Pembunuhan Vina Cirebon

Kakak Vina Cirebon Tak Tahu Ada Bukti Chat Vina dan Widi, Ucap: Harusnya Terpidana Berterimakasih

Kakak Vina Cirebon, Marliana mengaku tak tahu menahu soal chat Vina dengan Widi di malam kejadian.

Editor: Musahadah
kolase tribun jabar/titin prialianti the real
Marliana mengaku tak tahu menahu soal chat Vina dengan Widi di malam kejadian. 

SURYA.co.id - Marliana, kakak Vina Cirebon menegaskan tak tahu menahu tentang bukti chat sang adik dengan Widi di malam kejadian tanggal 31 Agustus 2016. 

Seperti diketahui chat Vina dan Widi ini menjadi bukti baru (novum) yang diajukan di sidang Peninjauan Kembali (PK) terpidana kasus Vina Cirebon.

Bukti chat ini awalnya didapat dari hasil ekstraksi ponsel Vina yang dilakukan oleh penyidik. 

Hasil ekstraksi ini dilampirkan dalam berkas perkara namun tidak dibahas di dalam persidangan. 

Beruntung tim kuasa hukum Saka Tatal menemukan lampiran hasil ekstraksi di berkas perkara salah satu terpidana. 

Baca juga: Kakek Vina Cirebon Akui Sejak Awal Ragu 8 Terpidana Pembunuh, Marliana Teriak Suruh Akhiri Wawancara

Ternyata dari hasi ekstraksi terungkap adanya pesan (sms) dari Vina kepada Widi di malam kejadian (31/8/2016) pukul 22.14.10. 

Hal ini meruntuhkan kontruksi kasus pembunuhan dan pemerkosaan yang ada di berita acara kasus Vina. 

Dalam berita acara disebutkan peristiwa pengeroyokan hingga berujung pembunuhan dan pemerkosaan itu terjadi mulai pukul 21.15 WIB. 

Sementara bukti ekstraksi justru menunjukkan pada pukul 22.14, Vina masih menghubungi Widi untuk mengajaknya keluar.

Belakangan  pihak kuasa hukum terpidana menemukan ponsel (tablet) Widi yang dipakai untuk komunikasi dengan Vina di malam itu. 

Setelah tablet ini diekstraksi, menunjukkan data yang persis dengan hasil ekstraksi ponsel Vina. 

Terkait hal ini, Marliana mengaku  tidak tahu menahu adanya sms itu dari awal. 

Dari awal, dia dan keluarga hanya mendengarkan cerita dari tim Iptu Rudiana

"Bahwa jalur ceritanya seperti ini. Ada bukti CCTV, ada chat sms saya tidak pernah tahu. 

"Saya hanya diberita tahu bahwa ada komuniaksi diantara mereka, tapi gak pernah ditunjukkan," terang Marliana dikutip dari tayangan Nusantara TV pada Jumat (4/10/2024). 

Adanya bukti chat (sms) Vina itu baru diketahui akhir-akhir karena terungkap di sidang. 

"Karena dari awal tidak ada komunikasi dengan Pak Rudiana. Makanya saya gak tahu apa yang sebenarnya terjadi, seperti apa. Keluarga saya memang benar-benar tidak mengerti hukum mbak," aku Marliana yang saat wawancara via telepon sedang menunaikan ibadah umroh di tanah suci. 

Marliana mengaku sempat bertemu dengan Iptu Rudiana beberapa waktu lalu saat konfirmasi di Cirebon bersama Hotman Paris, namun  saat itu tidak ada obrolan tentang kasusnya. 

"Saling sapa saling tegur. Cuma gak ada ngobrol intens. Gak pernah bahas," katanya. 

Marliana menilai kalau sekarang ada Peninjauan Kembali, hal itu sah-sah saja karena hak masing-masing orang.

"Itu kan pembelaan mereka. Cuma keputusan tetap di hakim. Saya dan keluarga saya mengikuti putusan pengadilan, apa pun itu," tegasnya. 

Marliana mengaku sudah menceritakan semua hal ke kuasa hukumnya tentang kejadian sebenarnya. 

Terkait ada anggapan bahwa saat ini 8 terpidana itu salah tangkap, dia dan keluarga tidak tahu menahu. 

"Logikanya kalau keluarga saya tahu bahwa ini salah tangkap, buat apa saya buka lagi kasus ini mbak," katanya. 

Menurutnya, justru saat ini pihak terpidana seharusnya berterimakasih ke keluarganya. 

"Justru harusnya mereka berterimakasih ke saya dan keluarga saya, karena saya dan keluarga saya mau speak up. Akhirnya semuanya terdorong mencari tahu faktanya," tegasnya. 

Marliana mengaku saat ini justru keluarganya disudutkan. 

Karena itu saat ini dia memilih mendekatkan diri ke Allah untuk mendapat ketenangan. 

"Saya capek, lelah setiap kemana-mana orang melihat saya sinis. Kenyataannya saya tidak tahu menahu dari awal kejadian," pungkasnya. 

Kakek Vina Sejak Awal Ragu 8 Terpidana Pelakunya

Kakek Vina, Sadullah mengaku sejak awal ragu 8 terpidana kasus Vina Cirebon itu pembunuh cucunya,
Kakek Vina, Sadullah mengaku sejak awal ragu 8 terpidana kasus Vina Cirebon itu pembunuh cucunya, (kolase nusantara tv/istimewa)

Sementara itu, Sadullah, kakek Vina Cirebon mengaku sejak awal ragu delapan terpidana kasus Vina itu pelaku pembunuhan dan pemerkosaan yang menimpa sang cucu. 

Kakek Vina mengaku memasrahkan kasus ini kepada polisi, karena itu dia enggan mengikuti sidang PK yang diajukan para terpidana. 

"Kita sudah serahkan pada kepolisian. Jujur kita orang awam, gak tahu masalah hukum. Pasrah pada kepolisian saja," ungkapnya dikutip dari tayangan Nusantara TV pada Jumat (4/10/2024). 

Diakui Sadullah, dari awal kasus ini dikatakan kecelakaan tunggal, pihak keluarga percaya saja. 

Baca juga: Klaim Pitra Romadoni Soal Ekstraksi Chat Vina dan Widi Dipatahkan Ahli Hukum, Ada Upaya Pelanggaran

Karena itu, begitu jasad almarhum tiba, langsung dimandikan dan dimakamkan. 

"Baju, rambut saya buang ke laut. Karena kita percaya," katanya. 

Kepercayaan pihak keluarga mulai goyah saat mengetahui teman Vina, Linda, kesurupan. 

"Setelah ada kesurupan, baru kagetnya di situ. Curiganya kok badannya rusak. Batok kepalanya hancur, tangan patah. kaki rusak betisnya. Kemaluan sampai bengkak. Cuma itu, motor tuh gak pa-pa. HP masih utuh. Kalau kecelakaan tunggal, motor tuh rusak," ungkap kakek Vina.

Karena saat kesurupan Linda menyebut nama Egi, jadi Sadullah hanya percaya kalau pelakunya Egi. 

"Saya tidak menuduh si A si B di C.  Saya tidak tahu bentuknya, orang kayak apa, macam apa. Gak tahu. Cuma saya mengikuti dari berita aja. Yang saya pikirkan pelaku utama, si Egi itu," katanya. 

Terkait ditangkapnya 8 terpidana, Sadullah mengaku dari awal tidak begitu percaya kalau mereka pelakunya. 

"Masih ragu. Belum percaya. Karena secepat itu (ditangkap)," ungkap Sadullah.

Selain itu, lanjutnya, kalau memang dia pelaku, kenapa setelah melakukan  pembunuhan, besoknya mereka datang ke tempat itu lagi.

"Jadi ada kejanggalan. Rata-rata kalau melakukan begitu ya kabur lah kemana-mana udah," katanya.

Meski ragu, Sadullah tidak mengungkapkan hal itu ke polisi, karena dia percaya ke polisi. 

"Ya, percaya, karena yang tahu kepolisian. Kalau bapak kan gak ngerti. Cuma dipikir sama kita tuh, ada janggal. Kok cepet banget," ungkapnya. 

Sadullah mengaku percaya pada kesurupannya LInda karena suaranya persis dengan VIna. 

Namun, setelah LInda kesurupan beberapa kali lagi, dia sudah tidak percaya. 

Saat memberikan keterangannya ke reporter Nusantara TV ini, Sadullah tiba-tiba ditelepon oleh Marliana, kakak Vina. 

Marliana meminta Sadullah untuk tidak meladeni wawancara wartawan. 

"Bilang aja suruh ke lawyer," teriak Marliana

Sadullah dengan santai mengatakan nanti. 

"Nanti salah lagi abah," protes Marliana lagi. 

Sadullah kembali bersikukuh untuk terus mau diwawancara. 

"Abah mah bilang gak pa-pa bae. Suruh ke lawyer aja," teriak Marliana sambil menutup teleponnya. 

Sadullah mengaku pihak keluarga pasrah dengan fakta yang terjadi saat ini. 

"Soalnya cucu saya sudah meninggal, gak mungkin kembali lagi. Jadi gimana baiknya polisi aja dah. Pasrah," ungkapnya. 

Sadullah mengaku mau diwawancara karena inisiatifnya sendiri. 

"Sebetulnya suruh ke lawyer. Karena saya ngomong apa adanya. Bapak mah pasrah aja," katanya. 

Saat itu, lagi-lagi Marliana menelpon Sadullah untuk menghentikan wawancara. 

"Uwis i gak usaha diladeni, ke pengacara saja," ujar Marliana dari ujung telepon. 

"Iya-iya iya, aduh," jawab Sadullah. 

Sadullah mengaku pihak keluarga takut salah bicara karena banyak netizen yang menyalahkannya. 

"Banyak yang menyalahkan keluarga sini, padahal kan keluarga sini korban. Padahal orang yang ditangkap itu urusan polis, bukan disuruh atau diperintah sama saya. Kalua saya pasrah saja. Masak cucu saya meninggal gak ada ujung pangkalnya, gak ada ujung kepastiannya," tukasnya. 

Update berita lainnya di Google News SURYA.co.id

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved