Berita Surabaya

Suroboyo Bus Listrik dan Feeder Tambahan Diujicoba, Layani Rute Baru Purabaya-Kampus C Unair

Hari Senin (23/9/2024) ini, tambahan unit untuk Suroboyo Bus dan Feeder Wira Wiri Suroboyo mulai menjalani uji coba. 

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Bobby Constantine Koloway
Dinas Perhubungan Surabaya mulai melakukan uji coba Suroboyo Bus dan Feeder Wira Wiri Suroboyo, Senin (23/9/2024). 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Hari Senin (23/9/2024) ini, tambahan unit untuk Suroboyo Bus dan Feeder Wira Wiri Suroboyo mulai menjalani uji coba. 

Menggunakan bus listrik, ada 2 unit bus yang disiapkan untuk melayani rute baru, Terminal Purabaya-Kampus C Universitas Airlangga (Unair).

Uji coba ini ditandai dengan gelaran "Soft Launching Peluncuran Electric City Bus dan Wira Wiri dengan Sistem Buy the Service" di Terminal Joyoboyo

Dua unit bus listrik dan 17 feeder akan diuji coba hingga November mendatang.

Tambahan unit tersebut, untuk menyempurnakan unit Suroboyo Bus yang sudah beroperasi sebelumnya. 

"Alhamdulillah, untuk mengurangi kemacetan, hari ini kami launching 2 jenis kendaraan, electric bus untuk Suroboyo Bus dan penambahan armada untuk Wira Wiri Suroboyo," kata Sekretaris Daerah Kota Surabaya Ikhsan yang memimpin jalannya launching.

"Mudah-mudahan dengan ini bisa mengurai kemacetan terutama, untuk jam-jam tertentu. Seperti berangkat dan pulang kerja. Selain itu, mudah-mudahan ini bisa mengurangi  penggunaan kendaraan pribadi," harapnya.

Untuk tarif, tetap sama, Rp 2.500 untuk pelajar dan Rp 5.000 untuk umum. 

Selain itu, juga berlaku pemberlakuan tarif terintegrasi untuk berpindah-pindah kendaraan selama durasi 2 jam.

"Dengan Rp 5.000 bisa berganti-ganti kendaraan selama 2 jam, hanya dengan sekali pembayaran tadi. Lansia, disabilitas dan balita juga gratis. Sehingga, harapannya masyarakat bisa terbantu," ujar Ikhsan.

Sekda Ikhsan mengaku optimis, dengan pemilihan bus listrik, maka persoalan polusi udara yang ditimbulkan kendaraan bisa berkurang. 

"Walaupun di Surabaya banyak taman dan hutan, namun masyarakat masih banyak yang menggunakan kendaraan masing-masing, polusinya lebih tinggi," tuturnya.

"Dengan menggunakan bus listrik, bisa mengurangi polusi tadi. Apalagi, kalau masyarakat bisa beralih dari kendaraan pribadi ke ini, maka kemacetan dan polusi bisa berkurang," tandas Ikhsan.

Selain kendaraan listrik, sistem pengadaan pun baru. Apabila sebelumnya Dishub Surabaya menyiapkan armada baru dengan sistem swakelola, uji coba tersebut menjajal sistem baru, yakni siswa pembelian layanan atau buy the service (BTS).

Sistem ini memungkinkan kerjas ama antara Pemkot Surabaya dengan pihak penyedia kendaraan. 

Pihak penyedia layanan akan menyiapkan kendaraan, operasional dan driver, sedangkan pemerintah akan menyediakan rute, fasilitas jalan serta helper sebagai penerima pembayaran dari penumpang.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya Tundjung Iswandaru menjelaskan, sistem BTS lebih efisien dibandingkan swakelola. 

"Evaluasinya juga akan lebih mudah, termasuk apabila ada kendala di jalan, pihak operator akan mendapat denda," kata Tundjung.

Total, sebanyak 11 unit bus listrik baru akan melayani rute Terminal Purabaya menuju Kampus C Universitas Airlangga via Jalan Jemursari. 

Namun, dalam uji coba, Dishub Surabaya akan menjalankan 2 unit terlebih dahulu, yang nantinya dioperasikan di peak hour saja.

Pada akhir November mendatang, ditargetkan 11 unit bisa beroperasi seluruhnya. 

Setelah nantinya seluruh unit berjalan, waktu tunggu kendaraan (headway) ditargetkan di angka 10-15 menit di jalan, serta 20 menit di titik pemberangkatan awal.

Fasilitas yang disiapkan juga relatif sama seperti halnya Suroboyo Bus yang ada, seperti pembayaran secara cashless, bangku khusus wanita, bangku difabel, pendingin ruangan (AC) serta fasilitas khusus difabel. 

Hanya saja, kapasitas lebih kecil (hanya 26 penumpang), karena menggunakan bus medium.

"Kami sesuaikan dengan ruas jalan dan demmand (jumlah penumpang)-nya. Harapannya, ini bisa memaksimalkan pelayanan transportasi umum di sana,"ujar Tundjung.

Sedangkan untuk feeder, Dishub akan menambah 51 unit kendaraan baru menggunakan BTS. 

Namun, dalam uji coba kali ini, Dishub Surabaya baru akan mengoperasikan 17 unit BTS di rute Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ)-Lakarsantri.

Sedangkan 11 unit lama yang sebelumnya melayani rute tersebut, akan dipindahkan ke rute baru, Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER)-Kota Lama. 

"BTS akan melayani rute lama yang demmand (penumpang) nya tinggi. Sedangkan feeder di rute lama akan dipindah ke rute baru," beber Tundjung.

Secara bertahap, Dishub Surabaya akan menambah unit untuk uji coba dan ditargetkan seluruh unit baru bisa beroperasi pada November mendatang. 

"Dengan adanya tambahan rute tersebut, maka total ada 8 rute yang sudah ada. Bulan depan, kami akan tambah 2 rute baru lagi, selaras dengan bertambahnya unit untuk uj icoba," tutupnya,

Pemkot Surabaya Mulai Uji Coba Bus Listrik dan Tambahan Feeder Wira Wiri:

  • Jumlah: 2 Unit Suroboyo Bus (dari total 11 bus baru) dan 17 Wira Wiri (dari total 51 mobil baru)
  • Rute: Suroboyo Bus: Terminal Purabaya - Kampus C Unair
    Wira-Wiri: Joyoboyo - Lakarsantri dan Sier - Kota Lama
  • Tarif:  Rp 5.000 ribu untuk umum, Rp 2.500 untuk pelajar, dan gratis untuk balita, difabel, lansia
  • Waktu: Pelaksanaan uji coba hingga November 2024
  • Fasilitas: pembayaran secara cashless, dilengkapi bangku khusus wanita, cctv, pendingin ruangan (AC), serta fasilitas khusus difabel.

➢ IKUTI UPDATE BERITA MENARIK LAINNYA di GOOGLE NEWS SURYA.CO.ID

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved