POPDA XIV Jatim 2024

Lampu SGB Tidak Siap, Laga Banyuwangi vs Lamongan di Alun-Alun Bangkalan Berujung Ribut

 Usut punya usut, keributan itu terjadi Banyuwangi menang 4-1 atas Lamongan di Alun-Alun Bangkalan.

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Deddy Humana
surya/ahmad faisol (edo)
Video keributan saat pertandingan sepak bola POPDA XIV 2024 Jatim antara Banyuwangi vs Lamongan di Alun-alun Kota Bangkalan, Kamis (7/11/2024) siang. 

SURYA.CO.ID, BANGKALAN – Sudah seperti menjadi wajah penyelenggaraan event olahraga di Indonesia, gelaran POPDA XIV 2024 di Bangkalan, lagi-lagi diramaikan drama tidak sedap.

Dan video keributan dalam pertandingan sepak bola antara Banyuwangi melawan Lamongan, Kamis (7/11/2024) siang, malah jadi viral di beberapa grup WhatsApp.

 Usut punya usut, keributan itu terjadi Banyuwangi menang 4-1 atas Lamongan di Alun-Alun Bangkalan.

Hujan kartu merah juga terjadi dalam laga terakhir Grup D yang terdiri dari Banyuwangi, Lamongan, dan Mojokerto itu.  Dua kartu merah diberikan untuk pemain Banyuwangi, dua lagi untuk pemain dan pelatih Lamongan. 

Ditemui usai laga, manajer tim sepakbola Banyuwangi, Pebdi Arisdiawan mengungkapkan, keributan itu berawal ketika salah seorang pemain Banyuwangi terjatuh dengan posisi keluar dari garis lapangan di sisi kiri gawang lawan pada menit ke-55. 

“Saat itu kami sudah memimpin dengan skor 3-1. Hanya saja ketika pemain kami jatuh di luar garis lapangan, jaraknya terlalu dekat dengan penonton. Dan ia malah diserbu oleh pemain lawan dan penonton,” ungkap Pebdi di Alun-alun Kota Bangkalan saat memantau laga Bangkalan lawan Tuban. 

Ia mengakui kepemimpinan wasit dalam pertandingan Banyuwangi lawan Lamongan sangat baik. Namun keributan itu tidak akan terjadi seandainya pertandingan digelar di Stadion Gelora Bangkalan (SGB), sebagaimana venue yang telah ditetapkan. 

“Karena ekspektasi kami bermain di stadion (SGB). Sehingga dalam setiap TC (training centre) di Surabaya, kami pilih lapangan lapangan yang bagus. Namun ternyata di sini lapangan (Alun-alun Kota) kondisinya agak keras, sehingga penyesuaian agak lama,” jelasnya. 

Pebdi awalnya memaklumi perubahan venue dari SGB ke lapangan Alun-alun Kota Bangkalan karena SGB sempat dijadikan tempat grand opening POPDA XIV Jatim, Selasa (5/11/2024) lalu. 

“Tetapi sekarang SGB belum siap, besok juga belum siap. ini kan sayang. Karena lapangan ini terlalu dekat dengan penonton, akhirnya terjadi keributan. Padahal kami jauh-jauh hari ingin tampil di stadion. Kami bisa toleransi yang kemarin karena ada seremonial pembukaan, tetapi kan sudah selesai,” tuturnya. 

Sebagaimana diberitakan, cabor atletik akan menempati venue di SGB dan lapangan Alun-alun Kota Bangkalan, cabor balap sepeda di jalan raya Kembar Kalijambu (ringroad barat), bola basket di lapangan Madrasah Aliyah Negeri (MAN), SMAN 1, dan SMAN 2.

Venue cabor bola voli di Alun-alun Kota, bulutangkis di lapangan Klinik Arena Jalan KH Moh Toha, catur di Graha STKIP, judo, karate, dan pencak silat di Kampus UTM,  kempo di Aula SMKN 2, panahan di lapangan kerapan sapi SKEP.

Untuk cabor panjat tebing berlokasi di alun-alun kota, petanque di SMAN 2, sepak bola di SGB dan alun-alun kota, sepak takraw di  GOR SAKA, taekwondo di Sentra IKM akses Suramadu.

Tenis lapangan di lapangan tenis dispora, triathlon di kolam renang dispora di Kelurahan Mlajah, dan cabor wushu GOR Difael di Barat Pasar Socah.

“Tetapi sekarang katanya berbenturan dengan cabor atletik, malam kan (SGB) bisa digunakan. Tetapi katanya, anggaran untuk lampu stadion tidak ada. Ya harus siap dong, tuan rumah harus siap segala-galanya. Sehingga kualitas olahraga terjamin,” kritik Pebdi.  ***

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved