Honda DBL with Kopi Good Day 2024

Totalitas Hua Ind Mania di DBL Surabaya: Mendadak Kumpulkan 11 Bus untuk Dukung Kosayu

Pertandingan hari pertama Honda DBL with Kopi Good Day 2024 East Java Championship di DBL Arena Surabaya diwarnai semangat dari Hua Ind Mania

|
Penulis: Adrianus Adhi | Editor: Titis Jati Permata
Foto Istimewa
Penampilan Hua Ind Mania, kelompok suporter SMA Kolese Santo Yusup (Kosayu) Malang. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Pertandingan hari pertama Honda DBL with Kopi Good Day 2024 East Java Championship di DBL Arena Surabaya diwarnai oleh semangat luar biasa dari Hua Ind Mania, kelompok suporter SMA Kolese Santo Yusup (Kosayu) Malang. Perjalanan mereka dari Malang ke Surabaya sejauh lebih dari 80 kilometer bukanlah hambatan untuk memberikan dukungan penuh bagi tim basket Kosayu.

Hua Ind Mania tak hanya mengajak ratusan siswa, tapi juga para orang tua dan alumni. Demi mendukung tim kesayangan mereka, kelompok ini mengumpulkan 11 armada bus dalam waktu yang sangat singkat. Pedro Antonio Tannur, koordinator umum Hua Ind Mania, menceritakan bahwa keberangkatan mereka sempat mengalami kendala logistik. “Kami awalnya mengira pertandingan Kosayu akan digelar hari Senin, tapi ternyata mainnya di hari Minggu. Karena mendadak, persiapan keberangkatan baru kami lakukan tengah malam, dan bahkan masih kekurangan dua bus sampai H-7 jam sebelum berangkat,” ujar Pedro.

Meski demikian, Hua Ind Mania berhasil berkumpul dan berangkat pada pukul 10 pagi dari Malang menuju Surabaya. Setibanya di DBL Arena, mereka disambut cuaca yang sangat panas, namun semangat mereka tidak surut sedikitpun.

Dalam pertandingan tersebut, Hua Ind Mania menampilkan dua koreografi spektakuler yang menggambarkan maskot sekolah mereka, Joseph, sang burung phoenix. "Joseph melambangkan kekuatan dan ketahanan. Itu adalah pesan kami untuk tim basket Kosayu, bahwa mereka mampu menghadapi semua tantangan," jelas Pedro.

Koreografi pertama menampilkan tiga Joseph berotot dengan tulisan “Kosayu Bravo Fight!” disertai bentangan bendera merah raksasa. Koreografi kedua menggambarkan Joseph dengan lebih jelas sebagai burung phoenix gagah, lengkap dengan angka 1954, tahun berdirinya SMA Kolese Santo Yusup Malang.

"Ini adalah karya terbaru kami yang didesain oleh salah satu siswi Kosayu, Finley Earlene Chastine. Kami ingin menegaskan bahwa Joseph adalah burung phoenix, bukan ayam," kata Pedro sambil tertawa.

Pertandingan tersebut juga menjadi momen emosional bagi Pedro, yang kini duduk di kelas 12. Musim ini adalah kesempatan terakhirnya mendukung Kosayu di DBL Arena. "Meski tim basket putra Kosayu kalah dari Sinlui, semangat kami tidak akan pudar. Seperti bumi yang selalu berputar, ada kalanya kami berada di bawah, tapi semangat kami tetap kuat mendukung Kosayu hingga mencapai puncak tertinggi," tutup Pedro.

Sementara itu, tim basket putri Kosayu meraih kemenangan telak atas SMAN 2 Jember dengan skor 70-17. Apakah Hua Ind Mania akan kembali hadir di Surabaya? Kita tunggu kiprah selanjutnya dari suporter setia Kosayu ini.

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved