Berita Viral

Pertanyaan Menohok Anggota DPR ke Aipda WH Pelapor Guru Supriyani: Apa yang Sebenarnya Anda Cari?

Anggota Komisi III DPR RI Muhammad Nasir Djamil memberi pertanyaan menohok kepada Aipda WH, suami pelapor kasus guru Supriyani. 

Editor: Musahadah
kolase tribun sultra
Anggota DPR RI Nasir Djamil memberi pertanyaan menohok kepada Aipda WH, suami pelapor guru Supriyani. 

"Sekolah mempunyai mekanisme menyelesaikan masalah yang dihadapi murid dengan guru, kaitan dengan orangtua," katanya. 

Namun, di kasus ini justru tidak berjalan. 

Guru justru dikriminalkan sehingga secara psikologis berdampak pada guru-guru lainnya. 

"Memanng, seharusnya tidak sampai di pengadilan. Jangan sedikit-sedikit masuk ke ranah hukum. Ini dimana fuingsi sekolah untuk menertibkan, untuk mendisiplinkan yang tidak disiplin," katanya. 

Rencananya Senin (11/11/2024) depan, Komisi III akan memanggil Kapolri untuk mempertanyakan masalah ini. 

Dan setelahnya giliran kejaksaan agung yang akan dimintai keterangan. 

Alasan Aipda WH Minta Damai, Padahal Sebelumnya Ngotot Memperkarakan   

Aipda WH, FN dan Guru Supriyani. Pantesan Istri Aipda WH Polisikan Guru Supriyani, Sebut Sang Anak Dipukul Gara-gara Kesalahan Ini.
Aipda WH, FN dan Guru Supriyani. Pantesan Istri Aipda WH Polisikan Guru Supriyani, Sebut Sang Anak Dipukul Gara-gara Kesalahan Ini. (kolase Tribunnews)

Sebelumnya, terungkap alasan sebenarnya Aipda WH, orangtua murid yang mengaku dianiaya guru Supriyani, memilih kasus ini diselesaikan secara damai alias restorative justice. 

Padahal sebelumnya pihak Aipda WH ini yang ngotot mempolisikan guru Supriyani hingga akhirnya ditahan dan kini menjalani persidangan di Pengadilan Andoolo, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.

Bahkan, beberapa kali guru Supriyani datang ke pihak Aipda WH untuk meminta maaf, namun sang polisi ini tetap pada pendiriannya untuk memperkarakan guru Supriyani.

Apa yang membuat pihak WH kini ngotot meminta damai?

Kuasa hukum keluarga Aipda WH, Laode Muhram mengatakan pihak korban ini tertekan oleh adanya pemberitaan publik, sehingga karena tekanan-tekanan itulah orangtua korban menjadi menutup diri.

Baca juga: Rekam Jejak Hotman Paris Pengacara Top yang Siap Bantu Guru Supriyani, Sering Tangani Kasus Besar

"Akhirnya daripada semakin melebar lagi, lebih baik melakukan mediasi, dan itu juga mendapat bujukan dari pihak Kapolres dan Kejari. Hal ini juga diketahui tokoh agama," kata Laode dikutip dari wawancara khusus dengan Tribun Sultra (grup surya.co.id) pada Sabtu (2/11/2024). 

Karena itu, lanjut Laode, pihak korban menyerahkan permasalahan ini kepada orang-orang yang dipercaya, daripada masalahnya menjadi kemana-mana. 

"Mereka akhirnya terima saja. Namun, catatan dalam mediasi itu kan permohonan maaf dan mengakui kesalahan. Sebenarnya yang dikejar dari keluarga korban hanya satu, yakni ibu Supriyani mengakui kesalahannya," katanya. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun sultra
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved