Berita Surabaya
Antisipasi Cacar Monyet, Wali Kota Surabaya Ingatkan Penyebab Virus Menular Lewat Hubungan Tak Sehat
Melalui surat edaran, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengingatkan berbagai bentuk penyebaran virus tersebut yang harus diantisipasi.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Pemkot Surabaya serius mengantisipasi penyebaran kasus cacar monyet atau Mpox.
Melalui surat edaran, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengingatkan berbagai bentuk penyebaran virus tersebut yang harus diantisipasi.
Dalam Surat Edaran (SE) nomor 400.7.7.1/18341/436.7.2/2024 tentang Peningkatan Kewaspadaan Dini terhadap Risiko Penyebaran Penyakit Mpox, Wali Kota Eri menerangkan virus ini dapat ditularkan dari hewan ke manusia maupun dari manusia ke manusia.
Mengingat penularan bisa lewat benda yang terkontaminasi oleh virus tersebut, masyarakat di Surabaya diharapkan mewaspadai berbagai penularan dan gejalanya. Menurutnya, ada beberapa gejala yang identik dengan MPOX.
Di antaranya, demam 38 derajat celcius, ruam/lesi/keropeng kulit pada area wajah, telapak tangan dan kaki, serta alat kelamin.
Kemudian, adanya pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak atau selangkangan.
"Ada pula sakit kepala hebat, nyeri otot, sakit punggung, dan kelelahan tubuh. Ini beberapa gejala yang biasa dialami pasien ini,” kata Wali Kota Eri di Surabaya, Jumat (6/9/2024).
Dalam penularannya, ada berbagai cara penyebaran virus ini. Di antaranya, kontak langsung dengan hewan maupun manusia yang terinfeksi. Ada juga, melalui benda yang terkontaminasi oleh virus.
Misalnya seperti lewat cairan tubuh atau bahan lesi (keropeng luka) yang masuk ke dalam tubuh melalui kulit yang luka/terbuka, saluran pernapasan, atau selaput lendir (mata, hidung, atau mulut) serta gigitan atau cakaran.
Ada pula yang melalui pakaian, tempat tidur, handuk atau peralatan makan/piring.
Penularan juga dapat terjadi ketika mengolah daging hewan liar (bush meat).
Penularan juga ditemukan oleh pasien yang berhubungan seks baik saat berciuman, sentuhan, seks oral, atau penetrasi dengan seseorang yang memiliki gejala.
"Termasuk saat kontak mulut ke kulit dapat menyebabkan penularan di mana terdapat lesi kulit atau mulut penularan melalui aktivitas seksual,” kata Cak Eri mengutip edaran yang ia keluarkan.
Bagi ibu hamil, penularan juga bisa terjadi melalui plasenta dari ibu ke janin. Hal ini dapat menyebabkan Mpox bawaan.
Mencegah hal ini, Pemkot Surabaya gencar melakukan sosialisasi. Termasuk, menyebarluaskan informasi sesuai Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Mpox bekerjasama dengan Puskesmas wilayah setempat.
Pertama, pendatang yang baru kembali dari wilayah terjangkit, segera memeriksakan diri.
Berita Surabaya Hari Ini: Peluncuran Koperasi Digital, Jadwal Commuter Line yang Baru |
![]() |
---|
Berita Surabaya Hari Ini: Golkar Buat Lomba Cipta Oleh-oleh, Investasi Mulai Naik, Prestasi Pelajar |
![]() |
---|
8 Landmark dan Ikon Budaya Kota Surabaya, Daya Tarik Wisata Ibu Kota Jawa Timur |
![]() |
---|
Rute dan Lokasi Parkir Parade Surabaya Vaganza, Hari Ini 25 Mei 2025 Mulai Pukul 13.00 WIB |
![]() |
---|
Patuhi Larangan Wisuda SMA/SMK di Jatim, Ini Cara Sederhana SMAN 2 Surabaya Rayakan Kelulusan Siswa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.