SURYA Kampus

Sosok Fakhrina Fahma, Mahasiswi S3 UNS yang Lulus Tanpa Ujian Terbuka dan Raih IPK 4,00

Inilah sosok Fakhrina Fahma, mahasiswi S3 Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang mengukir prestasi.

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
UNS
Fakhrina Fahma, mahasiswi S3 Universitas Negeri Surakarta (UNS) 

Hasil pengujian prototipe BSS menunjukkan bahwa interoperabilitas telah terlihat (visible) dengan mengatur parameter tegangan, arus, jenis konektor dan dimensi pack SB

Saat ini di Indonesia telah beredar sepeda motor listrik dengan berbagai merek diantaranya VOLTA, VIAR, MAB, Gesits, Selis Emax, United, Rakata, Neo, Elvindo Rama, BF Goodrich CG, Ecgo, Alva one dan Honda PCX Electric, dan lain-lain.

Sayangnya, sepeda motor listrik yang beredar tersebut memiliki spesifikasi SB yang berbeda-beda sehingga pengguna kendaraan hanya dapat menukarnya di Battery Swapping Station (BSS) yang sesuai dengan merek masing-masing.

Hal ini menyebabkan rantai pasok energi menjadi tidak efisien karena dibutuhkan investasi SB dan BSS sangat besar.

Salah satu cara untuk meminimalisasi biaya investasi adalah mendorong agar ekosistem SB dapat dipertukarkan dan dioperasikan antar merek atau dikenal dengan istilah ‘interoperabilitas’.

Persyaratan interoperabilitas perlu dikembangkan agar menjamin terjadinya kolaborasi antar merek pada proses pengisian daya.

Dari studi literatur dan riset terdahulu, belum ada yang mengkaji interoperabilitas pengisian daya pada battery swapping technology.

Ia mengatakan persyaratan interoperabilitas merupakan salah satu upaya dalam rekayasa rantai pasokan sepeda motor listrik pada tahap awal melalui kegiatan standarisasi.

Dengan adanya standar interoperabilitas diharapkan dapat meminimumkan biaya investasi dan terciptanya pasar yang lebih besar sehingga dapat mendorong teknologi sepeda motor listrik sukses di pasar.

"Dari penelitian tersebut telah dihasilkan 1 artikel ilmiah pada journal top-tier (Q1) yang diterbitkan Elsevier."

"Sesuai dengan Peraturan Rektor No. 23 tahun 2020, diperbarui dengan No. 22 Tahun 2024 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan Program Magister dan Program Doktor maka yang bersangkutan dibebaskan dari ujian terbuka," terang Prof. Eko Surojo.

Fakhrina juga menghasilkan artikel yang dimuat pada konferensi internasional sebanyak 3 artikel.

"Kami juga menyerahkan Yudisium kepada Doktor Baru yang dibebaskan dari Ujian Terbuka Promosi Doktor."

"Dr. Fakhrina Fahma yang juga sebagai Dosen di FT UNS berhasil lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 4,0 (A) dengan predikat cumlaude, lama studi 2 tahun 9 bulan."

"Kami mengucapkan selamat kepada Dr. Ir. Fakhrina Fahma, S.T.P., M.T. beserta keluarga atas perolehan ini," tutupnya.

===

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.  

Klik di sini untuk untuk bergabung 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved