Berita Surabaya

2 Strategi Maksimalkan Penyaluran Kredit Bank Jatim Hingga Tumbuh 20,13 Persen di Triwulan III 2024

Bank Jatim berhasil mencatatkan penyaluran kredit yang tumbuh 20,13 persen hingga triwulan III tahun 2024 dibanding periode yang sama tahun lalu.

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
ist
Pemaparan publik kinerja Bank Jatim hingga kuartal III tahun 2024 yang dihadiri oleh Direktur Utama, Busrul Iman, Direktur Mikro, Ritel, dan Menengah, R Arief Wicaksono, Direktur Keuangan, Treasury & Global Services, Edi Masrianto, Direktur Manajemen Risiko, Eko Susetyono, Direktur IT & Digital, Zulhelfi Abidin, Direktur Operasi, Arif Suhirman, dan Direktur Kepatuhan Umi Rodiyah. 

“BPD perlu bertransformasi untuk membenahi kelemahan structural tersebut dan memperkuat fondasi organisasi agar mampu tumbuh dan bersaing sehingga lebih berperan dalam perekonomian daerah ke depan," papar Busrul.

Adapun kontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi daerah dapat diimplementasikan melalui sinergi dengan program pemerintah melalui platform digital dan juga peningkatan komposisi penyaluran kredit kepada sektor produktif.

Sejak dua tahun lalu, Bank Jatim telah memulai langkah perubahan melalui implementasi Transformasi Lima Pilar Strategis yang selaras dengan Roadmap BPD dari OJK.

"Manajemen senantiasa berusaha untuk mewujudkan kedua strategi tersebut agar bisa terus bertumbuh dalam skala regional dan yang lebih luas lagi," terang Busrul.

Dengan menggunakan priviledge dan penguasaan market terhadap ekosistem Pemerintah, perseroan yang melantai di pasar bursa dengan kode BJTM ini telah mengembangkan cakupan bisnis secara lebih luas.

“Kami telah mengimplementasikan layanan berbasis digital ke Pemerintah Daerah dan ekosistem serta derivative business dibawahnya dengan pendekatan B2B yang menguntungkan semua pihak. Sampai bulan Juni 2024, tercatat bankjatim telah berhasil mendukung implementasi Sistem Informasi Pemerintah Daerah secara digital ke 18 Pemda di Jatim," terang Busrul.

Perluasan captive market Bank Jatim dalam kesatuan ekosistem yang resilient juga telah diimplementasikan di tahun 2024, seperti pembangunan infrastruktur yang merupakan domain dari Pemerintah Daerah, Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dan Badan Hukum Milik Negara (Universitas).

Seluruh inisiasi bisnis tersebut dilakukan Bank Jatim untuk memperkuat posisi perseroan dan sekaligus mampu memperluas business coverage sampai dengan pelosok daerah.

Selain itu, BJTM juga memiliki kesiapan yang cukup untuk bersinergi mewadahi BPR milik Pemerintah Daerah karena dari sisi perhitungan bisnis memang mendukung.

Sebelumnya, Bank Jatim telah memiliki business model untuk kerjasama dengan BPR diwilayah Jatim yang bernama APEX BPR Bank Jatim.

Dalam hal ini, BJTM berfungsi sebagai pengayom atas BPR yang ada diwilayah Jatim.

Secara total, jumlah anggota APEX BPR Bank Jatim berjumlah 98 BPR (milik pemda dan/ atau non Pemda) dengan outstanding pinjaman khusus untuk BPR milik Pemda berjumlah Rp 22,7 miliar.

“APEX BPR menjadi modal awal bagi bankjatim untuk merespon road map BPD guna bersinergi dengan Lembaga Jasa Keuangan yang ada di wilayah regional,” tambah Busrul.

Untuk terus memperkuat pondasi perbankan di Indonesia, khususnya bagi BPD, Bank Jatim juga telah melakukan proses Kelompok Usaha Bank (KUB).

Sampai dengan Bulan September 2024, terdapat 10 BPD yang menyatakan diri untuk bergabung menjadi anggota KUB.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved