Pembunuhan Vina Cirebon
Balasan Menohok Dedi Mulyadi saat Upayanya Cari Keadilan Bagi Terpidana Kasus Vina Diragukan Jaksa
Dedi Mulyadi memberikan balasan menohok saat upayanya mencari keadilan bagi 7 terpidana kasus Vina Cirebon seolah diragukan jaksa.
SURYA.co.id - Mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi memberikan balasan menohok saat upayanya mencari keadilan bagi 7 terpidana kasus Vina Cirebon seolah diragukan jaksa penuntut umum (JPU).
Hal itu terungkap Dedi Mulyadi dihadirkan sebagai saksi di sidang Peninjauan Kembali (PK) terpidana kasus Vina di Pengadilan Negeri Cirebon pada Jumat (20/9/2024).
Awalnya jaksa menanyakan kepada Dedi Mulyadi apakah selain menemui pihak terpidana, dia juga menemui keluarga korban.
Dedi menjawab, sebelum dia menemui saksi-saksi yang berkembang saat ini, di justru menemui keluarga Vina lebih dahulu, termasukl wawancara dengan ibu, kakak Vina dan Linda.
Dedi hanya mengaku tidak bisa menemui Iptu Rudiana, ayah Eky.
Baca juga: Pengakuan Polisi Soal CCTV Kasus Vina Cirebon Dibongkar Titin Prialianti, Penemunya Terduga Penyiksa
"Bahkan saya mencoba ingin bertemu ibunya Eky, tapi saya tidak berhasil," kata Dedi Mulyadi yang kini menjadi calon Gubernur Jawa Barat.
Jaksa lalu menanyakan apakah Dedi juga pernah bertanya ke Titin Prialianti, kuasa hukum terpidana saat sidang tahun 2016 silam, tentang upaya maksimal yang telah dilakukan.
Dengan tegas, mantan anggota DPR RI ini mengungkapkan, kepadanya TItin mengaku sudah berusaha melakukan pembelaan secara sempurna, namun terkendala sidang yang tertutup, meski dalam putusannya dinyatakan terbuka.
Jaksa lalu mulai memancing emosi Dedi dengan berpendapat bahwa upaya Dedi Mulyadi melakukan survey kasus ini kurang berimbang karena teknik bertanya-nya mengarahkan lebih dahulu.
Hal itu langsung dibantah Dedi.
"Malah bapak bisa melihat wawancara salah satu saksi yang dahulu berbohong ketika di BAP. Justru terbalik. Awalnya tertutup dan takut, begitu saya tepuk tepuk bahunya. Kamu ada Allah di hati kamu. Dia menangis. Apakah tangisan spontan rakyat biasa adalah berbohong?," seru Dedi.
"Kita punya logika pak, bapak bisa cek ke warung madura jaraknya berapa ke gang. Bisa kelhatan gak kalau malam hari," sambung Dedi dengan nada agak tinggi.
Tak mau disalahkan, jaksa lalu beralasan sudah survey dan mengeceknya
Narasi berikutnya, jaksa justru menginggung upaya Dedi Mulyadi yang peduli masyarakat kecil dengan kerap membagikan sembako.
Namun, kata jaksa, upaya peduli masyarakat kecil akhir-akhir ini justru kurang.
"Cuma akhir-akhir ini berkurang ke masyarakat kecil, lebih dominan lebih ke masalah ini," sindir jaksa.
Dedi pun memberikan balasan menohok.
"Karena bagi saya, peristiwa kemanusiaan ini lebih mahal, " tegasnya.
Mendapat jawaban itu, jaksa kembali berargumen.
"Kami sependapat dan kami bukan menolak. Sekali lagi, ingin menegaskan bahwa. Terhadap putusan yang telah berkekuatan hukum tetap, harus dihormati. Tetapi kalau masih ada upaya hukum, mari kita bongkar kebenaran dan keadilan," seloroh jaksa.
Menangis, Beri Pesan ke 6 Terpidana
Ada momen haru ketika Dedi Mulyadi memeluk satu per satu para terpidana setelah sesi tanya jawab berakhir.
Selama memberikan keterangannya, Dedi beberapa kali terlihat menangis dan suaranya terdengar bergetar.
"Saya nangis, orang punya hati."
"Kamu mau gak punya adik di penjara seumur hidup tanpa bersalah?" Ujar Dedi Mulyadi kepada awak media setelah persidangan, Jumat (20/9/2024).
Dedi menjelaskan, bahwa kesaksian yang ia sampaikan adalah hasil dari wawancaranya dengan berbagai pihak yang terlibat, termasuk keluarga korban dan saksi-saksi.
Namun, ia mengungkapkan bahwa dirinya belum sempat mewawancarai keluarga Eki, salah satu korban dalam kasus tersebut.
"Apa yang saya sampaikan adalah hal-hal yang saya temukan melalui wawancara-wawancara yang saya lakukan terhadap keluarga korban, para saksi, keluarga Vina, Linda."
"Yang tidak bisa saya wawancara adalah keluarganya dari Eki," ucapnya.
Menurut Dedi, dari seluruh rangkaian yang ia pelajari, peristiwa yang terjadi merupakan kecelakaan murni dan tidak ada kesalahan dari enam terpidana yang saat ini mendekam di penjara.
"Dari seluruh rangkaian itu kan bisa dilihat oleh semuanya, sudah terekam dan sudah tergambarkan bagaimana peristiwa itu terjadi."
"Jadi menurut saya, peristiwa itu adalah kecelakaan murni dan ketujuh terpidana ini menurut saya tidak bersalah," jelas dia.
Dedi juga sempat memberikan pesan khusus kepada Rivaldy atau yang akrab disapa Ucil, salah satu terpidana yang dianggap memiliki sifat nakal.
"Tadi sempat memeluk, pesannya sabar, khususnya kepada Rivaldy atau Ucil, 'kamu jangan nakal lagi ya'."
"Karena memang di antara mereka yang nakal itu Ucil. Tapi kan yang nakal bukan berarti pembunuh," katanya.
Jika nanti para terpidana dibebaskan, Dedi berjanji akan memberi mereka pekerjaan.
"Kalau mereka bebas, mereka kerja di tempat saya."
"Banyak kerjaannya, kebersihan, tukang cat, pekerjaan proyek kan terus-menerus banyak," ujarnya.
Sidang kemudian dihentikan sementara pada pukul 11.00 WIB untuk pelaksanaan Salat Jumat dan akan dilanjutkan kembali sekitar pukul 13.00 WIB.
Sudirman Siap Buka-bukaan

Terpisah, Sudirman, terpidana kasus Vina Cirebon siap buka-bukaan di sidang Peninjauan Kembali (PK) di Pengadilan Negeri Cirebon.
Sudirman yang beberapa bulan terakhir sempat tak diketahui keberadaannya karena diduga dikuasai Polda Jabar, kini bersemangat lagi.
Beny Indrayana, kakak Sudirman mengaku sejak dipindahkan ke Lapas Cirebon, muka Sudirman kembali cerah dan tidak ada beban pikiran seperti sebelumnya.
Meski begitu, secara fisik, Sudirman masih merasa kesakitan di punggungnya akibat tembakan peluru karet saat penyidikan di Polres Cirebon Kota pada 2016 silam.
Rasa sakit di punggung itu membuatnya tidak tahan kalau harus duduk atau tidur lebih dari tiga jam.
Baca juga: Nasib Mujur Sudirman Usai Kembali ke Lapas Cirebon, Dijaga LPSK 24 Jam, Pengacara Biayai Pengobatan
"Tiap 3 jam tidur dia sudah kesakitan, jadi harus duduk. Lalu 3 jam duduk, harus tidur. Begitu terus," kata Beny yang mengaku sudah tiga kali membesuk Sudirman di Lapas Cirebon, dikutip dari tayangan Youtube Titin Prialianti The Real pada Jumat (20/9/2024).
Selain bekas tembakan peluru karet yang masih mambekas sampai sekarang, jari kelingking Sudirman juga patah.
Meski begitu, Beny memastikan Sudirman siap menjalani sidang Peninjauan Kembali (PK).
Diakui Beny, dalam pertemuannya di Lapas, Sudirman tidak ngomong panjang lebar.
"Tapi dia siap untuk jadi saksi di sidang PK dan bakal buka semuanya," ungkapnya.
Menurut Beny, selama ini sang adik memang pendiam dan tidak banyak ngomong.
Sudirman juga polos, dan rajin beribadah.
"Setiap hari dia ke mushola kalau Maghrib, Isya dan Subuh. Terus dituduh seperti itu, kan gak mungkin," katanya. .
"Mudah-mudahan keadilan bakal terungkap," harapnya.
Di bagian lain, kuasa hukum Sudirman, Titin Prialianti mengungkap perlakuan 6 terpidana lain terhadap Sudirman saat di Lapas Kesambi, Cirebon.
Dikatakan TItin, salah satu terpidana yang pasang badan untuk Sudirman adalah Rivaldy alias Ucil.
Meski Ucil masuk dalam kasus ini karena ulah Sudirman, namun kini dia justru yang paling membelanya.
"Rivaldi itu selalu menjaga," ucap pengacara terpidana kasus Vina Cirebon, Titin Prialianti dilihat dari Youtube Feri, Kamis (19/9/2024).
"Kalau ada makanan untuk Sudirman Rivaldi selalu menjaga dan dia yang mencicipi duluan," sambungnya.
Lebih lanjut, Rivaldi alias Ucil juga disebutkan menjadi sosok yang memiliki rasa solidaritas tinggi.
"Rambut dipotong sama si Rivaldi Ucil," ungkap Titin.
"Dia ngomong, makan dan semuanya sudah terjamin, tenang aja," tambahnya.
Atas solidaritas yang ditunjukkan para terpidana kasus Vina Cirebon, Titin Prialianti mengaku bangga.
"Luar biasa mereka semua," jelasnya.
Titin Prialianti tetap teguh dengan pendiriannya dan meyakini jika 8 terpidana kasus Vina Cirebon merupakan korban peradilan sesat.
"Dari 2016 itu saya sudah menyuarakan jika 8 terpidana itu tidak bersalah," tegasnya.
Sudirman rencananya bakal menjalani sidang perdana peninjauan kembali itu Rabu (25/9/2024) mendatang.
Jelang sidang PK itu, Titin Prialianti deg-degan.
"Cuma saya bingung. Kalau Sudirman ngomong masa saya harus di sebelehnya?," jelasnya.
"Soalnya gak kedengeran kalau dia ngomong," sambungnya.
Bukan tanpa alasan, Titin Prialianti menjelaskan, Sudirman itu nada bicaranya kecil.
"Pelan banget, Sudirman itu kalau ngomong pelan," ungkapnya.
"Jadi saya ngebayangin kalau dia sidang terus ditanyain itu bagaimana ngomongnya," tambahnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Sidang PK Kasus Vina Cirebon: Jadi Saksi, Dedi Mulyadi Menangis dan Peluk Ucil, Jangan Nakal Ya
Dedi Mulyadi
Sidang PK Terpidana Kasus Vina
kasus Vina Cirebon
Terpidana Kasus Vina Cirebon
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Rivaldy alias Ucil
Tak Tahan Lihat 7 Terpidana Kasus Vina Cirebon, Jutek Ingatkan Prabowo: Jangan Sampai Ada Keranda |
![]() |
---|
Ingat Sudirman Terpidana Kasus Vina Cirebon yang Ditembak Peluru Karet? Tiba-tiba ke Rumah Sakit |
![]() |
---|
7 Terpidana Kasus Vina Cirebon Bisa Lolos Pidana Seumur Hidup dengan Remisi Perubahan, Jutek Beraksi |
![]() |
---|
Kondisi Miris Sudirman Terpidana Kasus Vina Cirebon Usai PK Ditolak, Otto Hasibuan: Harus Dicek |
![]() |
---|
2 Jalan agar Terpidana Kasus Vina Cirebon Bisa Lolos Hukuman Seumur Hidup, Ini Kata Otto Hasibuan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.