Pilgub Jatim 2024

Jatim Sumbang PMI Ilegal Terbesar, Risma: Kami Siapkan Pekerjaan, Tak Perlu ke Luar Negeri

Risma mengaku telah menyiapkan sejumlah program yang mengantisipasi keberangkatan warga Jawa Timur ke luar negeri untuk mencari pekerjaan.

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Bobby Constantine Koloway
Bakal Calon Gubernur Jawa Timur, Tri Rismaharini atau Risma saat menyapa warga Kota Malang pada Minggu (15/9/2024). 

SURYA.CO.ID, KOTA MALANG - Bakal Calon Gubernur Jawa Timur, Tri Rismaharini atau Risma mengungkapkan sulitnya lapangan pekerjaan masih menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan pemerintah provinsi ke depan.

Mantan Menteri Sosial ini pun menyoroti banyaknya Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal yang berasal dari Jawa Timur.

"Yang parah itu banyak pekerja migran. Sebagian besar juga berasal dari Malang Selatan, Blitar Selatan hingga Pantura. Pekerja migran ilegal. Sebagian besar ada (yang ditampung) di sentra kami di Kemensos," kata Risma saat bertemu relawan di Kota Malang pada Minggu (15/9/2024).

Risma menjabarkan, PMI ilegal jauh dari hidup layak. Bukan hanya tak mendapatkan pekerjaan dan upah layak, mereka juga harus menerima hukuman kurungan badan di luar negeri. Selesai mendapatkan hukuman, baru mereka dideportasi.

"Mereka ilegal, jadi dipulangkan. Ada yang bilang kepada saya, kapok. Karena, di sana dipenjara. Itu sebagian besar adalah warga Jawa Timur," kata mantan Wali Kota Surabaya dua periode ini.

Pihaknya bersama Bakal Calon Wakil Gubernur Jatim Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans, mengaku telah menyiapkan sejumlah program yang mengantisipasi keberangkatan mereka ke luar negeri untuk mencari pekerjaan. Di antaranya, dengan membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya.

Menurut Risma, PMI ilegal juga merupakan korban dari sejumlah agen penyalur nakal yang menjanjikan pekerjaan di luar negeri.  Kebanyakan dari korban tersebut berasal dari keluarga miskin yang memang memerlukan mendapatkan intervensi pemerintah.

"Supaya mereka tidak tertarik diiming-imingi kerja di luar (negeri), kami harus berusaha menciptakan pekerjaan di Jawa Timur. Apa mungkin? Saya percaya bisa," tegasnya.

Mengutip data secara nasional pada Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), selama 2020 hingga Desember 2023, ada 110.641 PMI Terkendala. Sebanyak 2.597 PMI meninggal dan 3.672 yang saki, serta seluruhnya dipulangkan.

Selama tiga tahun terakhir, Satgas Sikat Sindikat BP2MI juga telah menyelamatkan 10.760 calon korban perdagangan orang.

Dari 924 kali penggerebekan yang dilakukan oleh BP2MI pusat dan daerah, 90 persen dari mereka adalah ibu/ibu atau kaum perempuan. 

➢ IKUTI UPDATE BERITA MENARIK LAINNYA di GOOGLE NEWS SURYA.CO.ID

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved