Pembunuhan Vina Cirebon

Kekejaman Iptu Rudiana Dibongkar Saka Tatal dan Para Terpidana Kasus Vina, Otto Sampai Tahan Tangis

Ternyata, Iptu Rudiana tak hanya membiarkan anak buahnya menyiksa para terpidana kasus Vina secara kejam, tapi juga ikut menyiksa. 

Editor: Musahadah
kolase kompas TV/tribun jabar
Kesaksian Saka Tatal yang mengaku disiksa Iptu Rudiana membuat Otto Hasibuan sampai menahan tangis. 

Selama disel itu Saka mengaku diberi makan, namun nasi yang diberikan itu dilempar ke mukanya sehingga kocar-kacir. 

Setelah itu, dia disuruh memakannya tanpa menggunakan tangan, tapi pakai mulut langsung mengambil di lantai. 

"Kenapa gak pakai tangan?," tanya kuasa hukum terpidana, Otto Hasibuan

"Nanti disiksa lagi, saya udah gak kuat, gak bisa nahan. Yang dewasa udah mengakui," ungkap Saka sambil menangis. 

Saka juga mengungkap perlakuan polisi yang menjepit tangannya pakai kursi besi hingga membuat tangannya bengkok. 

Mendengar hal itu, ketua majelis hakim Arie Ferdian langsung meminta Saka maju ke depan menunjukkan kondisi tangannya yang bengkok. 

"Ini dinjek pakai kursi besi, di atasnya ada orangnya," ungkap Saka.

Pengakuan Saka sempat membuat Otto Hasibuan tak tahan dan menghentikan pertanyaannya beberapa saat. 

Saat itu Saka mengaku dipaksa membalsem mata dan kemaluannya dengan balsem dan cabe kering oleh oknum polisi. 

"Posisi waktu di dalam sel. Sama cabe kering ke alat kelamin. Kalau gak mau disiksa lagi," ungkap Saka. 

Tak hanya itu, Saka juga mengaku diberi satu botol air kencing untuk diminum bersama terpidana lainnya.

 "Air kencing satu botol besar, disuruh minum," ungkap Saka hingga membuat Otto terdiam menahan tangis. 

Iptu Rudiana Makin Terpojok

Hadi Saputra, terpidana kasus Vina Cirebon menceritakan perlakuan kejam anak buah Iptu Rudiana.
Hadi Saputra, terpidana kasus Vina Cirebon menceritakan perlakuan kejam anak buah Iptu Rudiana. (youtube kompas TV)

Eko Ramdani, salah satu terpidana kasus Vina juga mengungkap kesaksian soal perlakuan kepolisian, termasuk Iptu Rudiana.

Eko Ramadani menceritakan, pada tanggal 31 Agustus 2016 itu dirinya ditangkap oleh Rudiana dan anggotanya di depan SMPN 11 Cirebon.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved