SURYA Kampus
Pemkab Trenggalek Hibahkan Tanah 20 Hektare di Desa Botoputih buat Pembangunan Kampus UINSA Surabaya
Pemkab Trenggalek menghibahkan tanah seluas 20 hektare untuk Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: irwan sy
SURYA.co.id, TRENGGALEK - Pemkab Trenggalek menghibahkan tanah seluas 20 hektare di Desa Botoputih, Kecamatan Bendungan, untuk Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Minggu (6/10/2024).
Sekretaris Daerah Kabupaten Trenggalek, Edy Soepriyanto, mengatakan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) untuk kerja sama tersebut sudan ditandatangani.
"Rencananya setelah kita menghibahkan tanah, UIN Sunan Ampel akan melaksanakan pembangunan di lahan tersebut," kata Edy, Minggu (6/10/2024).
Dengan luas 20 hektare, UINSA bisa membangun kampus, masjid besar, hingga kegiatan pelayanan masyarakat, dan lainnya sesuai dengan setting plan yang telah disepakati.
"Fakultasnya apa saja belum dibicarakan, itu akan disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan nanti," lanjutnya.
Edy menegaskan dalam NPHD tersebut terdapat klausul jika dalam 2 tahun setelah NPHD ditandangani tidak ada kegiatan pembangunan maka tanah tersebut akan dikembalikan lagi ke Pemkab Trenggalek.
Dengan ditandatanganinya NPHD dengan UINSA, maka pembicaraan serupa dengan UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung akan dikesampingkan dahulu oleh Pemkab Trenggalek.
"Dengan (UIN) Tulungagung mereka sudah menulis surat ke Pemkab untuk menunda, tapi menundanya sampai saat ini juga tidak ada akhirnya. Akhirnya kita menangkap apa yang menjadi harapan UINSA Surabaya," jelas mantan Camat Watulimo ini.
Edy tidak mengetahui pasti penyebab penundaan rencana yang sudah dibicarakan lama dengan UIN Tulungagung tersebut.
Pemkab Trenggalek sendiri hanya mempersilakan pihak perguruan tinggi jika ada yang berminat membangun kampus di Kota Alen-Alen.
Dengan dibangunnya kampus tersebut Pemkab Trenggalek mempunyai harapan pemuda Trenggalek bisa menempuh perguruan tinggi di daerahnya sendiri tanpa harus jauh-jauh ke luar kota.
"Selain itu tentu saja bisa mengembangkan pergerakan sosial dan ekonominya," terang Edy.
Edy memastikan pembangunan kampus tersebut akan memperhatikan sisi ekologinya agar semaksimal mungkin tidak merusak lingkungan di Desa Botoputih, Kecamatan Bendungan dengan konsep green campus.
Green campus yang berada di kaki pegunungan wilis tersebut akan mempertahankan topografi yang ada dan mengutamakan perlindungan ekosistem.
Dengan adanya kampus ini Diharapkan Indeks Pendidikan, Indeks Kesehatan, Indeks Kualitas Lingkungan Hidup dan Purchase Parity Power masyarakat meningkat.
"Kita berharap segera terealisasi sepenuhnya. Dengan hadirnya Kampus UINSA tentu akan meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Trenggalek," pungkasnya.
Pasca ORI Campak di Sumenep, FK Unair Tekankan Pentingnya Imunisasi Berkelanjutan |
![]() |
---|
Sosok Lima Kandidat yang Maju dalam Pemilihan Dekan FK Unair 2025–2030 |
![]() |
---|
16 Produk Teknologi Tepat Guna KKN UMSurabaya Telah Didaftarkan HKI, Ini Pesan Armuji |
![]() |
---|
Grab dan Narasi Hadirkan Generasi Campus Roadshow 2025, Dimulai dari Surabaya |
![]() |
---|
Mahasiswa Untag Surabaya Hadirkan Inovasi IoT untuk Peternakan Ayam Petelur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.