Honda DBL with Kopi Good Day 2024

Motivasi dan Pertimbangan Orang Tua Liu Luis Fanderson Phiong Memilih SMA Kolese Santo Yusup Malang

Meski berasal dari Papua, orang tuanya memilih Kosayu di Malang sebagai tempat untuk melanjutkan pendidikan Liu Luis Fanderson Phiong

Editor: Cak Sur
DBL Indonesia
Potret kebersamaan Son dan kedua orang tuanya di akhir laga Honda DBL with Kopi Good Day 2024 East Java Championship. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA – Keputusan orang tua untuk mendukung masa depan anak selalu didasarkan pada pertimbangan yang matang. 

Begitu pula yang dilakukan oleh Fransiska Chai dan Edy Mulyanto, orang tua dari Liu Luis Fanderson Phiong, pemain basket berbakat asal SMA Kolese Santo Yusup Malang (Kosayu). 

Meskipun Son, panggilan akrab Liu Luis, berasal dari Papua, mereka memilih Kosayu yang terletak di Malang sebagai tempat untuk melanjutkan pendidikan putranya.

Dalam wawancara bersama kami, Fransiska Chai, ibu dari Son, menjelaskan beberapa alasan utama dibalik keputusan tersebut. 

“Ada beberapa faktor yang kami pertimbangkan. Pertama, asrama di Kosayu yang bisa mendisiplinkan anak dan mengajarkan kemandirian. Pertemanan di sana juga sangat luas, karena siswa-siswanya berasal dari berbagai daerah. Selain itu, yang tidak kalah penting, Kosayu memiliki reputasi yang kuat di bidang basket,” ujarnya.

Dukungan penuh dari orang tua Son terhadap minatnya di dunia basket sudah terlihat sejak awal. 

Mereka bahkan membangun lapangan basket di rumah untuk mendukung latihan Son. 

Tak hanya itu, mereka juga memilih sekolah dengan program basket berkualitas dan berkomitmen memberikan dukungan langsung saat Son bertanding.

Kehadiran Fransiska dan suaminya di DBL Arena Surabaya pada pertandingan Honda DBL with Kopi Good Day 2024 East Java Championship, menunjukkan betapa pentingnya peran mereka dalam mendukung putranya. 

“Saya sangat bersemangat bisa datang ke Surabaya. Kesan pertama saya, DBL Arena sangat megah, ramai dan suasananya nyaman. Kami sangat menikmati suasana ini,” ungkap Fransiska.

Selain mendukung Son secara moral, Fransiska juga menunjukkan kasih sayangnya melalui perhatian kecil, seperti membawa makanan favorit putranya dari Papua. 

“Son sangat suka ikan teri goreng, dan saya membawakannya hari ini. Biasanya, saya juga sering mengirimkan makanan ini dari Papua,” tambahnya.

Dalam perbincangan, Fransiska juga berbagi motivasi yang ia tanamkan kepada Son, yang menjadi pegangan keluarganya dalam mendukung bakat putra mereka. 

“Kami selalu mengajarkan Son untuk bertanggung jawab atas pilihan yang ia buat dan selalu berusaha memberikan yang terbaik. Kami mungkin tidak bisa selalu hadir mendampingi, tetapi kami selalu mendoakan kesuksesannya,” ucapnya.

Sebagai penutup, Fransiska dengan hangat menggambarkan Son di luar lapangan. 

“Son itu suka usil sejak kecil. Ketika libur, dia senang berkemah dan memancing. Kadang-kadang saya merindukan momen-momen tersebut, tapi saya tahu ini adalah untuk masa depan Son. Saya akan selalu mendukung apapun mimpinya,” tuturnya di akhir pertandingan. (*)

➢ IKUTI UPDATE BERITA MENARIK LAINNYA di GOOGLE NEWS SURYA.CO.ID

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved