Berita Surabaya

Warga Pacar Keling Gempar Ada Bayi Bertali Pusar Nangis Di Atap Rumah, Digigit Semut Dijaga Kucing

Kondisi bayi memiliki fisiologi organ tubuh yang normal dan sehat. Meskipun tali pusar bayi masih menempel atau belum dipotong. 

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Wiwit Purwanto
Surya.co.id/pam
Posisi atap rumah tempat bayi ditemukan  

SURYA.C.ID SURABAYA - Warga Pacar Keling , Tambaksari, Surabaya gempar setelah ditemukan bayi dengan tali pusar masih menempel teronggok diatas atap rumah Sabtu (2/11/2024) malam. 

Kondisi bayi saat ditemukan berada diatap rumah warga tepatnya Jalan Pacar Keling Gang 6, RT 06, RW 06, Pacar Keling, Tambaksari, Surabaya.

Berdasarkan catatan hasil penyelidikan kepolisan. Kondisi bayi memiliki fisiologi organ tubuh yang normal dan sehat. Meskipun tali pusar bayi masih menempel atau belum dipotong. 

Bayi tersebut memiliki berat sekitar 3,315 gram dan panjang 50 cm. Dan diperkirakan berusia empat jam setelah dilahirkan. 

Ketua RT 06, Dadang Harjogunawan kondisi bayi tersebut terbilang normal, sehat dan berparas cantik.

Cuma nasibnya memprihatinkan, karena teronggok dalam posisi terlentang, kondisi telanjang, di atas kain kaus berwarna hitam sebagai alasnya. 

Bayi itu teronggok di atap asbes yang membatasi atap rumah warganya; SR (57), dengan warga lain di RT 05, di sisi selatan permukiman. 

"Tubuhnya normal semua organ. Memar gak ada. Luka gak ada," ujarnya saat ditemui di depan rumah SR yang menjadi lokasi penemuan bayi, pada Minggu (3/11/2024). 

Bahkan, tidak ada sisa darah pada tubuh si jabang bayi. 

Cuma, terdapat beberapa bintik-bintik kecil karena gigitan semut yang mulai menggerayangi tubuh bayi. 

"Tidak diwadahi kardus. Kondisi sempat ada semut. Sehingga bayi nangis terus. Bayi masih ada tali pusar. Tidak ada bercak darah. Cuma bentul-bentul digigit semut," katanya. 

Lalu bagaimana bisa bayi tersebut teronggok di atap tersebut. Dadang juga garuk-garuk kepala dibuatnya. 

Namun, ia memasrahkan penyelidikan kasus temuan bayi tersebut kepada Anggota Polsek Tambaksari. 

"Itu yang masih bingung. Kalau naik atap pasti terdengar. Kalau lewat sini juga gak mungkin. Kalau. Loncat dari gang RT 5, di situ ada got selebar 30 cm. Kalau lompat pasti jebol," pungkasnya. 

Sementara itu, Ketua RT 05, Putut Handoko juga tak kalah bingung dengan pemilihan lokasi penemuan bayi yang berada di atap rumah warga tersebut. 

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved