Berita Viral
Rejeki Nomplok Pak Alvi Guru Honorer Nyambi Kerja Jadi Pemulung, Kini Punya Warung dan Akan Umrah
Rejeki nomplok menghampiri Pak Alvi, guru honorer yang nyambi kerja jadi pemulung, setelah kisahnya viral. Kini buka warung dan mau umrah.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
Alvi merasa campur aduk antara sedih dan bahagia, karena akhirnya ia bisa melaksanakan rukun Islam yang kelima.
Ia pun berpesan kepada rekan-rekan sesama guru honorer untuk selalu memberikan yang terbaik dalam mengajar, serta meyakini bahwa Allah akan selalu melihat usaha mereka.
"Jalani saja tugas mengajar dengan baik. Terima apa adanya dan kerjakan apa pun yang positif," pungkas Alvi.
Sebelumnya, kisah miris datang dari seorang guru honore bernama Pak Alvi, ia nyambi jadi pemulung sepulang mengajar.
Gaji sebagai guru honorer yang tak mencukupi membuat Pak Alvi harus bekerja sampingan untuk menafkahi keluarganya.
Pak Alvi pun terpaksa menjadi pemulung sepulang mengajar.
Sering kali Pak Alvi bertemu dengan murid-muridnya di jalan saat sedang memulung.
Untungnya, para murid tak malu menyapa sang guru.
Dalam video viral yang diunggah akun TikTok @duniapunyacerita_ menceritakan kisah sedih seorang guru honorer yang telah mendedikasikan hidupnya selama 36 tahun mengajar.
Meski telah mengajar puluhan tahun, karena upah yang ia terima sangat minim, ia tak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Pak Alvi pun rela mengumpulkan sampah sepulang mengajar di sekolah.
"36 tahun Pak Alvi jadi guru honorer, upahnya tak cukup untuk sambung hidup. Mau tak mau selesai mengajar Pak Alvi langsung pergi memulung," tulis dalam video.
"Tak jarang ia bertemu dengan muridnya ketika memulung, namun ia bersyukur murid-muridnya masih menghargai dan menegur Pak Alvi. #OrangBaik guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa, Pak Alvi hanyalah salah satu dari guru honorer kurang beruntung," lanjutnya.
Kisah serupa juga dialami Muhidin, pria asal Desa Tirtanadi, Kecamatan Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, harus menjalani peran sebagai seorang ayah dan ibu bagi keempat putranya.
Sejak istrinya, Purnawati, meninggal dunia pada 2019 lalu, Gigih berjuang sendiri menafkahi sekaligus merawat anak-anaknya.
Bukan hal mudah bagi Muhidin. Apalagi, perkembangan anak bungsunya agak terhambat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.