismaharini meresmikan Posko Pemenangan Forum Komunikasi Relawan Resik-Resik Jawa Timur Pasuruan Raya

Penulis: Adrianus Adhi | Editor: Titis Jati Permata
Foto Istimewa
Calon Gubernur Jawa Timur Tri Rismaharini meresmikan Posko Pemenangan Forum Komunikasi Relawan Resik-Resik Jawa Timur Pasuruan Raya, di Jalan Hasanudin, Kecamatan Panggung Rejo, Jumat (8/11/2024). 

SURYA.CO.ID, PASURUAN - Calon Gubernur Jawa Timur Tri Rismaharini meresmikan Posko Pemenangan Forum Komunikasi Relawan Resik-Resik Jawa Timur Pasuruan Raya, di Jalan Hasanudin, Kecamatan Panggung Rejo, Jumat (8/11/2024).

Warga yang hadir pada acara itu  mengadukan berbagai persoalan kepada Risma.

Salah satunya soal jumlah SMA Negeri yang hanya satu dari 5 kecamatan yang ada. Itu pun diubah ke sistem taruna madani.

"Di Bangil hanya ada 1 SMA negeri yang direbut 5 kecamatan, dan kebijakan pejabat yang lama itu menyakitkan sekali, karena SMA direduksi menjadi SMA taruna madani," ujar salah satu warga. 

Dikatakan, bahwa sekolah negeri tersebut sebelumnya diwacanakan seluruhnya berubah menjadi taruna madani yang biaya sekolahnya fantastis sekira Rp 2,5 juta per bulan. 

Hingga menuai protes dan demo, barulah diubah menjadi 3 kelas saja yang menerapkan sekolah asrama. 

"Kita sempat demo, dan yang membuat kita sakit hati karena sampai kita kirim surat dan demo di kantor Gubernur, kita tidak ditemui oleh ibu gubernur," lanjutnya.

Kekecewaaan pada pemimpin sebelumnya terus bergulir. 

Kali ini Lilyn, warga Desa Sambirejo, Rejoso, Pasuruan yang mengeluhkan wacana sekolah gratis yang nyatanya tak merata untuk madrasah aliyah. 

"Masalah sekolah gratis, saya rasakan di Pasuruan juga sekolahnya itu ada juga namanya infak. Negeri yang katanya dibebaskan SPP nya, ini sekolah aliyah," tuturnya.

Kekecawaan tersebut membuat warga Pasuruan tak lagi mempercayai pejabat. Hanya Risma dan Gus Hans-lah yang menjadi satu-satunya harapan mereka. 

"Saya mohon dan mudah-mudahan insya Allah bu risma jadi gubernur, kalau bisa sekolahnya negerinya ditambah di daerah Bangil," lanjutnya.

Mendengar hal tersebut, Risma pun kaget. Ia tak menyangka persoalan Pasuruan serumit itu.

"Ini kewajiban negara, tidak boleh ada anak tidak mendapat hak pendidikan. Nanti kita lihat yang boarding school harus seperti apa. Kalau ada sekolah taruna harusnya didirikan sekolah baru bukan mengubah yang sudah ada," ucap Risma.

Ia pun berjanji akan mencarikan solusi terbaik dengan berbagai pertimbangan dan evaluasi dengan pihak terkait. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved