Berita Surabaya

Mengerikan, Siswi SMP di Surabaya Dinodai Teman Sebaya, Trauma Sampai Pindah Sekolah Malah Dibully

Setelah kejadian itu, pelaku mengantarkan korban pulang. Namun ternyata pelaku diam-diam merekam korban. 

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Deddy Humana
megapolitan.kompas.com
ilustrasi kekerasan seksual 

SURYA.CO.ID, KOTA SURABAYA - Pergaulan tanpa batas anak-anak di bawah umur yang berkenalan lewat media sosial (medsos), sudah sepatutnya diawasi ketat. Berawal perkenalan lewat medsos, seorang siswi SMP di Surabaya malah dinodai anak sebayanya yang juga pelajar SMP belum lama ini.

Mawar, sebut saja itu nama korban, adalah pelajar SMP yang tinggal di Kecamatan Tegalsari yang Juni lalu berkenalan dengan siswa SMP setelah chatting via medsos.

Dan perkenalan tanpa pengawasan itu berakhir mengerikan, Nawar diduga mengalami rudapaksa. Akibatnya korban mengalami trauma mendalam, apalagi teman-teman sekolah yang mengetahui kejadian itu malah melakukan bullying.

SL (34), ibu korban menceritakan, kasus ini bermula setelah anaknya dan pelaku saling kenal di medsos. Pelaku kemudian mengajak korban berjalan-jalan ke Jalan Tunjungan. Di sana mereka bertengkar, ketika anaknya diajak ke rumah pelaku.

“Anak saya menolak tetapi diancam kalau tidak mau menuruti terlapor. Dan ia disuruh pulang naik ojek online. Karena saat itu tidak pegang uang, akhirnya anak saya terpaksa mengikuti kemauan terlapor,” kata SL.

Dan kejadian tidak pantas pun terjadi. Setelah kejadian itu, pelaku mengantarkan korban pulang. Namun ternyata pelaku diam-diam merekam korban. 

Tak disangka video intim anak di bawah umur itu tersebar setelah korban menolak ajakan berhubungan lagi. Sudah ternoda, korban malah dihantam perlakuan teman-teman di sekolahnya. "Anak saya itu sampai jadi korban bullying dan terpaksa pindah sekolah," ucapnya. 

Ternyata setelah pindah sekolah pun korban tidak tenang karena masih trauma. Sebab gara-gara kasus tersebut anaknya masih dihantui bullying.

Terpisah, Kasi Humas Polrestabes Surabaya, AKP Haryoko Widhi saat dikonfirmasi mengatakan bahwa kasus ini sudah ditangani Unit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya dan masuk ke tahap penyidikan.

“Sudah ditangani oleh PPA dan saat ini prosesnya sudah penyidikan. Kasusnya masih terus berlanjut,” tandas Haryoko. ****

 

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved