Berita Tulungagung
Batik Khas Tulungagung Dipalsukan, Penciptanya Melayangkan Somasi ke 3 Toko Kain
Di pasaran banyak beredar Batik Lurik Bhumi Ngrowo palsu yang merugikan para perajin batik yang bergabung dalam Asosiasi Batik dan Wastra Tulungagung
Penulis: David Yohanes | Editor: Cak Sur
Kain lurik ini memang tidak dipasang di display, namun stoknya tersedia di gudang.
Surat somasi diserahkan setelah transaksi jual beli kain dilakukan di Toko Bintang.
Heri dan tim kemudian pindah ke Toko Miranda, namun di toko ini pembelian tidak lagi dilayani.
Pihak toko mengatakan penjualan Batik Lurik Bhumi Ngrowo sudah dilarang.
Namun seorang karyawan sempat memberi penjelasan, stok kain batik itu sedang kosong.
“Kami menduga Toko Miranda ini sudah dikontak sama Toko Bintang sehingga mereka tidak melayani pembelian lagi,” ucap Hery.
Pembelian terakhir di Toko Antasari juga masih dilayani, sebelum Hery menyerahkan surat somasi.
Pihak Toko Antasari mengaku mendapatkan baju Batik Lurik Bhumi Ngrowo dari konveksi. Baju itu hanya dititipkan untuk dijual, namun pihak toko tidak mengenal pihak konveksi itu.
Pihak Asosiasi Batik dan Wastra Tulungagung belum menghitung kerugian dari praktik kecurangan ini.
Dalam somasi yang dilayangkan, mereka meminta 3 toko itu menghentikan penjualan dan menyelesaikan masalah dengan menghubungi Hery.
Jika hingga Selasa (29/10/2024) belum ada itikad baik, Hery akan melayangkan somasi kedua sambil menyiapkan berkas gugatan ke Pengadilan Niaga.
“Kami minta 3 toko itu menghubungi kami sebelum tanggal 29, untuk mempertanggungjawabkan apa yang sudah dilakukan,” terang Hery.
Harga kain yang dijual secara resmi di Dekranasda dipatok Rp 58.000 per meter, namun di toko itu dijual Rp 35.000 – Rp 37.000 per meter.
Kain palsu tersebut, juga mempunyai warga coklat gelap, sementara kain yang asli warnanya coklat keemasan.
Baca juga: Para Perajin Batik di Tulungagung Merugi Akibat Batik Lurik Bhumi Ngrowo Dipalsukan: Gagal Produksi
➢ IKUTI UPDATE BERITA MENARIK LAINNYA di GOOGLE NEWS SURYA.CO.ID
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.