Berita Viral
Kisah Pak Alvi Guru Honorer Nyambi Kerja Jadi Pemulung, Muridnya Tak Malu Menyapa saat Ketemu
Kisah miris datang dari seorang guru honore bernama Pak Alvi, ia nyambi jadi pemulung sepulang mengajar. Muridnya Tak Malu Menyapa.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
SURYA.co.id - Kisah miris datang dari seorang guru honore bernama Pak Alvi, ia nyambi jadi pemulung sepulang mengajar.
Gaji sebagai guru honorer yang tak mencukupi membuat Pak Alvi harus bekerja sampingan untuk menafkahi keluarganya.
Pak Alvi pun terpaksa menjadi pemulung sepulang mengajar.
Sering kali Pak Alvi bertemu dengan murid-muridnya di jalan saat sedang memulung.
Untungnya, para murid tak malu menyapa sang guru.
Baca juga: Nasib Sartika Guru Honorer Mendadak Dinonaktifkan saat Masih Mengajar, Kepsek: Saya Tak Terlibat
Dalam video viral yang diunggah akun TikTok @duniapunyacerita_ menceritakan kisah sedih seorang guru honorer yang telah mendedikasikan hidupnya selama 36 tahun mengajar.
Meski telah mengajar puluhan tahun, karena upah yang ia terima sangat minim, ia tak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Pak Alvi pun rela mengumpulkan sampah sepulang mengajar di sekolah.
"36 tahun Pak Alvi jadi guru honorer, upahnya tak cukup untuk sambung hidup. Mau tak mau selesai mengajar Pak Alvi langsung pergi memulung," tulis dalam video.
"Tak jarang ia bertemu dengan muridnya ketika memulung, namun ia bersyukur murid-muridnya masih menghargai dan menegur Pak Alvi. #OrangBaik guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa, Pak Alvi hanyalah salah satu dari guru honorer kurang beruntung," lanjutnya.
Kisah serupa juga dialami Muhidin, pria asal Desa Tirtanadi, Kecamatan Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, harus menjalani peran sebagai seorang ayah dan ibu bagi keempat putranya.
Sejak istrinya, Purnawati, meninggal dunia pada 2019 lalu, Gigih berjuang sendiri menafkahi sekaligus merawat anak-anaknya.
Bukan hal mudah bagi Muhidin. Apalagi, perkembangan anak bungsunya agak terhambat.
Baca juga: Kisah Sartika Guru Honorer Syok Tiba-tiba Dikeluarkan dari Dapodik, Padahal Masih Aktif Mengajar
Saat sang istri masih hidup, Muhidin fokus pada profesinya sebagai guru honorer.
Sementara Purnawati mengurus toko kelontong yang ada di depan rumahnya.
Penghasilan dari toko digunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.