Berita Magetan
Ambil Air di Sawah Sampai Tempuh 10 KM, Cara Warga Magetan Mengais Air di Musim Kemarau
sudah dua pekan terakhir ia terpaksa meminta air sumur sawah bersama tetangga lainnya yang tidak jauh dari rumah
Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, MAGETAN - Kemarau musiman sudah melahirkan tradisi survival yang kuat bagi masyarakat Indonesia, termasuk di Kabupaten Magetan. Selama musim kemarau berkepanjangan tahun ini, masyarakat bekerja keras mendapat air bersih untuk menyambung hidup.
Seperti warga di Dusun/Desa Kuwon, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan, yang berupaya dengan berbagai cara agar bisa mendapat air untuk keperluan memasak, mandi, dan mencuci pakaian. Karena sumur yang selama ini menjadi sandaran untuk kebutuhan air, mengering tanpa sisa.
Salah satu warga, Suwati (55) mengatakan, sudah dua pekan terakhir ia terpaksa meminta air sumur sawah bersama tetangga lainnya yang tidak jauh dari rumah. “Minta air diesel dari sawah ya kotor, tetapi mau bagaimana lagi adanya cuma di situ,” ujar Suwati, Minggu (15/9/2024).
Ia menambahkan, untuk keperluan minum terkadang meminta kepada orang sekitar. Namun tak jarang Suwati juga membeli meski jumlahnya tidak banyak.
“Kalau sumur di sawah dibuka sama pemiliknya, harus dimanfaatkan. Kalau tidak dibuka ya tidak bisa. Banyak warga yang kesulitan karena sumur kering,” ungkapnya.
Kondisi serupa diutarakan Surati (56), seorang ibu rumah tangga sekaligus warga setempat yang mengaku sumur miliknya cepat menyusut.
“Tidak ada satu menit air di sumur sudah habis. Sulit sekali, jadi terpaksa ambil ke sumber air yang jaraknya 5-10 KM memakai truk pikap sendiri,” tuturnya.
“Air itu dipakai untuk memasak, mencuci. Selain itu kami menggali sumur lebih dalam, dari awalnya 14 meter, ditambah 2sampai 3 meter,” tuntasnya. ****
kekeringan di Magetan
air sawah untuk minum
mencari air sampai 10 KM
kemarau keringkan sumur
bertahan hidup saat kemarau
Gara-gara Google Maps, Truk Asal Sidoarjo Bermuatan 4 Ton Sembako Terguling di Magetan, Sopir Syok |
![]() |
---|
UMK Magetan 2025 Diusulkan Naik Rp 2.384.330, Semua Pihak Langsung Menyetujui |
![]() |
---|
Wisatawan ke Magetan Turun Jelang Tutup Tahun, Kabid Pariwisata : Kebutuhan Masyarakat Sedang Naik |
![]() |
---|
Warga di Lokasi Rawan Longsor Resah EWS Tidak Berfungsi, BPBD Magetan Laporkan Kerusakan ke Provinsi |
![]() |
---|
Sosok Aiptu Hidayat Suratnoharta yang Meninggal Ditembak OTK Papua, Lalu Dimakamkan di Magetan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.