Citizen Reporter

Aplikasi Mobile Zakat, Inovasi Pengelolaan Zakat Fitrah Secara Digital dan Modern

Universitas Bhayangkara Surabaya menciptakan aplikasi mobile zakat untuk mempermudah pengelolaan zakat fitrah di masjid.

Editor: Musahadah
istimewa
Aplikasi mobile zakat karya Universitas Bhayangkara Surabaya untuk mempermudah pengelolaan zakat fitrah di masjid. 

SURYA.CO.ID I SURABAYA - Pengelolaan zakat fitrah masih menjadi masalah di Masjid Al – Ikhlas, Desa Janti, Perumahan Makarya Binangun, Waru, Sidoarjo, Jawa Timur.

Setiap tahun, masjid yang berdiri sejak tahun 1986 menghadapi masalah manajemen dan produksi dalam pengelolaan zakat fitrah

Melihat hal itu, kelompok pengabdian masyarakat, Universitas Bhayangkara Surabaya membuat inovasi pengelolaan zakat fitrah secara digital dan modern.

Tim yang diketuai Dimas Adityo, Dosen Informatika, Ubhara Surabaya  ini memodernisasi proses transaksi zakat berbasis mobile android.

“Untuk mewujudkan sistem masyarakat yang melek digital, kami bisa memulai dengan kegiatan pengelolaan zakat berbasis mobile android ini, penggunaannya sangat mudah, cepat dan akurat ” terangnya pada Sabtu (21/9/2024).

Cara menggunakan aplikasi ini, muzakki atau orang yang ingin berzakat cukup mengisi data melalui aplikasi yang disediakan panitia.

Kemudian dengan fitur kalkulator zakat, semua perhitungan zakat fitrah maupun zakat maal dapat dilakukan langsung di depan panitia penerima zakat (amil zakat).

Sistem juga dilengkapi dengan model pembayaran cashless (pembayaran non tunai) menggunakan QRIS yang hasil transaksinya bisa dipantau langsung oleh panitia atau amil zakat.

Selain Dimas Adityo, tim juga beranggotakan M. Mahaputra, Dosen Informatika dan Syafii, dosen Akuntansi Ubhara Surabaya.

Selain itu, kegiatan ini juga melibatkan Satrio Cahyo AW , mahasiswa Teknik Informatika dan Sindi Hilda Asmarani, mahasiswa Akuntansi Ubhara.

Satrio bertanggung jawab mengembangkan teknik aplikasi mobile zakat, mulai dari desain hingga implementasi fungsionalitas. 

Sedangkan Sindi berperan dalam aspek keuangan dan akuntansi serta memastikan sistem pengelolaan zakat dapat berjalan sesuai dengan prinsip akuntabilitas dan transparansi.

Dimas berharap aplikasi mobile zakat dapat menjadi model bagi masjid-masjid lain dalam memodernisasi pengelolaan keuangan berbasis digital.

Program ini juga diharapkan dapat membuka jalan menuju manajemen masjid yang lebih transparan, akuntabel, dan profesional. 

“Dukungan dari para dosen mahasiswa, dan tokoh masyarakat seperti  bapak Heri Santoso dan jajaran takmir, menunjukkan bahwa kolaborasi antara dunia akademik dan praktisi dapat memberikan dampak positif dalam memajukan pengelolaan zakat dan masjid di Indonesia,” katanya.  

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved