Berita Surabaya

Pasar Baja Membaik, PT Gunawan Dianjaya Steel Optimistis Kinerja Capai Target Hingga Akhir 2024

Kinerja industri baja nasional di tahun 2024 ini diprediksi akan mengalami pertumbuhan 5,4 persen.

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
sri handi lestari/surya.co.id
Berbagai jenis plat baja yang diproduksi PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk yang akan dikirim ke pemesan. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Indonesia Iron & Steel Industry Association (IISIA) atau Asosiasi Industri Baja Indonesia memrediksi kinerja industri baja nasional di tahun 2024 akan mengalami pertumbuhan 5,4 persen.

Hal itu sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2024 yang juga diprediksi sekitar 5,2 persen hingga akhir tahun 2024.

"Dengan prediksi itu, berarti ada peningkatan dan perbaikan di pasar baja nasional. Hal ini juga menjadikan kami optimis mampu mencapai target kinerja di tahun 2024 ini," kata Hadi Sutjipto, Direktur PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk, perseroan yang bergerak di sektor produksi baja, saat Public Expose dia Surabaya, Selasa (10/9/2024).

Perseroan yang melantai di pasar bursa dengan kode GDST ini mentargetkan penjualan di tahun 2024 mencapai Rp 2,5 triliun.

Dengan laba setelah dipotong pajak sebesar 5 persen dari penjualan bersih atau 125 miliar.

"Sementara realisasi penjualan kami sampai akhir Juli 2024, telah mencapai Rp 1,7 triliun. Dan laba sebelum pajak sebesar Rp 99,0 miliar," jelas Hadi.

Berbagai upaya terus dilakukan until mencapai target tersebut, di antaranya dengan terus aktif mencoba peluang pasar ekspor selain di Singapura dan Malaysia, serta mempertahankan dan meningkatkan pasar ekspor existing di dua negara tersebut.

"Kontribusi ekspor kami memang masih kecil bila dibandingkan pasar lokal. Tercatat masih kurang dari 2 persen. Tapi akana terus kami upayakan, mengingat tahun 90 an, pasar ekspor kami cukup luas tapi karena kena kebijakan anti dumping di negara tujuan masing-masing, kontribusi pasar lokal lebih besar," ungkap Hadi.

Upaya selanjutnya adalah dengan memperoleh supplier bahan baku slab debgan harga yang lebih kompetitif, sekaligus yang dapat memberikan syarat waktu pembayaran yang fleksibel.

Mengingat biaya bahan baku merupakan porsi terbesar dari harga pokok produk.

Upaya selanjutnya adalah fokus pada finalisasi proses commissioning Plate Mill 2 atau pabrik kedua DGSL, yang akan dilakukan mulai Oktober 2024.

Untuk update-nya, proyek pabrik kedua ini sedang dalam tahap cold trial yang akan berlangsung pada Oktober 2024.

"Diharapkan November 2024 sudah menjalankan tahap hot trial. Kemudian dilanjutkan hot run dan commissioning Desember 2024," tambah Hadi.

Dalam kesempatan yang sama, Andy Soesanto, Direktur PT Betonjaya Manunggal Tbk, yang juga satu group dengan GDST, mengungkapkan kinerja perseroan ini dengan target penjualan hingga akhir tahun 2024 mencapai Rp 135 miliar.

"Target ini lebih rendah dari capaian tahun 2023 lalu, yang penjualan kami mencatatkan angka Rp 139,549 miliar," ujar Andi.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved