Berita Viral

Kisah Mak Juariah Nenek Tinggal di Gubuk yang Dibantu Iptu Bayu Sunarti, Terharu Rumah Dibangun

Kisah Mak Juariah menyita perhatian publik, lantaran dirinya tinggal di gubuk reyot di Kampung Cipongpok RT 10 RW 04, Desa Tegallega, Lengkong

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Kompas.com
Tempat tinggal Mak Juariah dirobohkan 

SURYA.CO.ID - Kisah Mak Juariah menyita perhatian publik, lantaran dirinya tinggal di gubuk reyot di Kampung Cipongpok RT 10 RW 04, Desa Tegallega, Lengkong, Sukabumi, Jawa Barat.

Kini, Mak Juariah menangis terharu mendapatkan bantuan dari Iptu Bayu Sunarti, Kapolsek Lengkong.

Juariah senang gubuk reyotnya segera berubah menjadi rumah yang lebih layak huni.

Selama rumahnya dalam proses pembangunan, Mak Juariah tinggal di rumah saudaranya.

Baca juga: Sosok Iptu Bayu Sunarti yang Bantu Bangun Rumah Mak Juariah, Nenek Tinggal di Gubuk Reot di Sukabumi

"Seneng sekali, sedih bahagia ada yang membantu buat perbaiki rumah emak," kata Juariah, dikutip dari Tribun Jabar.

Sementara Iptu Bayu Sunarti mengaku dapat informasi tentang Mak Juariah dari warga setempat.

Gubuk reyot itu dihuni enam orang, terdiri dari Mak Juariah, anak, dan cucunya.

"Awalnya saya mendapatkan laporan dari warga melalui Bhabinkamtibmas adanya warga yang menempati rumah dalam keadaannya rusak dan tidak begitu layak untuk dihuni."

"Saya pun mengajak Pemdes, warga dan ormas Pemuda Pancasila setempat untuk bersama - sama saling mewujudkan kesadaran sosial antar warga dengan cara membantu memperbaiki renovasi rumah Juariah secara gotong royong agar bangunannya layak untuk ditempati," ujarnya.

Baca juga: Ingat Rendi Arif Disabilitas yang Jadi Polisi? Perjuangan Tak Sia-sia Meski Sempat Minder Dibully

Aksi kemanusiaan Iptu Bayu Sunarti itu pun didukung oleh Kapolres Sukabumi, AKBP Samian.

Iptu Bayu dan Pemdes beserta warga pun langsung merobohkan rumah reot Mak Juariah untuk kembali dibangunkan rumah layak huni.

"Alhamdulillah berkat dukungan pak Kapolres Dr. Samian kami bisa meweujudkan keinginan mak Juariah untuk bisa menghuni rumah layak," ucap Iptu Bayu.

Iptu Bayu Sunarti bersama Pemdes dan warga setempat langsung merobohkan rumah reot Mak Juariah untuk selanjutnya dilakukan pembangunan rumah layak huni.

Baca juga: Sosok Alqeshira Gadis Peraih Beasiswa S1 di Kanada, Ungkap Perjuangannya Sejak SD, Sering Dibully

Kisah Lain : Nenek Tinggal di Gubuk Bersama 2 Cucu

Sebelumnya juga sempat viral kisah serupa.

Mbah Dorotea (65) harus mengurus dua cucunya yang masing-masing berusia 8 tahun dan 2 tahun.

Mbah Dorotea mengurus dua cucunya sendirian di sebuah gubuk yang terletak di Kampung Mombok, Desa Lengko Namut, Kecamatan Elar, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Sebenarnya dua cucu Mbah Emas masih punya ibu kandung, MS.

Sayangnya, MS sudah menikah lagi setelah suaminya sekaligus ayah kandung dari dua bocah tersebut, Marselus Sukur, meninggal pada 2022 lalu.

Kerja Keras Bayar Sekolah Cucu

Mbah Dorotea mengaku harus bekerja keras untuk menghidupi dua cucunya itu.

Selain itu, ia juga harus memutar otak untuk membiayai sekolah Revalina yang masih duduk di bangku kelas 2 sekolah dasar (SD). 

Ia pun rela menjadi buruh tani.

"Selama ini saya mengumpulkan uang seadanya untuk beli buku tulis, seragam, dan membayar uang sekolah," kata dia, Minggu (30/6/2024), dikutip SURYA.CO.ID dari Kompas.com.

Dahulu ada anak bungsunya yang tinggal bersama dan meringankan pekerjaannya di sawah.

Namun, sang anak kini sudah merantau ke Kalimantan.

Tanya Keberadaan Orang Tua

Sementara paman dari Revalina dan Oktavianus, Hendrikus Gabu, mengaku kedua bocah tersebut kerap menangis menanyakan keberadaan orang tua mereka kepada neneknya.

Mbah Dorotea pun membawa kedua cucunya ke makam Marselus.

Gabu mengungkapkan, lantaran keterbatasan biaya, Reva terpaksa bersekolah di SDN Satar Piring yang jaraknya sekitar 10 kilometer dari rumahnya.

Sekolah tersebut lebih murah dibandingkan sekolah yang lebih dekat dengan rumah mereka.

Penjelasan Kepala Desa

Kepala Desa Lengko Namut, Kecamatan Elar, Kabupaten Manggarai Timur, Raymundus J Elmas membenarkan ada warganya yang lanjut usia (lansia) dan merawat dua orang anak.

Menurutnya, pihak desa sudah memberikan bantuan pangan bagi keluarga tersebut.

“Dua minggu lalu saat mau menerima bantuan pembagian beras pangan, saya memanggil mama dari dua anak itu di Kantor Desa."

"Saya bilang bahwa dua anak ini masih di bawah umur dan sebaiknya berkomunikasi dengan suami baru (ibunya) untuk bersedia tinggal bersama dan merawat mereka dengan penuh kasih sayang,” ujar Raymundus, Minggu (30/6/2024).

Pihak desa akan membantu memberikan pengarahan kepada ibu dua anak tersebut.

Raymundus menjelaskan, sejak 2020, Mbah Dorotea mendapatkan bantuan langsung tunai (BLT) dari Pemerintah Desa Lengko Namut.

Pada 2024 ini, Nenek Dortea mendapatkan bantuan dari Program Keluarga Harapan (PKH) dari Kemensos RI sehingga pihak Pemerintah Desa Lengko Namut tidak lagi memberikan BLT.

“Pemdes Lengko Namut sudah buat proposal ke Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur untuk mendapatkan bantuan rumah layak huni, hanya hingga saat ini belum mendapatkan tanggapan,” ujarnya.

Ikuti berita selengkapnya di Google News Surya.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved