Santri Meninggal Dilempar Kayu Berpaku
Nasib Ustadz yang Lempar Kayu Berpaku ke Santri hingga Tewas Kini di Ujung Tanduk, Tabiatnya Terkuak
Nasib guru ngaji atau ustadz yang melempar kayu berpaku hingga mengenai kepala santri sampai meninggal dunia, di ujung tanduk.
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Musahadah
Suparti mengatakan, setelah peristiwa yang menimpa cucunya terjadi, banyak orang memberi saran agar keluarga menuntut ke pelaku.
"Tapi saya terima apa adanya. Karena (cucu saya) ditakdirkan begitu, saya terima apa adanya," ujar Suparti.
Berdasarkan cerita teman-temannya di pondok, kata Suparti, cucunya waktu itu sudah hendak pergi mandi.
Karena handuknya ketinggalan, korban kembali ke kamar untuk mengambil handuk.
"Kata teman-temannya, ustaz itu mau melempar (kayu) anak lain, tapi cucu saya pas lewat, akhirnya kena cucu saya," katanya.
Kayu yang dilempar ustaz ada pakunya dan menancap di bagian belakang kepala korban. Begitu paku dicabut, korban langsung jatuh pingsan.
"(Paku) dicabut, (korban) langsung pingsan, langsung jatuh. Sama ustaz dibawa ke rumah sakit. Saya jam 7 ditelepon katanya cucu saya di rumah sakit. Di sana (rumah sakit) cucu saya sudah koma," katanya.
"Lalu (korban) dirujuk (dari RSUD Srengat) ke RSUD di Pare Kabupaten Kediri. Di Pare juga masih koma dan akhirnya meninggal dunia. Setelah itu, dari Polres juga datang (ke rumah), saya juga diminta lapor, tapi sampai sekarang belum ke polisi," lanjutnya.
Kronologi Kejadian

Kasi Humas Polres Blitar Kota, Iptu Samsul Abwar mengungkapkan. saat ini pihaknya masih menyelidiki kasus ini.
"Kami sudah menindaklanjuti kasus pelemparan kayu yang dilakukan oleh ustaz atau guru ngaji kepada santri di salah satu pondok di Kecamatan Ponggok," kata Kasi Humas Polres Blitar Kota, Iptu Samsul Anwar, Jumat (27/9/2024).
Samsul mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Minggu (15/9/2024) sekitar pukul 06.00 WIB.
Ketika itu, para santri termasuk korban, setelah melaksanakan salat subuh sedang berolahraga di area pondok.
Karena sudah pukul 06.00 WIB, pelaku mengingatkan para santri untuk segera mandi karena ada jam kunjungan orang tua dan melaksanakan salat dhuha.
"Biasanya, habis salat subuh, para santri olah raga, ada yang main bola, ada yang badminton dan ada yang voli. Kebetulan pagi itu, sudah pukul 06.00 WIB, salah satu ustaz memperingatkan santri untuk segera mandi, karena ada jam kunjungan orang tua dan salat duha," ujar Samsul.
Santri Meninggal Dilempar Kayu Berpaku
santri tewas
Polres Blitar Kota
Iptu Samsul Anwar
Pondok Pesantren di Blitar
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
UPDATE Autopsi Jasad Santri Meninggal Dilempar Kayu Berpaku di Blitar Berlangsung 2 Jam |
![]() |
---|
BREAKING NEWS Polisi Autopsi Jasad Santri yang Meninggal Dilempar Kayu Berpaku di Ponggok Blitar |
![]() |
---|
BREAKING NEWS Santri Meninggal Dilempar Kayu Berpaku di Blitar, Polisi Naikkan Kasus ke Penyidikan |
![]() |
---|
Nasib Pilu Santri di Blitar yang Tewas Dilempar Kayu Berpaku, Diasuh Nenek, Orangtua Cerai Jadi TKI |
![]() |
---|
Polisi Blitar Terus Dalami Kasus Santri Meninggal Akibat Dilempar Kayu Berpaku Oleh Guru di Ponggok |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.