Pilkada Jombang 2024

Mundjidah-Sumrambah Pamer Keberhasilan di Jombang, Mulai Atasi Banjir Hingga Buka 60 Ribu Pekerjaan

Bersama cawabup Sumrambah, Mundjidah memaparkan sejumlah capaian keberhasilan selama mereka menjabat. 

Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Deddy Humana
surya/Anggit Puji Widodo (anggitkecap)
Paslon nomor urut 1, Mundjidah Wahab dan Sumrambah mengikuti debat Pilkada Jombang 2024 di Hotel Yusro Jombang. 

SURYA.CO.ID, JOMBANG - Pernah duduk di pemerintahan memberi keuntungan bagi calon bupati (cabup) Jombang, Mundjidah Wahab saat debat Pilkada 2024, Sabtu (19/10/2024) lalu.

Petahana bupati ini memanfaatkan momen debat itu untukm menunjukkan keberhasilan selama menjabat, saat meladeni program paslon Warsubi-Gus Salman di Ballroom Hotel Yusro Jombang.

Bersama cawabup Sumrambah, Mundjidah memaparkan sejumlah capaian keberhasilan selama mereka menjabat. 

Pada sesi awal pemaparan visi misi dan program, Mundjidah menyebut jika ia dan Sumrambah telah membangun pondasi kunci yang sampai hari ini masih dirasakan oleh masyarakat Jombang keseluruhan.

"Kami telah membangun pondasi-pondasi kunci di periode pertama kami menjabat. Pondasi inilah yang nantinya akan kami lanjutkan selama 5 tahun ke depan," kata Mundjidah.

Dengan bangga, persoalan akut di Jombang juga menurutnya berhasil dituntaskan. Profesionalisme dan jaringan yang kuat ia sebut sebagai kunci keberhasilan tersebut.

"Kami memahami persoalan dengan baik dan melakukan kerjasama bersama stakeholder, sehingga persoalan akut di Jombang selesai secara utuh," paparnya.

Ia memberikan contoh keberhasilan menyelesaikan persoalan banjir tahunan. Di Jombang daerah yang kerap jadi langganan banjir di antaranya Bandarkedungmulyo, Kesamben serta Mojoagung.

"Akar persoalan banjir di beberapa wilayah di Jombang ini terletak pada kondisi Sungai Marmoyo, Watudakon, Kalikonto dan Kaligunting. Itu karena adanya sumbatan aliran di beberapa titik sungai," ungkap putri pendiri NU, KH Abdul Wahab Chasbullah itu.

Sungai tersebut merupakan tanggungjawab Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), Pemerintah Provinsi Jawa Timur, serta Kementerian PUPR.

Karena itu di tahun 2021 lalu, saat pemerintahannya Munjidah sudah melakukan MoU dengan 3 lembaga tersebut. Yang hasilnya, penanganan banjir bisa dilakukan secara maksimal dan menyeluruh.

Mundjidah menjelaskan, dari kesepakatan  antara Pemkab Jombang dan ketiga lembaga tersebut, langkah penanganan maupun pengendalian banjir bisa dilakukan. "Upaya pengendalian banjir antara lain melakukan normalisasi sungai sampai 197 KM, serta pembangunan rolak 70," jelasnya.

Selain MoU antara Pemkab Jombang dengan pemegang kewenangan wilayah sungai, ia mengklaim telah berhasil membersihkan SOPIN Watudakon atau saluran kunci yang dibangun oleh kolonial Belanda sejak tahun 1913.

"Saat ini sungai-sungai sudah mulai bersih, banjir di beberapa titik sudah hilang dan ada yang berkurang. Namun masih ada 12 titik yang masih rawan banjir, karena memang letak tanahnya di bawah sungai sekitar," tandasnya.

Pembangunan itulah yang nanti akan ia teruskan jika terpilih kembali menjadi Bupati Jombang. Ia sudah menanamkan pondasi dan ingin melanjutkan, agar Jombang bisa bebas banjir dalam 5 tahun ke depan.

Halaman
12
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved